Mansion Keluarga Jeon
Tok
Tok
Tok
"Seokjin hyung! Bangun atau akan ku tendang kau hingga ke pluto bersama taehyung!" Seokjin yang terkejut langsung bangkit seketika saat mendengar teriakan adik nya yang sangat dingin di luar pintu kamarnya.
"Yak! Biarkan aku tidur sebentar, Yoongi ah! Lagipula jadwal kuliahku dengan mu itu sama! Jadi biarkan aku beristirahat, atau aku tidak akan mau memasakkan kalian makan malam!" Seokjin berteriak di dalam kamarnya mengacuhkan gedoran dan tendangan brutal pada pintu kamarnya tersayang itu.
"Huft... kadang aku berpikir siapa yang tertua disini! Aku atau dia!" Geram yoongi yang berjalan menuju kamar adik adiknya.
"Taehyung bangun! Atau ak-"
"Arraseo!Arraseo! Aku akan keluar sebentar lagi. Aku akan mandi hyung!" Mendengar teriakan adiknya itu, Yoongi beranjak pada kamar adiknya lagi.
"Huh! Kenapa jadwal kali ini harus aku yang membangunkan kerbau kerbau di rumah ini?!" Inner Yoongi.
"Jungkook! Bangun!" Yoongi kembali berteriak di depan kamar sang bungsu.
"Nee... hyung! Aku sudah bangun hanya merapikan kasurku"
Yoongi beranjak pada kamar Jimin.
"Bantet! Bangun!" Ucapan yoongi membuat telinga Jimin gatal.
"Yak! Jangan memanggilku dengan sebutan itu Hyung! Kau itu hanya beda satu senti dariku!" Geram Jimin
"Kenyataan! Jangan lupa bangunkan Hoseok! Aku yakin kalian bermain game semalaman!" Jimin berdecak kesal dan segera bangkit dari kasurnya dan membangunkan Hoseok.
"Huh... hanya satu orang lagi yang harus ku bangunkan" Gumamnya. Langkah kecil yoongi kembali berjalan menuju kamar sang adik. Dari celah pintu ia sudah dapat melihat jika lampu kamar sang adik masih terlihat gelap.
"Nam-"
"Ne aku tau hyung, aku sudah bangun jadi pergilah! Jangan usik aku!" Ucap Namjoon dengan lirih namun terdengar pedas di telinga seorang Jeon Yoongi.
"Yak! Kau tidak perlu mengusirku begitu!" Dengan langkah gusar seorang Jeon Yoongi meninggalkan kamar terakhir itu dan menuju dapur. Maniknya merenyit sesaat ketika melihat seseorang yang terlihat sangat familiar di matanya.
"Hyung? Bukan kah kau akan bangun siang?" Ucap Yoongi sambil mendudukkan pantat nya di kursi pada meja makan menatap hyungnya yang berkutat dengan kompor kesayangannya. Apron manis bergambar Rj tersampir rapi di dadanya.
"Aku tidak akan membiarkan adik adikku kelaparan" Ucap Seokjin yang masih berkutat dengan kompornya tanpa melihat Yoongi yang sudah menahan air mata harunya.
Dapat dilihat dari kantong mata Seokjin yang begitu lelah dan meminta dimanjakan dengan kasur nyaman nan empuk. Tapi Seokjin tidak bisa memenuhi permintaan mata nya itu, karena rasa sayangnya pada sang adik adiknya yang memang sudah menjadi kewajiban untuk ia urus setelah kematian kedua orang tua mereka.
"Tidak usah menangis bodoh! Ini memang sudah kewajibanku memperhatikan dan menyayangi kalian" Ucap Seokjin yang membuat Yoongi tersentak kaget dan mengacuhkan pandangannya tanpa ia sadari Seokjin terkekeh pelan mengingat wajah Yoongi yang menahan malu.
"Aku akan mandi" Yoongi beranjak dari tempatnya menuju kamar nya dan menutupnya perlahan menyisakan Seokjin yang berkutat dengan kompor dan panci serta wajan kesayangannya.
.
.
."Hoamm... Hyung bangun hyung! Aku takut beruang putih itu akan mengamuk kita dan menjadikan kita sarapan pagi ini" Jimin dengan malas menggoyangkan tubuh Hoseok yang masih bergemung dalam selimut Jimin. Ya, semalam mereka bermain game hingga larut dan jadilah mereka tidur bersama di kamar Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me Tight And Never Let Go
RandomCerita kedua di ff author . . . Maafkan aku jika aku mengambil jalan cerita hidup yang salah. Ini semua karena kalian yang mementingkan yang lainnya dibandingkan diriku. Aku merasa kalian menjauhi ku secara perlahan. Aku tak butuh harta untuk bahagi...