Kyuri mengerutkan kening saat menemukan Hoseok ada di dapur. Entah apa yang dia lakukan, yang pasti sekarang dapur terlihat berantakan.
"Sudah bangun? Aku mencoba memasak roti panggang untukmu. Kemari. Duduklah."
Kyuri menghela napas, namun akhirnya mendatangi Hoseok. Ia memilih duduk di bangku yang menghadap langsung ke Hoseok yang masih dibelakang meja dapurnya.
"Ada apa tiba-tiba ..."
"Tidak ada. Hanya aku ingin makan pagi hari ini. Makan roti panggang sepertinya baik." Hoseok membawa satu teko dan dua cangkir di nampannya, lengkap dengan roti yang telah ia panggang. Terlihat lezat walaupun sepertinya terlalu kecoklatan.
"Merasa bersalah padaku?" ucap Kyuri tiba-tiba, membuat raut wajah Hoseok berubah. Kyuri menatap Hoseok yang masih berdiri disampingnya. "Tidak apa-apa. Kemarin aku hanya terkejut mendengar pembicaraan paman dan kak Jihye. Kak Jihye itu dewi yang ku suka sejak awal dia debut. Tapi ternyata aku salah. Manusia memang selalu punya dualisme. Dan dualisme kak Jihye cukup menakjubkan."
"Kau diam hanya karena itu?"
Kyuri mengangguk. "Iya."
"Tidak karena hal lain, misalnya ... Cemburu begitu?" ucap Hoseok sedikit merendahkan nada suaranya di kalimat akhir.
"Cemburu pada paman?"
"Aku tidak berharap kau cemburu sih. Tapi setidaknya aku ini suamimu. Harusnya kau ... Ya begitu. Ya yang seperti itulah."
Kyuri hanya membesarkan matanya. Bingung melihat tingkah Hoseok yang aneh. Belum lagi wajah Hoseok yang bahkan sudah memerah sampai telinga.
"Tidak. Tidak usah dijawab. Mata besarmu yang melotot itu sudah menjawab semuanya."
Hoseok meletakkan nampannya di meja. Memilih duduk disamping Kyuri, lalu memberikan pada Kyuri. Sedikit tersenyum ketika melihat wajah Kyuri yang terlihat menikmati sarapannya.
"Jangan percaya pada semua idol yang kau tonton di televisi. Tidak semuanya tulus. Banyak yang pencitraan."
Kyuri mengangguk.
"Jangan terlalu kecewa juga. Ingat, idol juga manusia. Mereka tidak sempurna. Fans saja kadang yang melebih-lebihkan. Menganggap idolnya itu dewa."
"Iya, paman."
"Hm, kau ini iya-iya saja."
"Lalu aku harus katakan apa?"
"Katakan jangan seks lagi dengan kak Jihye, paman. Begitu."
"Eh?" Kyuri berhenti mengunyah. Wajahnya menatap kesamping. "Memangnya boleh begitu?"
"Ya seharusnya itu hakmu sebagai istri."
"Ck!" Kyuri membuang pandangannya lagi dari Hoseok. Kembali menyantap rotinya.
"Kenapa?"
"Aku sadar diri, paman. Aku bahkan tidak memberikan hakmu sebagai suami. Kenapa aku harus mendapatkan hakku sebagai istri?"
Hoseok menghela napas. "Jadi kau suka, kalau suamimu melakukan seks dengan orang lain?"
"Ya, tidak juga."
"Karena itu, maka larang suamimu!"
"Memangnya suamiku akan menuruti?" Kyuri menoleh lagi pada Hoseok. "Paman akan menuruti kata-kataku?"
Sekarang giliran Hoseok yang membuang pandangannya ke arah berbeda. Terlalu canggung menatap Kyuri saat ini.
"Iya, aku akan turuti kata-katamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Weird Couple || JUNG HOSEOK [ON GOING]
FanfictionApa jadinya dijodohkan dengan gadis polos? (Rate-M!)