Pagi hari di SMA Garuda. Ya memang seperti di sekolah sekolah yang lain, ramai dan banyak siswa- siswi yang berlarian masuk ke dalam gedung karna takut terlambat.
Tepat di koridor dimana deretan kelas anak ipa berada memang tak seramai dan seheboh deretan koridor kelas ips yang terlalu banyak remaja remaja labil yang sedang cekikak cekikik an tak jelas didepan kelas mereka.
Di koridor ipa seorang remaja perempuan berjalan dengan langkah pelan, dan tatapan yang kosong. Entah sedang malas atau memang fikirannya sedang melalang buana entah kemana.
Dia bingung dengan pikirannya sendiri, tekatnya sudah bulat, dia harus mencari tau kebenaran apakah laki-laki itu Goren atau bukan.
:::o:::
"Gimana Kei? Lo mau cerita apa ke gue kemarin. Kayaknya serius banget." Tanya Rena penasaran.
Keila baru ingat bahwa kemarin ia menelfon sahabatnya itu untuk bercerita tentang dugaannya. Ia berharap Rena bisa membantunya.
"Kita ke kantin aja dulu Ren, beli makanan sama minuman bawa ke kelas. Gue laper."
"Oke kita kekantin tapi lo janji bakal cerita sama gue. Dari tadi lo diem aja kebanyakan nglamunnya. Jangan-jangan lo kesambet ya Kei?" Cerocos Rena tak ada henti-hentinya.
"Ye.... siapa yang kesambet. Lo tu yang kesambet dari tadi nyrocos terossss," balas Keila berlalu dari tempat.duduknya.
"Eh... malah ditinggal gua. Dasar si kai kai mah main tinggalin dedek aja," dumel Rena.
:::o:::
Kedua remaja perempuan sedang duduk di bangku mereka. Keduanya saling diam hanyut dalam makanan ringan yang tadi mereka beli di kantin.
Keila masih menimang- nimang apakah dia harus menceritakan sesuatu yang dari kemarin mengganggu pikirannya. "Hufh....," helaan nafas berat itu membuat teman sebangku sekaligus sahabatnya itu menengok.
"Lo kenapa sih Kei? Lo belum cerita ya!!! Cepet mau cerita apaan?", desak Rena tak sabar.
"Ren, lo inget Goren?", mulainya masih tak yakin.
"Sahabat kecil lo yang pergi dan tak pernah kembali itu?", tebak Rena dengan muka terkejut yang sangat alay. Khas anak milenial sekarang.
"Hm. Gue rasa kemarin gue ketemu Goren. Tapi gue masih ragu dia Goren atau bukan.", ketanya dengan tatapan menerawang kedepan.
"Kalo dia beneran Goren. Lo mau ngapain Kei? Say hallo gitu sama dia? 'Hai... lo Goren kan? Wah lo masih inget gue gk? Gue Kaila temen lecil lo'. Kayak gitu?". Ucap Rena sambil melipat kedua tangannya di depan dada.
"Hufhhh.... seenggaknya gue bisa ketemu sama dia Ren. Gue mau tanya kemana aja dia selama ini? Apa dia masih inget gue? Dan kenapa dia pergi tanpa ngabarin gue."
Hati Keila sesak dengan perkataannya sendiri. Jika memang dia teman kecilnya, apakah semua akan kembali seperti dulu? Apakah dia dan Goren akan kembali berteman? Apakah Goren masih mengingatnya?. Entah lah... pikiran pikiran itu masih berputar di kepala Keila.
Mungkin akan jauh lebih baik jika dia mencari tau kebenarannya terlebih dahulu.
:::o:::
Hallooooo semua....
Daku kembali lagi dari persembunyian....Mumpung libur kuliah daku bakal sering updete. Mungkin seminggu bakal 3x.
Tapi gk janji yak...
Maafkan daku yg lama gk updete.
Jangan lupa like and comment biar daku makin semangat updete guys.....
.
.
.2 Agustus 2019
Nisput
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa Putih Abu Abu
Genç KurguCover by @Real_Maknae Updete gak tentu karna ngikuti suasana hati. ~~~ dua jurusan yang berbeda dan bertolak belakang. dua kepribadian yang berbeda dan jarang bisa disatukan. tapi kali ini berbeda, dua perbedaan itu seketika telah berganti menjadi s...