Universitas Internasional Indonesia.
Asrama, untuk mahasiswa tahun pertama wajib mengikuti program kampus yakni tinggal di asrama untuk tahun berikutnya boleh kembali kerumah atau ingin menetap diasrama.
Jadilah Ryool dan Jisoo kini menenteng koper mereka untuk masuk kedalam asrama. Mereka bertemu saat ospek kemarin tapi gak disangka jurusan yang mereka ambil pun berbeda. Karena sebenarnya program bisnis haruslah satu asrama dengan program bisnis begitupun untuk program bahasa. Tapi karena asrama penuh untuk kelas vvip jadilah Ryool kini harus berbagi kamar dengan Jisoo.
"Kenapa gak boleh pasang AC ya? " Ryool kipas kipas, merasa kepanasan karena harus pindah asrama. Asrama vvip penuh. Mengandalkan koneksipun tak cukup. Tuan muda masih heboh dengan kipasnya, sibuk clingukan mengintimidasi kamar yang ia peroleh.
'Udah terima aja! " Jisoo kini membuka kaosnya dan kini diapun bertelanjang dada. Ciaah gak peduli dengan lingkungan baru, Jisoo anaknya gak rewel.
Gleg......
Ryool menelan ludah kasar, siang siang yang panas disuguhi Jisoo yang betelanjang dada. Tak perlu ABS, rata aja udah cukup menggoda." Awas bintitan! " Jisoo terkekeh dan melempar kaos yang baru ia buka. Dia tahu Ryool memperhatikannya sedari tadi.
"Kamvret, asem banget berapa tahun gak ganti baju! Ryool kesal dan membuang kaos Jisoo ke segala arah. Walau sebenarnya itu kaos gak bau bau amat.
"Kalo mau wangi, noh di iklan cucian! " Jisoo masih terkekeh sambil kini ngotak ngatik laptopnya. Kalo cowo pindahan mah gak seribet cewe. Berberes itu kegiatan nomor terakhir di kamus mereka.
" Dich! " Ryool kesal dan buru buru masuk kedalam kamar mandi.
"Zzzzzzzt, bim salabim" Ryool berisik didalam kamar mandi. Dia lagi membayangkan diperutnya tiba tiba muncul ABS.
"Ryool cepetan keluar kalau kamu hanya berkhayal aja gak akan muncul tiba tiba itu ABS" Teriakan Jisoo dari arah luar kamar mandi membuat Ryool mengkerucutkan bibirnya seketika. Jisoo tahu Ryool suka membayangkan tiba tiba muncul ABS diperutnya karena saat ospek kemarin pas ganti baju Jisoo pernah mendapati Ryool berkhayal tentang ABS itu.
"Berkhayal memang menyenangkan tapi kalau tidak ada perjuangan tetap saja? " Jisoo terkejeh sembari mengerjakan tugas.
Emang benar program bisnis memang jarang yang ikut club olahraga mereka pasti hanya ikut program les tambahan atau paling banter bertukar informasi saham. Jadi olahraga itu tak ada urutan dikamus mereka. Otak mereka sudah di format untuk bekerja dan memimpin sebuah perusahaan. Kalaupun olahraga yang diambil pun seperti tennis ataupun golf.
Beda dengan program bahasa di jalur beasiswa yang diambil Jisoo yang sejatinya mahasiswanya lebih santai.
..........."Eh Jisoo emang beneran kamu gay? " Ryool cuman mau memastikan gosip itu hanya gosip aja. Toh dicari di internetpun gak ada. Banyak yang kena banned mengenai informasi itu.
"Ehhhh" Jawaban Jisoo ala kadarnya.
"Eh, itu bukan jawaban bego! " Ryool kesal dan keluar kamar mandi dengan melilitkan handuk di pinggangnya.
" Maunya apa? " Jisoo masih malas menjawabnya. Dan sibuk mengerjakan tugasnya.
" Kamu gay? " Ryool menekan kalimatnya. Nafasnya yang dingin dan bau pasta giginya langsung menembus hidung Jisoo. Apalagi jarak mereka sungguh dekat.
Glekkkkk,
"Eh, belum ada yang membuat aku jadi gay. Jadi sebut saja "Mawar masih lurus" Jisoo kini masuk dalam kamar mandi. Dalam keadaan buru buru dan membuat Ryool kesal karena tak mendapatkan jawaban. Kenapa juga harus bilang gitu, kalau gay ya gay aja kenapa bilang belum ada yang membengkokkan.
"Maksudmu apa sich? " Ryool polos. Mana pake bawa bawa mawar lagi, kan kesannya mawar jadi gk bagus buat sebutan nama selundupan para penjahat. Apalagi pelakor dengan suara disamarkan.
" Jisooo, mawar melati semuanya indah" Ryool sambil bernyanyi, dia hendak pasang celana tiba tiba Jisoo berasa dibelakangnya.
