Mampir ke gomawwo hyungdeul dan beautiful my life... cast utama njun, brothership...
Namjoon sudah berada di tempat yang woojin janjikan padanya. Dia melirik ke kanan dan ke kiri ingin menemukan sosok woojin yang tak kunjung datang.
Namjoon menolehkan kepalanya menuju jalan besar yang ada, mobil hitam legam bermerk yang diduga milik woojin itu terhenti tepat dihadapannya. Sedikit rasa takut menyelimuti hatinya, apa yang akan dia lakukan pada dirinya nanti.
Benar saja, namja bermarga park itu turun dari mobil sport nya menghampiri Namjoon yang sudah menggigil kedinginan menunggunya, "ternyata kau mendengarnya, Jeon" Woojin menghembuskan nafasnya kasar dihadapan Namjoon.
Woojin mengambil rokok dan menyesapnya tepat dihadapan wajah namjoon. "Aku orangnya tidak suka membuang buang waktu" Seakan mengerti yang diucapkan Woojin, Namjoon mencoba mendengarkan ucapannya dengan baik dan teliti.
"Joon,-"
"Nde sunbae?"
Namjoon menolehkan kepalanya menatap Woojin disampingnya dengan kelat.
"Aku kasihan padamu" Woojin melirik sekilas wajah Namjoon yang sedikit silau karena cahaya lampu memantul dari air jalan yang becek menyorot sebagian wajahnya yang manis.
Namjoon hanya berdecih pelan, mengangkau satu tangannya pada letak jantungnya yang sekarang tidak bekerja sama dengannya.
"Kau tidak perlu mengasihani ku sunbae, bukankah kau sendiri yang bilang jangan bertele tele sunbae,-" Namjoon mendecak sebal pada namja dihadapannya yang mengepulkan asap rokok itu.
Namjoon tidak menyukai asap rokok. Tapi ia menyukai rasanya. Aneh? Ya, itulah Namjoon.
"Wow... kau menantangku rupanya?" Woojin sedikit tersedak air ludahnya sendiri saat Namjoon menarik kerah bajunya.
"Apa mau mu sunbae? Jika kau ingin merendahkan ku silahkan, tapi jangan kau rendahkan saudaraku!" Namjoon meninggikan suaranya tepat dihadapan wajah woojin yang sama sekali tidak memperlihatkan wajah takutnya
Woojin melepas cengkraman namjoon di kerahnya membuat namjoon sedikit terhuyung ke belakang karena tidak siap dengan serangan mendadak yang woojin berikan.
"Aku hanya ingin mengajakmu bekerja sama, apa kau mau?" Ucap woojin sambil menarik paksa lengan namjoon agar berdiri. Namjoon berdiri membersihkan celana nya dari debu jalanan yang menempel.
"Maksudmu?"
"Aku akan memberimu kesempatan bekerja sama denganku. Aku akan memasukkan nama mu jika kau mau" Woojin masuk ke mobil menghidupkan mesin nya. Tak sopan memang meninggalkan lawan bicaranya saat belum menyelesaikan urusannya.
"Apa?!" Namjoon mendelik sebal pada manusia di hadapannya ini. Ia ingin sekali menendang wajah buruk itu untuk segera pergi dari sini.
"Menjadi,-"
"APA?!" Namjoon menggerang kesal menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya mengusak nya kasar. Nafas nya tercekat saat itu juga.
"Terserah dirimu saja. Hanya seperti itu saja peraturannya kau bisa mendapatkan uang" Woojin melajukan mobilnya meninggalkan namjoon di sana sendirian termenung dengan ucapan Woojin.
"ti-tidak mungkin"
Setelah cukup lama menempuh perjalanan akhirnya Namjoon sampai di mansion mewah nya. Jarinya meremat kuat ujung baju kebesarannya. Membayangkan tawaran pekerjaan dari Woojin membuatnya semakin pusing, memang gajinya tinggi dan mampu membeli apartemen mewah sendiri jika dirinya rajin bekerja tentu saja. untuk ditinggali, tapi mungkinkah dia sanggup menjalani perkerjaannya itu? Namjoon bingung sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me Tight And Never Let Go
RandomCerita kedua di ff author . . . Maafkan aku jika aku mengambil jalan cerita hidup yang salah. Ini semua karena kalian yang mementingkan yang lainnya dibandingkan diriku. Aku merasa kalian menjauhi ku secara perlahan. Aku tak butuh harta untuk bahagi...