Orang-orang yang dianggap sebagai penjahat tidak menganggap diri mereka orang jahat. Mereka sama manusiawinya dengan anda saya. Setiap tindakan anti social mereka dapat dijelaskan secara logis. Dan atas segala tindakan mereka, mereka tidak pernah menyalahkan diri mereka sendiri.
Contoh ekstrim diatas hanyalah sebuah gambaran betapa aksi terhadap seseorang yang nampaknya benar justru menghadirkan reaksi dan dampak yang merugikan. Kritikan akan menempatkan orang dalam posisi defensive yang membuat orang itu mempertahankan dirinya. Karenanya kritik berbahaya, karena melukai rasa kebanggaan, perasaan penting seseorang, dan membangkitkan rasa benci. Prinsip yang berlaku pada binatang, dimana pemberian rewards lebih efektif ketimbang pemberian hukuman ternyata berlaku juga pada manusia.
Sifat umum manusia akan cenderung menyalahkan segala sesuatu di luar dirinya apabila mereka bersalah. Jadi mari kita sadari bahwa orang yang akan kita koreksi dan caci maki mungkin akan mempertahankan dirinya dan melakukan pembalasan, dari caci maki, kata-kata sinis, atau bahkan tindak kekerasan fisik.
Semua orang (bodoh) bisa mengkritik, mengeluh, dan mencerca. Namun perlu karakter dan control diri untuk mengerti dan member maaf. Tunjukkan kebesaran diri anda dihadapan orang lain, lihatlah diri anda sebelum mengeluhkan diri orang lain. Sebagai gantinya, mari kita berusaha mengerti mengapa mereka melakukan apa yang mereka lakukan. Hal itu lebih bermanfaat dan menarik minat daripada mengkritik; dan melahirkan simpati, toleransi dan kebaikan hati. “ untuk benar-benar mengenal semua, kita harus memaafkan semua.” Jika Tuhan tidak menghakimi semua orang sampai dengan hari penghakiman, mengapa saya dan anda melakukannya?