Grepppp glekkkkk
Jisooo kini mendekatkan wajahnya ke wajah Ryool, seketika Ryool pun panik dan terjatuh diatas tempat tidurnya, posisi Jisoo kini menindih Ryool. Wajah Jisoo terlalu dekat dan itu bikin senam jantung.Jedug
Jedug
Jedug
"Apa yang kamu lakukan!! " Ryoll mendorong Jisoo buat ngejauh, itu membuatnya panik bahkan pipinya semerah tomat.
"Hahahaha" Jisoo tertawa. Dia melihat pipi Ryool tiba tiba memerah dan baginya itu sangat lucu.
" Iya iya aku gay, tapi emang belum ada yang buat hatiku deg deg an" Jisoo menjelaskan. Dia mengaku dia suka laki laki tapi sampai saat ini dia belum jatuh cinta pada siapapun.
"Ooooke, tapi jangan belokin aku! " Ryool ketakutan. Yak kali aja tiba tiba Jisoo ngejar dia. Dia kan masih mengikrarkan kalau masih lurus suka dada besar bahkan ngebokep.
"Dich, kamu kan sahabatku. " Jisoo merangkul Ryool dari samping. Mengacak rambut Ryool yang masih basah. Ini sangat menggemaskan bagi Jisoo.
" Duch, bau mandi sana!! " Ryool lagi lagi mendorong jisoo menjauh. Itu mah alesan Ryool. Aja. Dia udah gk tahan sama Jisoo yang terlalu dekat. Biasanya dekat tapi gak sedekat ini dan sama sama gak pake baju. Kan kesannya mau iklan sabun kan?
" Aishhh" Dan kini Ryool segera mengenakan pakaiannya dan berberes pakaiannya.
.......
Setelah memasukkan kopernya dalam lemari tanpa mengeluarkannya Ryool memilih memasang handfree ditelinganya dan memutar sebuah lagu. Hingga akhirnya diapun tertidur.
Srtttt Jisoo keluar kamar. Mendapati kopernya dan koper Ryool tak berserakan Jisoo curiga kalau Ryool membantunya untuk berneres.
" Duch baiknya? " Jisoo tersenyum sembari memasangkan selimut untuk Ryool. Cuaca lagi gak bagus tadi panas banget eh tiba tiba diluar hujan.
Jisoo menutup cendela dan hendak mengambil bajunya tapi saat membuka lemari dia mendapati dua koper berjajar rapi tanpa dikeluarkan isinya.
" Dasar tuan muda" Guman Jisoo geleng geleng, dia tahu mungkin Ryool tak pernah melakukan ini dirumahnya. Jadi Jisoo memliih membantu Ryool untuk berberes mengeluarkan pakaian Ryool untuk ditata dalam almari.
Blug....
Terdengar suara ponsel terjatuh dilantai." Oh ya ampun" Melihat Ryool hanya menggeliat dan tak memperdulikan ponselnya terjatuh dan handsfree yang masih nancap itu sungguh mengganggu.
" Nanti telingamu sakit" Guman Jisoo dan kini melepas handsfree dari telinga Jisoo. Karena volumenya keras sehingga Jisoo pun mendengar samar lagu yang diputar oleh Ryool karena penasaran Jisoo pun mendengarkan lagu itu.
Twinkle, twinkle, little star
How i wonder what you are
Up above the world so high
Like a diamond in the skyWhen the blazing sun is gone
When he nothing shines upon
Then you show your little light
Twinkle, twinkle, all the nightThen the traveler in the dark
Thanks you for your tiny spark
He could not see which way to go
If you did not twinkle soIn the dark blue sky you keep
And often through my curtains peep
For you never shut your eye
Till the sun is in the skyAs your bright and tiny spark
Lights the traveler in the dark
Thought i know not what you are
Twinkle, twinkle, little starTwinkle, twinkle, little star
How i wonder what you are
Up above the world so high
Like a diamond in the skyTwinkle, twinkle, little star
How i wonder what you are........
"Dasar tuan muda, ini mah past buat kamu" Jisoo mengusap rambut Ryool dan kini mematikan lagu itu dan meletakkan ponsel Ryool di nangkas sampingnya. Dan kini Jisoo memilih melanjutkan untuk mengerjakan tugasnya.
............
Tbc
Maaf typo
![](https://img.wattpad.com/cover/149142215-288-k558067.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HCL Book 5 //Hot Rival //(BxB) TAMAT
Fanfic(Tamat 26 okt 2018/ 14 mei 2019) Terusan HCL, Langsung baca ini monggo baca HCL book 1 dulu Gpp (Ariel mermaid, policeman i love u, daddy kaya, daddy kaya season 2) Jisoo adalah mahasiswa program beasiswa dan masuk club sepakbola. Ramah dan d...