14.

1.2K 98 5
                                    

Jisoo terus memeluk Ryoolnya yang rapuh. Infus itu terpasang dan membuat Jisoo malah merasa bersalah. Ryool enggan bangun, walau gak serius Radit menyarankan untuk menunggu sampai pagi. Kalau Ryool enggak bangun juga Ryool harus dibawa kerumahsakit,  Jisoo tak kuasa harus berpisah dengan Ryool jadi dia memutuskan hal yang menurutnya tidak berat tapi tidak untuk Yunho dan Radit walau awalnya ditentang akhirnya orangtua Jisoo dan Ryool setuju. Walau itu keputusan yang beresiko bila ketahuan tapi untuk saat ini Jisoo gak ingin membuat  Ryoolnya terluka.

"Jisoo apa itu kamu? "Tanya Ryool dan mencium lengan yang setia memeluknya dari semalam. Suara Ryool lemah,  nafasnya juga berat.

"Iya sayang hmmm." Jisoo mencium punggung Ryool. Dan memeluk Ryool semakin erat.

"Kita bukan saudara kan,  itu hanya mimpi kan? "Ryool bertanya sembari matanya mulai berair. Masalahnya mereka sudah terlanjur sayang,  terlanjur cinta bahkan sudah berhubungan intim. Kalau tiba tiba mereka saudara, ngilu rasanya.

"Ryool apa kamu menangis? Jangan menangis sayang hmm,  nanti jadi jelek dengan muka yang sembab. " Tanya Jisoo dan kini posisi Jisoo berubah saling berhadapan dengan Ryool. Tangan Jisoo mengusap airmata yang mulai jatuh ke pipi.

"Jisoo,  aku gak mau kita pisah. Tapi....!?"Ryool mengingat dihadapannya adalah saudaranya tapi dia juga gak bisa melupakan hal hal yang pernah dilakukan bersana Jisoo.

"Ssstttt.... Kita bukan saudara hmmm"Jisoo tersenyum mendengar bahwasanya Ryool enggan pisah dengannya. Berarti menunjukkan bahwa Ryool benar benar sangat mencintainya.

"Maksudnya? "Ryool gak ngerti,  jelas kemarin Jisoo putra pamannya itu otomatis mereka saudara.

"Papih eh bukan,  paman sebenarnya ingin membuat surprise nyatanya kamunya malah pingsan. Happy birtday sayang. Mmmmmuach"Jisoo mencium bibir Ryool dan mengucapkan selamat ulang tahun. Kebetulan hari ini Ryool ulang tahun,  niatan buat party bareng bareng sama Jisoo karena sudah diketemukan nyatanya Ryool malah pingsan karena syok. Ya karena Yunho dan Ranggapun gak tahu siapa pacar Jisoo. Kalau tahu dari awal gak tiba tiba nongol seperti itu.

"Masih besok Jisoo." Bantah Ryool ulangtahunnya aja masih besok. Ryool kini mengeratkan pelukannya kembali. Mencium dada Jisoo yang sedikit terbuka karena kebetulan Jisoo mengenakan kemeja.

"Kamu lupa sayang, kamu ulangtahunnya hari ini. Tapi sepertinya acara itu gagal total. Kamunya pingsan" Jisoo mencubit hidung Ryoolnya. Hari ini ulangtahun Ryool tapi dia gak mau ngaku. Ryool gak suka pesta jadi dia suka melupakan hari ulangtahunnya.

"Jisoo... " Ryool menatap mata Jisoo,  masih gak percaya.

"Nanti biar papah dan papihmu serta kedua pamanmu menjelaskannya. Hmmm,  kita bukan saudara intinya dan kita ttp bisa bersama. " Jisoo mencium kening Ryoolnya dan mengusap punggung Ryool.

"Sungguh? " Ryool senang,  semoga kabar itu gak bohong. Tapi nyatanya kabar itu benar tapi posisinya yang bakal kebalik.

"Sungguh sayang" Jisoo meyakinkan dan memeluk kembali Ryool.

"Aku mencintaimu" Ucap Ryool.

"Aku juga sama,  jadi cepet sembuh hmmm"Jisoo mengusap pipi Ryool,  menciumnya kemudian. Melihat Ryool bersinar kembali Jisoo bahagia.

"Aku gak sakit! "Bantah Ryool.

"Tapi semalam demammu tinggi"Jisoo mengingatkan kalau Ryool sempat demam juga.

"Aku gak papa,  papah dan papih dimana? "Tanya Ryool ingin segera bertanya pada orangtuanya.

"Mereka tengah sarapan dikantin. Mau menyusul? "Jisoo menjelaskan serta bertanya balik.

HCL Book 5 //Hot Rival //(BxB) TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang