New Chapter

99 3 2
                                    

"Sometimes life will be awesome. Sometimes, life will look blurry. Along the way in the journey of life, sometimes, life will be colder than warmer and sometimes warmer than colder but in all things we must remember that it is never over for a purposeful journey of life until the journey of life is over. Be it rough or smooth, good or bad, we must accomplish the task. It shall always not be good and it shall always not be bad; we only have to work hard."

-Ernest Agyemang Yeboah-

♧♧♧


Ify duduk diam di pojok lapangan basket bersama Dayat dan beberapa minuman dingin yang sudah mereka siapkan sebelumnya - memandang ke arah sahabat-sahabatnya yang sedang sibuk memantulkan bola basket.

"Fy."

Panggilan itu membuyarkan lamunan Ify, dia langsung menatap ke arah Dayat yang duduk tepat disebelah nya.

"Iya kak?"

"Hubungan kamu dan Rio itu, gimana sih?"

"Kok tiba-tiba nanya gitu, kak?"

"Nggak apa-apa. Kakak lihat kalian berdua itu sama-sama saling sayang, sayang yang mungkin lebih dari sekedar sahabat tapi - "

"Tapi apa kak?"

"Tapi kamu masih berat pisah dari Riko."

Ify mendesah pelan. "Rio memang selalu punya tempat spesial di hati Ify kak, tapi Ify juga nggak bisa menampik kalau ada juga tempat untuk Riko."

"Kakak tau, tapi kamu harus bisa menentukan yang mana yang menurut kamu pantas untuk menempati tempat paling spesial di hati kamu fy. Kamu nggak bisa memiliki keduanya."

"Iya kak, Ify tau itu."

"Dua-duanya orang baik kok jadi siapapun nanti yang akan menjadi pilihan kamu, kakak yakin mereka bisa bikin kamu bahagia."

"Makasih ya kak."

"Astaga Fy - kayak sama siapa aja pake bilang makasih segala."

Ify tersenyum. "Ify bahagia kak."

"Kakak juga."

Keduanya kembali fokus menonton permainan basket di hadapannya. Ify tersenyum saat sosok Rio menatap ke arahnya sekilas sebelum dia kembali sibuk men-dribble bola basketnya. Sudah lama sejak terakhir kali Ify melihat pria itu bermain basket.

Cukup lama mereka bermain sampai akhirnya mereka pun menghentikan permainan itu.

"Kesana yuk kak." Ajak Ify.

"Ayok." Balas Dayat.

Keduanya berjalan mendekati mereka yang baru saja menyelesaikan permainannya. Mereka yang dimaksud itu tidak lain adalah Rio, Stev, Irsyad, Arsyad, Agni, Prisil, Sivia, dan Zahra. Iya - setelah kejadian beberapa minggu yang lalu, mereka semua memutuskan untuk berteman baik. Meski Agni dan Prisil masih sering berselisih paham tapi mereka juga bisa diajak kompak kok.

"Minum dulu." Kata Dayat sembari membagikan minuman dingin kepada mereka yang sudah terduduk diatas aspal lapangan dengan penuh keringat.

"Wah - thanks bro." Sahut Irsyad.

"Loe udah baikan day?" Tanya Arsyad.

"Udah sehat dia mah, cuma males aja nge-basket. Takut kalah pasti." Sahut Stev.

"Heh! Gue belum boleh banyak gerak." Balas Dayat.

Stev hanya angkat bahu kemudian mulai meneguk minuman dingin di tangannya. Sementara Dayat hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah pangeran kecilnya Ify itu.

TRUE FRIENDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang