5.

2K 119 23
                                    


Hujan diluar lagi gede banget,  petir juga lagi menari dilangit. 

Clarrrrrrr suara petir menyambar nyambar.

"Dek ayah nyariin kamu" Gio menelpon Jisoo. Sudah lama sang ayah dirawat dirumahsakit dan kini Jisoo semakin khawatir ketika mendengar ayahnya tengah mencarinya. Biasanya saat menjengukpun sang ayah selalu marah dan tak pernah meminta Jisoo datang.

Tanpa babibu Jisoo langsung begegas meninggalkan asrama. Tapi didepan pintu depan asrama Jisoo bertemu Ryool.

" Mau kemana buru buru?" Ryool kepo abis,  diluar ujan gak mungkin juga Jisoo ingin main ujan ujanan dimalam hari.

" Mau kerumahsakit ayah sakit"Jelas Jisoo dan kini pergi ke parkiran ngambil sepedahnya. Hanya itu kendaraan yang bisa diandalkannya yakni sebuah sepeda.

"Hey, diluar hujan . Biar kuantar!' Ryool langsung menarik tangan Jisoo untuk pergi ke parkiran dimana dia memarkir mobil. Toh kalaupun naik sepeda bakal lama nyampenya dan diluarpun sedang hujan.

Keduanya bergegas menuju parkiran mobil. Mereka tengah berbagi payung. Soalnya Jisoo pun saat keluar tadi tidak membawa payung sedangkan Ryool yang baru dari supermarket kebetulan membawa payung jadi daripada ribet ambil payung mereka kini berbagi payungnya.

Karena jalanan banjir dan saat itu pula Ryool hanya pakai sandal jepit jadilah Ryool jalannya agak lama. Dia seperti enggan menampakkan kaki. Macam film horor saat hantunya tak nampak ditanah.

"Kenapa, kakimu sakit? "Tanya Jisoo tiba tiba khawatir. Ryool sedikit susah jalannya dan mercing mercing. Dikira Jisoo sich sakit sebenernya dia lagi agak jijik gitu.

"Enggak"Ryool menggelengkan kepalanya. Tengsin aja,  cowok kok lebay.

"Udah sini! "Tiba tiba Jisoo berjongkok didepan Ryool menawarkan bahunya.

"Yak,  kenapa? "Ryool kaget.

"Udah kelamaan,  entar basah!! 'Jisoo menekan kalimatnya dan meminta Ryool untuk segera naik dipunggungnya. Karena Jisoo memaksa Ryoolpun akhirnya mengiyakannnya.

Ryool kini berada di gendongan punggung Jisoo, dia malu pemirsa pipinya merah karena merasa punggung Jisoo hangat.

"Hangatnya..... "Spontan Ryool merekatkan pelukannya dan Jisoo hanya tersenyum dibawahnya.

........

.

" Terimakasih Ryool" Jisoo kini memasang sabuk pengamannya.

Ztttttttttttttt

Sttttyttttttytt

Nguinggggggg

Ryool mah ugal ugalan. Udah tahu didepan ujan gede jalanan licin mana bergaya bak pembalap. Itu Jisoo sampe gemetaran. Dia gak mau mati konyol bersama calon pacarnya.

" Yak kalo nyetir itu kira kira"Teriak Jisoo melotot horor. Niat mau jenguk ayahnya yang ada entar dia yang dijenguk. Seperti insiden nonton tivi, siapa yang dilihat siapa ? jika yang nonton tertidur. Ish ish

" Udahlah jangan bawel yang penting cepat nyampe." Cepat nyampe apaan. Yang ada nyampe di akhirat. Lha tadi ada udah dua kali hampir nabrak orang. Sepertinya Ryool kemarin dapat SIM hasil nyogok dech. Hadehhhhhh

" Berhenti!!" Teriak Jisoo mengancam. Yang tiba tiba membuat Ryool ketakutan dan seketika menghentikan mobilnya. Itu Jisoo udah siap makan hidup hidup Ryoolnya. Tapi saat ngeremnya pun bahaya banget itu Jisoo sampai terpelanting kedepan. Niat banget itu kalo mau bunuh orang.

" I..... Iya...." Ryool terbata dan akhirnya menghentikan mobilnya.

"Tukar posisi!" Perintah Jisoo lagi, dan dia gak mau turun dari mobil karena diluar masih ujan entar basah itu mobil si pangeran.

HCL Book 5 //Hot Rival //(BxB) TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang