Page 16

1K 93 3
                                    

Di dalam lift.
Wendy memainkan ponselnya. Mengabaikan irene disampingnya.

"Apa. Ada yg penting?". Tny irene pda wendy

"Aktor kang seulgi. Dia akan berhenti menjadi aktor". Ucp wendy.

"Mwo?". Irene melihat ponsel wendy. Karena wendy menunjukkannya pda irene.

"Apa terjadi sesuatu setelah kau dan dia makan dikantin.? Dan, saat ia ingin mengatakan pdaku, apa yg sebenarnya ingin dia katakan? ". Tny wendy.

"Anni, semua baik baik saja. Aku menolak perasaannya pun ketika kami hnya berdua. Tanpa ada yg melihat." Ucp irene.

"Benarkah?". Tny wendy. Memasukkan kembali ke saku celananya.

"Keundae, soal semalam,. Appa dan eomma ku mengetahui kebenarannya. Aku mengatakannya". Ucp irene menunduk. Memainkan kakinya.

"Benarkah? Baguslah.." wendy tersenyum.

"Yaa!! Kau sangat tdk ingin menikah dgnku". Gumam irene menekan lift kelantai atas.

"Aku sangat ingin menikah dgnmu, tpi dengan cara baik baik." Wendy memeluk irene dari samping. Irene masih menunduk. Menolak.

"Arassoo, mianhae.. aku tdk masuk kelas tpi lgs latihan. Kau yg rajin belajarnya". Ucp wendy mengusap kepala irene lembut.

"Jangan terlalu keras berlatih, kakimu akan sakit dihari H.." ucp irene

"Ne,, arasso," wendy mencium kilas kepala irene.

"Aku belum dikasih morning kiss pagi ini". Gumam wendy lagi. Mengusap usap bahu irene. Karena ia merangkulnya.

Irene tersenyum malu.
"Hajimaa, jika pintu lift terbuka maka akan terlihat oleh semuanya". Ucp irene.

"Arassoo,, sebentar saja.. penyemangat untk latihan" ucp wendy. Mencium pipi irene.

"Cup!"
Irene mencium bibir wendy sekilas.

"Ah, sangat sebentar. Lagi, pallie" ucp wendy

"Cup!
Irene hendak melepaskan lagi, nmn ditahan wendy. Wendy menekan tengkuk irene. Irene mendorong dada wendy nmn tdk berhasil. Irene menarik2 baju wendy. Masih tdk berhasil.

"Cup!"
Wendy memutar kepalanya kekiri dan kanan. Irene mengiringi, sesekali melepas ciumannya. Mengambil nafas. Tgn irene berada dipinggang wendy. Tgn kanan wendy mengusap punggung irene.

"Deg!"
Tubuh irene berada dipinggir lift. Bersandar didinding lift. Wendy terus mencium bibirnya.

"Ting!"
Pintu lift terbuka. Nmn mereka tdk menyadarinya.
Seulgi berada didepan lift tsb.
Melihat pemandangan tdk biasa.

"Deg!"
Jantung seulgi seakan berhenti berdetak. Melihat irene dan wendy.
Seulgi menundukkan kepalanya. Masih berdiri diambang pintu lift.

"Cup!"
Wendy melepaskan ciumannya. Perlahan mengusap bibir irene yg terkena lipstik irene sendiri.

"Gumawoo". Ucp wendy tersenyum.

"Seulgi oppa!!" Ucp irene setelah tersenyum pda wendy. Irene melihat seulgi yg melihat kearah mereka.

Irene lgs melepaskan dan mendorong tubuh wendy. Wendy termundur sedikit.
Wendy menatap seulgi yg melihat kearahnya.

"mau masuk? Atau tidak?" Tny wendy.

Seulgi diam, lgs melangkahkan kaki kedlm lift.

Wendy menekan lift lagi.
"Aku akan mengantar mu kekelas." Ucp wendy.

Please, (look at me for a moment) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang