Prolog

20 3 0
                                    

Hidup itu...
Seperti saat kita memanjat pohon yang mana semakin tinggi kita memanjat maka angin pun akan semakin menerpa. Jika kita dapat bertahan maka akan sampai puncak. Jika tidak maka akan terjatuh terhempas begitu saja..

Saat terjatuh dalam jurang kepedihan yakinlah bahwa akan ada saat di mana kita dapat meraih sebuah kemenangan diri yang mana hal tersebut hanya dapat dicapai ketika dapat bangkit.

Bangkit memang tidak semudah mengembalikan telapak tangan. Perlu adanya keteguhan dalam hati yang senantiasa dapat istiqomah.

Dalam istiqomah memang akan ada lika-liku yang menghampiri. Saat itu pula kita diuji sejauh mana tingkat ketaqwaan kita terhadap-Nya menuju tingkat yang tertinggi yaitu ridho-Nya.

Jadikan peristiwa lalu sebagai sebuah pembelajaran untuk menjadi lebih baik menuju ridho-Nya.

🍃🍃🍃

Semua yang bernyawa pasti akan tiada. Karna Dia-lah sang pemilik sesungguh-Nya.

Bunda...
"Aidah janji mulai sekarang akan selalu menjaga bunda dan Aidah akan buat bunda bangga." Seketika aku teringat perkataanku dulu saat aku berusia 10 tahun.

Yah namaku Aidah Almira, biasa di sapa Aida. Aku seorang gadis yatim piatu yang berusia 21 tahun. Aku hanya seorang gadis biasa yang memiliki cita-cita tinggi untuk membuat orang tuaku bangga. Tapi harapan itu sirna setelah kedua orang tuaku telah tiada. Semangatku jadi memudar hilang entah kemana.

Lamunanku buyar ketika seseorang menepuk punggungku dengan lembut. Siapa lagi kalau bukan sahabatku Ara yang selalu membuatku merasa nyaman saat bersamanya.

"Ai, kamu kenapa sih? Udah dong jangan sedih terus kamu harus ikhlas atas semuanya. Kan masih ada aku di sini."

"Enggak kok ra, aku cuma ingat kenangan dulu saat sama bunda. Jadi kangen deh sama bunda," jawabku sambil tersenyum

"Sini kalo kangen peluk aku aja secara aku di sini orang paling cantik masa dicuekin aja sih."

"Ihh kamu tu ya orang bilang serius jawabnya malah ke PD-an," jawabku sambil mayun.

"Aku lebih serius Ai, orang bidadari surga aja iri sama kecantikan aku," ucapnya bangga.

Aku tau kalo Ara hanya ingin menghiburku yang seminggu ini murung karena masih belum sepenuhnya ikhlas atas kepergian bundaku. Kamipun saling berpelukan.

Dia adalah Ara Haifa Az-zahra. Sahabatku sejak aku masih duduk di bangku SMP. Dia adalah anak dari pasangan Aditya Herlambang dan Irnawati Suryaningsih. Siapa yang tidak tau mereka ya mereka pengusaha sukses Bandung yang sangat terkenal kedermawanannya. Terkadang aku merasa iri kepada Ara yang hidupnya sangat bahagia tidak seperti aku yang hidupnya selalu ada masalah yang menghampiri. Aku kini harus hidup sebatang kara yang harus memenuhi kebutuhan hidupku juga sendiri. Yah aku harus bisa mandiri. Walaupun begitu aku sangat bersyukur memiliki sahabat seperti Ara yang selalu menyemangatiku. Semoga kita kelak bisa bersama lagi di Jannah-Nya. Aminn...

🍃🍃🍃

Tak selalu yang terlihat baik adalah yang terbaik

Suara adzan membangunkanku dari tidur lelapku..
"astaghfirullah udah subuh, aku ndak tahajudan," ucapku setengah sadar

"Ai, kamu udah bangun," ucapnya

"Ihh kenapa kamu tadi ndak bangunin aku buat tahajud."ucapku

"Habisnya kamu tidur nyenyak banget, jadinya aku ndak tega buat banguninnya." Kekehnya

Istana SurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang