He is back

107 5 0
                                    

Ada banyak hal yang terjadi dalam hidup Ify selama beberapa bulan terakhir. Dimulai dengan kembalinya sang pangeran a.k.a Stev, kenyataan pahit harus berpisah dari Rio karena pria itu harus pergi berobat untuk menyembuhkan penyakitnya, kemudian di pertemukan dengan seseorang yang telah lama memendam perasaan kepadanya, hingga akhirnya mereka harus berpisah karena suatu hal.

Tidak lupa juga fakta mengenai sahabat masa kecil Dayat yang tidak lain adalah Prisil. Ah - Laki-laki itu masih berbaring diatas nakas rumah sakit sampai detik ini, tapi Ify tidak perlu terlalu mengkhawatirkannya karena sahabat laki-laki itu selalu setia mendampinginya.

Banyak hal yang dapat Ify pelajari dari setiap kejadian itu. Pertama, bahwa dia tidak bisa men-judge seseorang hanya dari penampilan luarnya saja karena penampilan luar itu bisa menipu. Kedua, masing-masing individu yang hidup di dunia ini memiliki kisahnya sendiri. Bahwa setiap orang pasti merasakan sakit dan mereka memiliki cara mereka sendiri untuk mengatasi rasa sakit itu. Dan yang terakhir, pelajaran yang paling berharga adalah bersyukur atas apapun yang kamu miliki di dunia ini.

Ify tersenyum setelah menumpahkan seluruh isi hatinya di atas buku diary kesayangannya. Dia terlalu asyik menulis diatas buku itu hingga tidak sadar akan keberadaan sang kakak.

"Ngapain sih? Konsen banget kayaknya sampe kakak panggilin dari tadi nggak denger." Kata Indra.

"Bukan apa-apa kak. Hanya menulis kejadian beberapa bulan ini di buku Diary. Biar suatu saat kalo Ify kangen masa-masa sekarang, Ify hanya tinggal membacanya saja."

"Ide bagus tuh, sayang kakak nggak pandai menulis."

Ify hanya tersenyum menanggapi ucapan sang kakak.

"Oh iya, kakak sampe lupa. Kakak mau kasih kejutan ke kamu."

"Kejutan? Kejutan apaan? Perasaan Ify nggak lagi ulang tahun deh."

"Ada lah pokoknya. Kakak jamin kamu bakal seneng sama kejutannya."

"Seberapa yakin?"

"Yakin banget. Tapi ada syarat nya."

"Lah... pake syarat segala."

"Oh iya dong, biar seru."

"Apa syaratnya?"

"Kamu harus di tutup matanya. Jangan banyak tanya. Kamu cukup ikutin instruksi dari kakak aja. Gampang kan?"

"Kejutannya beneran bakal bikin Ify terkejut nggak?"

"Kakak jamin kamu bakal kaget trus cubit diri kamu sendiri, trus teriak-teriak kayak orang gila sambil bilang KAK INDRA INI BENERAN? AKU NGGAK LAGI MIMPI KAN?"

"Dih emang Ify gitu? Kayaknya enggak deh."

"Kita lihat aja nanti. So, are you ready?"

"Yes, I am."

Indra langsung memasang tutup mata untuk Ify kemudian membimbingnya keluar.

"Nunduk, kita mau masuk mobil."

Sesuai perjanjian, Ify hanya menuruti permintaan sang kakak tanpa banyak bertanya. Indra mulai menyalakan mesin mobilnya dan mulai melaju menuju tempat yang sudah di persiapkan.

Tidak membutuhkan waktu lama, kedua kakak beradik itu akhirnya sampai ke tempat tujuan mereka. Indra membimbing adiknya itu berjalan mendekati kejutannya.

"Kita udah sampai. Kakak akan buka penutup matanya tapi kamu jangan buka mata dulu. Tunggu aba-aba dari kakak. Oke?"

"Iya."

Indra mulai melepaskan penutup mata sang adik. Dia tersenyum sekilas membayangkan bagaimana nanti reaksi sang adik.

"Oke, kakak hitung sampai tiga dan kamu buka mata kamu. Satu... dua... tiga."

TRUE FRIENDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang