PROLOGUE

765 18 0
                                    

"Mikirin dia lagi?"

Ify menutup buku hariannya dan menatap ke arah Agni, sahabatnya, yang saat ini tengah duduk di pojok ruangan sembari memperbaiki posisi gitarnya.

"Tahan loe ya, udah empat tahun dia pergi tanpa kabar dan loe masih aja nungguin dia?" Agni kembali berkomentar.

Yang dimaksud dia oleh Agni adalah sahabat masa kecil Ify yang sekarang berada jauh di negara orang. Dia pergi bersama kedua orang tuanya karena urusan pekerjaan. Sekarang, terhitung sudah 4 tahun dia pergi dan dia belum juga memberi kabar. Hal itulah yang membuat Agni geram.

"Heran gue, apa sih yang bikin loe bertahan?"

Janjinya untuk kembali. Batin Ify.

"Loe tau... apa yang loe lakuin sekarang ini, sama seperti loe lagi cari jarum ditumpukan jerami tau nggak. Dimana kemungkinan jarum itu untuk ketemu, tipis. Bahkan mustahil."

"I know."

"Well, this is just a simple question." Agni menatap Ify tajam sebelum melanjutkan kata-katanya. Jujur hal itu menganggu Ify, tetapi ia tidak bisa berbuat apa-apa.

"Sampai kapan loe akan bertahan?"

Skak matt, pertanyaan yang paling Ify hindari akhirnya keluar juga dari mulut Agni. Jujur, Ify juga mempertanyakan hal yang sama selama ini dan dia sendiri pun tidak tahu pasti jawaban dari pertanyaan itu.

"See... loe gak bisa jawab kan?"

"Aku memang gak tau sampai kapan aku bisa bertahan, tapi aku masih belum menyerah, Ni. Aku yakin suatu saat dia pasti akan kembali, menepati janjinya." Sanggahku.

"Okay, let's see then."

"Thanks ya, Ni."

"Thanks for what?"

"Untuk semuanya. Aku tahu kamu cuma gak mau aku kecewa kalau sampai dia benar-benar gak balik, tapi aku siap untuk semua kemungkinan dan resiko yang akan aku hadapi nanti."

TRUE FRIENDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang