Anda dapat mengatakan kepada orang orang lain dengan segala kemahiran anda bahwa orang tersebut salah.Namun hal itu tidak pernah membuat mereka setuju dengan anda, karena anda telah menghantam langsung kecerdasan penilaian, kebanggaan, dan respek diri mereka. Bahkan ketika anda memulai dengan mengatakan,”saya akan buktikan sesuatu kepada anda.” Itu sama halnya mengatakan bahwa saya lebih pintar dari anda. Namun kalau anda hendak membuktikan sesuatu, jangan buat seorang pun mengetahui hal itu. Mari kita belajar dari Alexander Pope yang mengatakan ,”Orang harus diberi pelajaran dengan cara seolah-olah anda tidak mengajarinya.”
Apabila seseorang membuat sesuatupernyataan yang menurut anda salah, lebih baik memulainya dengan mengatakan,” Baiklah, coba kita lihat. Menurut saya….namun mungkin saya salah. Saya seringkali salah. Mari kita lihat fakta-faktanya.” Cara ini akan menghentikan semua perdebatan dan menghilhami lawan anda. Ben Franklin menerapkan prinsip ini ketika berhadapan dengan orang lain yang menyatakan suatu yang dia perkirakan salah, dengan menahan diri untuk memperoleh kesenangan berkontradiksi secara tiba-tiba, dan dengan segera memaparkan suatu hal tidak masuk akal dalam proposisinya untuk menjawab. Namun dia akan memulai dengan meneliti bahwa kasus-kasus atau peristiwa tertentu, opininya memang benar, namun dalam kasusnya saat ini nampaknya berbeda…demikian seterusnya.
Sebagai seoran pendamai, Martin Luther King pernah ditanya, bagaimana dia bisa menjadi pengagum Jenderal DanielJames. Dia menjawab,”Saya menilai orang berdasarkan prinsip-prinsip mereka sendiri –bukan dengan prinsip-prinsip saya.”
Bersikaplah diplomatis, jangan berdebat dengan pelanggan atau pasangan anda, atau musuh anda. Jangan sampaikan pada mereka bahwa mereka salah, jangan membuat mereka naik darah. Gunakan sedikit diplomasi.