HCL Book 5 //Hot Rival //(BxB) TAMAT

11.

Nonton drakor Gangnam Skandal  aku kudu kuat denger ostnya. Huwaaaaa
😭😭😭😭😭😭😭😭

Dilapagan sepak bola.

"Ryool..... "Panggil Gangsta pada Ryool nadanya agak tinggi biasa mah Gangsta bukan tipe seme sebangsa Jisoo atau Gualin, Gangsta mah si pangeran es bersuara toak, Gangsta sengaja manggil Ryool karena mereka kebetulan satu kelompok dan kini Gangsta mau ngasihin tugas bagian dia ke Ryool biar diterusin. Kalo masalah tugas Gangsta mah gak berpangku tangan dia juga pinter jadi dia juga kerjain sediri bagiannya. Tadi Ryool di cari dikelas gak ada, diasrama juga gak ada. Karena tadi Gangsta bolos kuliah dia ngadem otak.

Ryool langsung mendekat,  tapi tahu Ryool seperti ditarik menjauh dari area lapangan Jisoo yang melihatnya jadi kesal. Dia lari dari tengah lapangan buat ngejar Ryoolnya. Takut si Gangsta buat macem macem sama Ryoolnya.

"Woi Jisoo pertandingannya belum selesai." Teriak Gualin, Jisoo main keluar aja kan Gualin takut timnya kalah.

"Cari pengganti! "Jisoo mah profesional gak pernah ninggalin pertandingan kayak gini biasanya. Tapi karena ini pertandingan hanya sesama anggota jadi dia gak ambil pusing bila timnya kalah.

"Aish,  yak....!! "Gualin kesal Jisoo malah main pergi.

Karen mendengar keributan itu Guanru jadi ikutan ngejar Jisoo dan mencari tahu kenapa Jisoo semarah itu melihat Ryool pergi bersama Gangsta. Bagi Guanru Gangsta gak sejahat tampilannya.

"Ngapain bawa Ryool kesini! " Teriak Jisoo kesal Ryool dibawa diruang loker yang sepi. Batin Jisoo pasti Gangsta mau macam macam mengajak Ryool ditempat sepi.

"Apa! "Gangsta teriak dan melotot menampilkan wajah devilnya. Dia udah kesal kini makin kesal. Niatnya cuman nyerahin tugas sebagai tanggung jawabnya dan balik lagi keasramanya nyatanya ada orang yang bikin panas otaknya lagi. Dia ngep bila harus bertemu Gualin atau Guanru. Dia masih sakit hati pemirsa.

"Jangan malah bikin kesal! " Jisoo menggertakkan giginya,  dia jadi kebawa emosi manakala Gangsta hanya diam dan menatapnya dingin. Dan kini Ryool jadi penengahnya. Karena Ryool lah yang sebenarnya yang mengajak Gangsta keruang loker diluar panas. Udah beberapa hari hujan dan kebetulan banyak area area yang banjir jadi kalau tiba tiba panas hawanya pun ikutan panas dan lembab. Dan diruang loker ada kipas, sedikit ngadem.

"Udah Jisoo aku gpp Gangsta gak macem macem,  Gangsta kesini buat nyerahin tugas kelompok kita." Ryool mencoba meredam emosi Jisoo.

"Eh..... " Gangsta tersenyum sinis dan kini mau pergi. Dia seperti menertawakan sikap Jisoo yang lebay tanpa harus berkata kata. Biasa mah Gangsta itu si perusak suasana hati.

'Tapi kenapa harus pergi keruang loker,  aku khawatir." Jisoo mmenatap tajam mata Ryool. Mengusap pipi itu dan tersenyum. Rasa khawatirnya sedikit memudar karena Ryool kini berada disampingnya.

"Hmmm,  diluar panas gak ada kipas. " Ryool senyum senyum rasa takut sambil nunjuk kipas yang nyala. Ryool takut Jisoonya marah karena dia kabur dari lapangan buat ngadem. Karena logikanya Gangsta bisa nyerahin file nya dilapangan saja. Dari tadi dia menahan panas dilapangan tapi saat Gangsta manggil dia senang bahwasanya dia bakal ngadem diruang loker.

"Dasar tuan muda." Jisoo kini mencubit pipi gembil Ryool dan mengacak rambutnya.

"Ish." Senyuman itu malah membuat Jisoo makin kalap. Jisoo mendekat kearah Ryool menatapnya intensif, memegang tangan Ryool agar tidak kabur saat Ryool mundur dan menabrak loker itu Jisoo malah tersenyum nakal.

"Kenapa kamu begitu manis hmmmm."

Cup.....
Eumph.....

"Balasan karena sudah membuat khawatir. "Jisoo mencium Ryool melumatnya dan kino menyentuh bibir warna pink itu. Ryool masih kaget dan kini tersenyum lagi sehingga membuat Jisoo makin ingin lebih. Soalnya sang pemilikpun seperti ingin lagi. Karena terlihat Ryool kini mengalungkan tangannya dileher Jisoo dan mendekatkan hidungnya untuk mengadu pada hidung Jisoo. Nafas mereka bertemu,  semakin dekat.