Fight for Your Love

79 6 0
                                    

Hembusan angin mulai menerpa, menerbangkan kemeja lengan panjang - yang memang sengaja dibiarkan bebas - serta memporak-porandakan keadaan rambut pria yang saat ini sedang duduk sendirian di tepi danau, tidak jauh dari RPUS.

Pria itu memejamkan matanya, membiarkan sang angin bermain-main dengan rambutnya. Dia tidak tampak terusik dengan udara dingin yang dibawa oleh sang angin, meski tak dapat dipungkiri tubuhnya mulai menggigil.

"Kamu menggigil."

Pria itu akhirnya membuka matanya tatkala mendengar sebuah suara lembut yang berasal dari seorang gadis.

"Hai," sapa gadis itu. "Akhirnya kita bisa ketemu lagi."

Rio, pria yang duduk sendiri di tepi danau itu mengerjapkan matanya, memandang sosok cantik yang saat ini berada tepat di sampingnya.

Gadis itu tersenyum, senyum yang manis, pikir Rio.

Tak lama, senyuman Rio berganti dengan kerutan kening, dia menatap lekat ke arah gadis itu, nampak berfikir.

Siapa gadis yang duduk di sampingnya itu?

Apakah mereka pernah bertemu sebelumnya?

Jika iya, kenapa Rio tidak bisa mengingatnya?

Gadis itu tersenyum menatap Rio yang masih terlihat bingung. "Kamu nggak akan inget, tapi aku jelas ingat kamu."

"Sorry."

"Nggak apa-apa," balas gadis itu. "Aku Shilla. Senang bisa bertemu denganmu lagi, Mario Adhinata. Yah - meski dalam keadaan yang seperti ini."

"Keadaan yang seperti ini, maksud kamu?"

"Di dalam alam bawah sadar kamu," balas Shilla. Rio mengerutkan keningnya. "Lupakan, itu nggak penting. Ada yang mau aku tanyain ke kamu."

"Apa?" Tanya Rio.

"Are you okay?"

"Me?" Tanya Rio sembari menunjuk dirinya sendiri menggunakan jari telunjuknya. "I'm fine. Why?"

Shilla menatap Rio ragu. "Are you sure about that?"

"What do you mean by now?"

Shilla tersenyum. "Apa kamu yakin - kamu baik-baik aja saat melihat Ify bersama dengan orang lain?"

Lagi-lagi gadis itu membuat Rio mengerutkan keningnya,"Maksud kamu?"

"Aku tau kamu suka sama dia melebihi rasa suka terhadap sesama teman. Kamu mencintai dia. Benar kan?"

"Kamu - "

"Aku heran deh sama kamu," kata Shilla. "Kok tahan gitu menyimpan rasa yang ada di hati kamu, sendirian, selama ini?"

"Tunggu, kamu kenal Ify?"

Shilla mengangguk. "Actually, I'm her secret admire, ssttt - it's a secret," ujarnya sembari meletakkan jari telunjuknya di depan mulut. "Ah tapi kayaknya udah bukan rahasia lagi deh, Cakka pasti udah bilang semuanya sama Ify." Lanjutnya.

"Wait - you know him too?"

"Of course. He is my boyfriend," balas Shilla. "Ah - maybe ex-girlfriend now because I can't be with him anymore."

"I don't get it. Why?"

"What? About me and Cakka?" Rio mengangguk. "Kita udah beda alam, udah nggak bisa bareng-bareng lagi."

TRUE FRIENDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang