Dengarkan lagu To my youth nee
Namjoon mengistirahatkan tubuhnya yang lelah di atas sofa lusuh tepat di atap sekolah. Ia terbaring telentang membawa kotak makanannya. Namjoon mulai membukanya dan memakannya sambil berbaring menatap birunya langit. Bibirnya meringis kala luka di sudut bibirnya tergesek dengan sandwich yang ia makan, namun Namjoon sama sekali tidak mengindahkannya. Rasa sakitnya sekarang kalah dengan sakif di hatinya saat ini.
Bruk!
Prank!
Bugh!
"BERANI KAU PADAKU, HAH?!" Namjoon samar samar mendengar suara teriakan seorang namja di gudang di atas atap ini. Ia bangkit dan penasaran dengan apa yang ia lihat.
"FUCK! DASAR BAJINGAN!" Namja itu membanting segala barang yang ada di dekatnya. Entah pada siapa namja itu berbicara. Namjoon melihat pantulan replika namja itu di cermin yang memantulkannya padanya.
Prank!
Kaca yang namjoon pandang tadi seketika hancur tak berbentuk menyisakan serpihan serpihan kecil menggantung disisinya. Namjoon terkejut bukan main dan tak sengaja mundur dan menginjak kaleng soju, mungkin bekas namja ini yang meminumnya.
"Namjoon" Desisnya. Namjoon berusaha tenang, walaupun ia tahu yang dihadapannya sekarang ini adalah musuh bebuyutan dari Hoseok hyungnya.
Woojin mendekat pada namjoon dengan wajah datar lengkap disertai seringai dan jalan yang sempoyongan mampu membuat nyali namjoon sedikit menciut. Woojin tiba tiba menarik lengan namjoon dan menyenderkannya di tembok, mengurungnya dengan kedua tangannya disisi kanan dan kiri namjoon.
"Kau tau? Hoseok si bodoh itu? Hik.. telah merebut sesuatu yang berharga bagiku" Ucap Woojin dengan jarak yang sangat dekat dengan namjoon, hingga namjoon dapat mencium aroma alkohol dari kedua belah bibir itu.
"Lalu? Kau mau apa? Menghajarku? Silahkan" Jawab namjoon dengan berani. Woojin tertawa mendengarnya dan pergi melepaskan kungkungannya pada namjoon berbalik membelakangi namjoon dengan botol soju di tangan kanannya.
"Sayangnya, hik.. aku tidak akan hik.. menghajar siapapun hik.. hari ini" Racau woojin. Namjoon hanya bisa menautkan alisnya. Ia melihat woojin keluar gudang dan duduk di sofa yang ia duduki tadi sambil mengeluarkan rokok dan membakarnya membuat asap keluar dari bibirnya.
Namjoon langsung ikut duduk dan menatap ke samping nya. "Kau mau sandwich ku sunbae?" Tanya namjoon sambil menyodorkan kotak bekalnya. Woojin hanya menggeleng dan mengangkat puntung rokok di jarinya menandakan itu saja sudah cukup.
"Emmhh.. sunbae a-apa aku bo-boleh mencobanya?" Woojin langsung menengokkan kepalanya pada namjoon yang juga menatapnya takut.
"Mencoba apa?"
"I-itu yang ada d-di jarimu" Ucap namjoon gugup.
Woojin terkekeh dan menyalakan satu lagi rokok dan menyodorkannya pada namjoon.
"Aku yakin, kau pasti tidak pernah mencoba ini. Rasanya nikmat" Ucap Woojin dengan memberikan rokok yang sudah menyala itu pada namjoon. Namjoon memperhatikan cara woojin menghisap dan mengeluarkan asap dari bibirnya. Namjoon mempelajarinya dengan cepat. Baru saja rokok itu masuk di mulutnha ia langsung bisa meniru apa yang woojin lakukan.
"Sunbae,-" Woojin kembali menengok namjoon.
"Apa kau ada balapan malam ini?" Bagai tertusuk jarum tepat di bibir, woojin langsung terkejut dan menautkan alisnya menatap namjoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me Tight And Never Let Go
RandomCerita kedua di ff author . . . Maafkan aku jika aku mengambil jalan cerita hidup yang salah. Ini semua karena kalian yang mementingkan yang lainnya dibandingkan diriku. Aku merasa kalian menjauhi ku secara perlahan. Aku tak butuh harta untuk bahagi...