Kyuri tersenyum menatap tangannya yang terus menerus digenggam oleh Hoseok─sesekali dikecup, padahal Hoseok sedang menyetir namun sama sekali tak terganggu, malahan ia lebih semangat menyetir katanya. Ponsel yang sejak tadi berdering juga ia abaikan. Ia tak ingin orang di perusahaannya mengganggu harinya.
“Paman, ponselmu.”
“Biarkan saja. Hari ini kita family-time ya.”
“Tidak masalah seperti itu? Jangan-jangan penting.”
“Tidak apa-apa. Tenang saja, istriku.”
“Paman, aku berdebar dipanggil begitu.”
“Kau ‘kan istriku, ada yang marah?”
“Ya tidak, paman.”
“Ah, dan ya… bisakah kau memanggilku dengan sebutan suamiku, begitu?”
“A─apa? su─suami? Hm, aku …”
“Belum terbiasa ya? Yasudah, panggil apapun tidak masalah kalau begitu.”
“Terima kasih, paman.”
“Kyu, kau tahu? Rasanya hari ini aku seperti bermimpi.”
“Kenapa paman?”
“Tentu saja karena kau sudah menjadi istriku, benar-benar istriku.”
“Benarkah?” Kyuri tersenyum jahil membuat Hoseok dengan segera menggeleng.
“Belum, belum. Belum ya? Sampai … hehehe … aku tidak bisa membayangkan nanti malam akan …”
“Hahaha …” Kyuri terkekeh kuat. “Sepertinya aku bisa sedikit lega karena aku sebenarnya tadi baru saja datang bulan.”
“A─apa?”
“Maaf paman.”
“Hah …” Hoseok menghela napasnya.
“Tapi aku janji minggu depan, aku akan persiapkan mentalku. Itu adalah pertamaku dan jujur, aku masih belum bisa membayangkan. Tidak berani.”
“Yayaya … baiklah, aku akan menunggumu. Minggu depan, aku harap kau sudah siap secara mental dan fisik. Aku akan melakukannya dengan lembut. Kau jangan khawatir.”
“Sudahlah paman, jangan bahas itu. Yang penting sekarang adalah …” Kyuri mengecupi punggung tangan Hoseok berkali-kali, “aku adalah milikmu paman. Seutuhnya. Aku mencintaimu.”
“Aku lebih mencintaimu, Kyu.”
“Aku tahu.”
Hoseok menghentikan mobilnya disebuah pelataran rumah, melangkah masuk kerumah tersebut bersama-sama dengan Kyuri. Tangan Hoseok tak membebaskan milik Kyuri sama sekali, terus digenggam dengan erat, seolah takut kalau Kyuri akan hilang.
“Ayah … kami datang!” teriak Hoseok begitu memasuki rumah tuan Jung. Rumahnya memang begitu sepi. Hanya ada sepasang suami-istri yang bekerja untuk ayahnya dirumah─mereka tinggal dirumah yang ada dibelakang rumah utama, masih satu pelataran halaman dengan rumah ayah Hoseok, rumah khusus asisten rumah tangganya.
“Apa ayah tidak dirumah?” tanya Kyuri bingung.
“Tidak mungkin. Ayah yang suruh kita datang ‘kan?”
“Iya, benar juga.”
“Mungkin diruang kerjanya. Ayo,” ajak Hoseok menggiring Kyuri untuk menaiki tangga ke lantai dua. Benar saja, ruangan kerja ayahnya tak tertutup. Hoseok dan Kyuri segera masuk. “Ayah…” ucap Hoseok melihat ayahnya yang terlihat begitu frustasi sambil meletakkan kepalanya disandaran kursi kerjanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Weird Couple || JUNG HOSEOK [ON GOING]
FanfictionApa jadinya dijodohkan dengan gadis polos? (Rate-M!)