Mansion Keluarga Jeon
Namjoon menetralkan nafasnya sebelum memasuki mansion mewahnya. Kaki nya yang bergetar dengan memeluk tubuh nya yang dingin dan sakit sesekali bibir mungilnya bergetar menahan dingin yang mendera seluruh tubuhnya.
"Huh..." Dengan tergesa kaki nya ia langkahkan memasuki rumahnya.
Cklek...
"Aku pu-"
Bugh...
"Hy-hyung apa yang k-kau lakukan hiks.." Belum sempat dirinya menginjakkan kakinya di ruang tamu. Yoongi sudah menyambutnya dengan pukulan dari tangan putihnya.
"Dari mana saja kau?!" Yoongi menarik kerah Namjoon yang membuat Namjoon sedikit terkejut atas perlakuan tiba tiba Yoongi.
"Ak-aku d-dari sekolah hyung" Namjoon menunduk menatap kaki nya yang terasa lemas.
"BOHONG!" Namjoon kembali tersentak kaget dan tanpa sadar air mata nya kembali mengalir melalui pipi nya yang lebam. Namjoon menggigit bibirnya hingga berdarah dalam guna menahan isakkan yang akan keluar dari belah bibirnya.
"KAU TAHU? JUNGKOOK JADI DEMAM GARA GARA KECEROBOHAN MU YANG SANGAT BODOH ITU!" Yoongi melepaskan cengkraman nya pada kerah Namjoon membuat Namjoon terduduk dengan tidak elite nya.
"Kau tau? Kau itu tidak berguna!"
Deg
Bibir Namjoon kembali bergetar. Dengan reflek kepalanya menatap manik tajam Yoongi yang tengah mengintimidasinya. Bisikkan Yoongi di telinganya terngiang begitu kuat di otaknya. Apa ini? Namjoon juga kebasahan dan tidak lihatkah hyung dinginnya ini jika ada lebam dan darah kering yang menghiasi wajah nya ini?
Yoongi bangkit dari tempatnya menuju kamar Jungkook. Menyisakan Namjoon dan adik adiknya yang lain.
"Aku kecewa padamu hyung, karena mu dongsaeng tersayang ku demam" Ucap Taehyung datar yang ikut menyusul pergi ke kamar Jungkook yang sudah diisi dengan Seokjin dan Yoongi.
"Ini semua salahmu" Hoseok meninggalkan Namjoon dengan raut kecewa yang tercetak jelas di wajah tampannya.
"Hiks... hiks... hiks..." Namjoon bangkit dari tempatnya dengan kepala yang tertunduk lagi lagi Namjoon dibuat terkejut. Tangan putih milik Jimin memegang pundaknya.
"Kau tidak pantas disebut hyung yang baik" Jimin ikut meninggalkan Namjoon seorang diri yang tengah berjuang melawan semua rasa pedih di hatinya. Ia kira Jimin akan membantunya ternyata salah. Pikirannya lagi lagi salah.
Dunianya seakan runtuh seketika. Telinga nya menangkap gurauan yang dilayangkan para hyung dan dongsaengnya untuk menghibur seorang Jungkookie. Ia hanya bisa tersenyum dibalik mata sembabnya menatap nanar pintu kamar bertuliskan "Jeon Bunny" yang tertutup rapat.
Cklek...
Dengan cepat Namjoon menutup pintu kamarnya dan duduk di sofa dekat jendela kamarnya yang berada di lantai dua. Tangannya melepas hoodie biru lautnya yang memang sudah basah sedari tadi. Sesekali bibirnya meringis merasakan pedih di lengannya. Dan benar saja ternyata luka di lengannya tidak main main lukanya sangat panjang dengan darah kering menghiasi lengannya. Perlahan dirinya mengeluarkan hasil pemeriksaan nya dan obatnya dari balik kaos yang ia pakai dan menyimpannya di lemari pakaiannya dengan aman.
Kaki jenjangnya ia langkahkan untuk membersihkan dirinya dan pikirannya. Aliran air yang bergerak menggesek luka luka lamanya itu kembali terbuka, air mata tak pernah berhenti melewati pipi nya menatap kehidupan mirisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me Tight And Never Let Go
RandomCerita kedua di ff author . . . Maafkan aku jika aku mengambil jalan cerita hidup yang salah. Ini semua karena kalian yang mementingkan yang lainnya dibandingkan diriku. Aku merasa kalian menjauhi ku secara perlahan. Aku tak butuh harta untuk bahagi...