Untold Story

98 4 0
                                    

Dear Ify, peri kecil yang berhasil membawa kembali senyum diwajahku.

Fy, maaf ya karena aku nggak bisa menepati janji aku untuk selalu bersama kamu meraih mimpi-mimpimu.
Maaf aku nggak bisa lagi untuk membuat kamu tersenyum.
Maaf aku membuat kamu kecewa.

Ada banyak hal yang sebenarnya ingin aku lakukan bersama kamu tapi sekarang aku bahkan nggak punya alasan untuk itu, aku nggak mau memperburuk keadaan.

Ify, kamu harus tau - kebersamaan kita - yang meski sangat singkat, tapi itu sangat berharga. Aku akan mengingatnya sampai aku mati sekalipun.

Fy, bolehkah aku merasa kecewa karena tempat itu bukan lagi milik kita berdua? Aku nggak tau gimana Stev bisa menemukan tempat itu tapi kalau kamu bahagia, aku akan merelakannya.

Fy, lagi-lagi aku hanya bisa berkata maaf dan terimakasih. Maaf karena aku mengecewakanmu dan terimakasih atas kebahagiaan kecil yang kamu bagi untukku.

Aku sayang kamu, bahagia selalu ya.

-Riko-


"Surat dari Riko?" Tanya Rio saat aku baru saja menyelesaikan bacaanku.

"Iya - kata kak Indra dia datang kesini dan nitip surat ini untuk aku."

"Berani juga dia datang kesini langsung," Hardik Stev. "Terus kak Indra diem aja gitu? Kalo gue sih udah gue amuk tuh anak."

"Halah kemarin ada orangnya loe cuma diem aja." Sahut Agni.

"Iya kan keadaannya saat itu beda."

"Iya deh. Terserah pangeran aja."

Sepertinya Agni menepati janjinya untuk mengurangi pertengkaran dengan Rio dan sekarang dia mengalihkan peran Rio ke Stev karena mereka lebih sering adu pendapat akhir-akhir ini.

"Dia beneran pergi?" Tanya Rio.

"Sepertinya."

"Kamu menyesal dia pergi?"

Ify menggeleng, "Aku yakin dia lebih tau apa yang terbaik untuk nya."

"Eh - hari ini bukannya Dayat udah bisa pulang ya? Kesana yuk." Kata Agni.

"Iya bener. Ayo." Sahut Ify.

Keempatnya pun berangkat menuju rumah sakit dimana Dayat di rawat. Senang rasanya karena pria itu sudah diizinkan pulang. Mereka sempat berhenti sebentar di toko bunga karena Ify ingin memberikan sebuket bunga untuk Dayat sebagai tanda bersyukur pria itu sudah kembali pulih.

"Day - lihat deh siapa yang dateng." Kata Prisil.

"Siapa?" Tanya Dayat.

"Empat sekawan."

"Nggak ada nama yang lebih bagus Pris?" Sahut Agni.

"Cuma itu yang terlintas di otak gue. Udah sih terima aja, protes mulu loe."

"Masih ngeselin nih anak."

Ify hanya tersenyum melihat perdebatan kecil itu kemudian dia berjalan mendekati Dayat untuk menyerahkan buket bunga yang sudah dia persiapkan.

"Untuk kakak?" Tanya Dayat.

"Iya. Ify seneng kakak udah bisa keluar dari rumah sakit."

"Makasih ya."

Ify tersenyum.

"Riko tadi kesini." Kata Prisil yang membuat Ify langsung memalingkan wajahnya dan menatap kearah Prisil.

TRUE FRIENDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang