Page 11

1K 105 10
                                    

"Aku mau kau menjadi kekasihku". Ucp seulgi to the point

"Mwo?". Irene tertegun

"Haruskah aku ulangi?". Ucp seulgi tersenyum khas.

Wendy yg berjalan melewati kelas irene menghentikan langkah nya. Mendengar perkataan seulgi tsb.

"Anni, na wae?". Irene terbata. Irene melihat kearah pintu yg ternyata wendy berdiri disana. Wendy juga melihat kearahnya. Karena dikelas irene tdk ada org selain irene dan seulgi.
Wendy berlalu meninggalkan kelas irene.

"Wae? Apa kau mau? Kau lihat media yg heboh tentang aku berkencan dgn seseorg. Nmn mereka blm mengetahui siapa wanita ku. Wanita ku adlh dirimu" ucp seulgi.

"Mwo?" Irene menunduk.

"Yaa, bukankah bnyak wanita yg ingin menjadi kekasihku, tpi aku hny tertuju pdamu" seulgi menatap dalam irene yg menunduk.

"Aku menunggu jawaban mu bsok lusa. Aku tunggu dihalaman sekolah" seulgi meninggalkan irene.

Wendy kembali kekelasnya. Duduk dan menatap kursi yg pernah diduduki irene.
"Yaa, wae?" Joy membatalkan lamunan wendy.

"Anniyo.. aku ketoilet sebentar". Wendy berlalu.

"Unnie, dari mana saja? Aku mencarimu". Ucp. Jennie.

"Oo, mian.. aku ada urusan" ucp irene.

"Apa dengan wendy oppa?". Ucp jennie

"Yaa.. pelankan suaramu". Irene menutup mulut jennie

"Ah, ne.. ne.." jennie mengangguk

"Mianhae unnie. Aku lupa". Jennie tersenyum

"Sekarang sedang memikirkan apa?". Tny jennie

"Anni, seulgi oppa menyatakan perasaannya pdaku". Ucp irene

"Mwo? Apa kau menerimanya?"

"Yaa.. aku hnya mencintai wendy. Wendy selalu ada saat aku butuhkan. Mana mungkin aku suka pda laki2 yg baru kenal pdaku nmn lgs menyatakan perasaannya pdaku. Bukankah itu modus. Apalagi dia aktor!" Tegas irene.

"Bajjaa.. mian". Jennie duduk disamping irene.

Wendy masuk kedlm toilet. Ternyata seulgi juga ada disana.
Wendy mencuci tangannya.
Seulgi melihat wendy dicermin.
"Bagaimana kabar ibumu?". Tnya seulgi.

Wendy masih mengusap tangannya dgn tissue toilet.
"Kenapa tdk bertanya lgs kepdanya?". Jwb wendy santai.

Seulgi terdiam.
"Bae irene! Apa kalian pacaran?". Tny seulgi.

Wendy menatap seulgi dicermin.
"Tanpa aku jawab kau juga pasti tau!". Tegas wendy.

"Ah, keurae!! Karena aku juga menyukainya!". Ucp seulgi

"Heh* ternyata buah itu jatuh tdk jauh dari pohon." Ucp wendy tersenyum sinis.

"Mwo?!". Seulgi geram.

"Apa harus aku ulangi? Kau dan ibumu, itu sama saja". Ucp wendy

"Yaa!! Jangan sama kan aku dengannya!". Seulgi mencengkram kera baju wendy.

"Kau sangat mudah emosi ternyata. Bahkan pemberitaan ttgmu tdk ada yg buruk,. Jadi inilah sifat aslimu". Ucp wendy tersenyum sinis.

"Heh* kau juga sama seperti appamu!! Selalu menekan org lain". Seulgi juga tertawa sinis.

"Silahkan kau mau membicarakan aku seperti apa. Jangan sentuh irene! Aku peringatkan pda mu". Ucp wendy menepis tangan seulgi.

"Wae? Aku juga berhak menyukainya. Kalian bisa putus dan aku maju". Ucp seulgi.

Please, (look at me for a moment) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang