Suasana tenang masih menyelimuti arena duel. Semua orang memang tidak berseru lantang, berteriak atau membuat kegaduhan. Mereka hanya mengobrol ringan untuk mengisi kekosongan.
Saat ini Jenderal Besar Uchiha baru saja selesai memperkenalkan ketiga kesatria mereka. Dan saatnya memperkenalkan satu-satunya peserta yang menjadi perwakilan dari pihak rakyat.
"Perkenalkan dirimu!" perintah sang Jenderal Besar Uchiha.
"Naruto. Itu nama saya," ucap Naruto singkat.
Jenderal Besar Uchiha Obito menaikkan sebelah alisnya. "Tanpa marga?" tanyanya. Naruto mengangguk.
"Apa tujuanmu mengikuti duel ini?" tanya Obito lagi. Jujur saja, dia sempat meremehkan kemampuan berpedang Naruto pada awalnya. Namun, melihatnya kini dengan sikap sempurna berdiri dihadapannya, Obito akui dia telah sembarangan menilai.
"Tidak ada alasan khusus. Saya hanya ingin berpartisipasi," jawabnya tenang.
Merasa cukup, Obito tidak lagi bertanya. Dia memberi isyarat pada bawahannya untuk memberi laporan kepada Kaisar Uchiha bahwa duel sudah bisa di mulai.
Mengerti dengan isyarat Jenderal Besarnya, seorang bawahan segera pergi melapor.
"Lapor, Baginda Kaisar! Pemuda ini adalah pemenang dari duel antar rakyat. Dia berhasil mengalahkan 4 orang dari 16 perwakilan rakyat dalam 4x pertandingan," jelas bawahan yang bertugas.
Mereka yang mendengarnya terkejut. Pemuda bertubuh mungil itu mengalahkan 4 orang? Mustahil! Bahkan kaisar dari ketiga kerajaan mulai mengamatinya dengan lebih jeli. Mencari sedikit saja keganjilan dari pemuda itu. Namun, nihil tidak ada yang bisa mereka jadikan sanggahan bahwa pemuda itu lemah. Fisik mungil bukan berarti tidak kuat. Namun, melihat wajah manisnya mereka sempat ragu, benarkah pemuda ini bisa bertarung.
Suasana hening berganti menjadi suara bisik-bisik yang mengganggu. Seluruh penghuni tribune mulai membicarakan tentang pemuda itu. Bukan tentang keburukannya, melainkan kekaguman dan rasa ketidakpercayaan atas apa yang dilakukan pemuda mungil itu.
Saat suasana mulai tak terkendali Kaisar Fugaku mengambil perannya. "Baiklah, kita mulai saja duelnya" perintahnya, Jenderal Besar Uchiha Obito mengangguk. Melakukan tugasnya sebagai seorang wasit dalam duel kali ini.
Pertandingan pertama dimulai. Tak disangka jawara rakyat -Naruto, mengawali sesi perempat final melawan kesatria Uchiha berambut putih. Hal ini semakin menambah antusias penonton yang sangat ingin melihat performa dari Naruto sebagai perwakilan mereka.
Pertandingan awal berlangsung cukup sengit, tak disangka kemampuan pedang Naruto memang tidak bisa dianggap remeh. Bahkan lawannya dibuat tak berkutik dan hanya bisa bertahan semenjak duel dimulai. Semua orang dibuat terperangah dengan kecepatan dan keakuratan Naruto dalam mengayunkan pedangnya.
Pangeran Sasuke, Pangeran Itachi, dan ke-empat pangeran lain yang melihatnya, ikut merasa takjub dengan cara berpedang Naruto yang lebih tepat disebut menari daripada bertarung. Pangeran Mahkota Kyubi bahkan menelan ludah berkali-kali sambil berdo'a agar pemuda bernama Naruto itu kalah dan dia tidak harus menerima perintah dari lima pangeran busuk yang mencoba menyiksanya.
Tak hanya para pangeran, bahkan ketiga kaisar besar itu juga menampilkan wajah penuh ketertarikan. Merasa takjub karena seorang rakyat biasa dapat mengayunkan pedangnya selincah dan seluwes itu. Selama pertarungan itu berlangsung tak ada satu suara pun terdengar. Selain suara dua besi yang saling beradu.
Trang! Trang! Trang!
Pertarungan sengit itu diakhiri dengan kemenangan mutlak Naruto yang seketika membuat suara riuh, gaduh, dan meriah memenuhi area pertandingan. Semua orang mengelu-elukan namanya. Membuat senyum lima jarinya merekah tak terkendali.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Great Princess Uchiha [ FanFict ] - HIATUS
Fiction HistoriqueSebuah ramalan tentang seorang gadis yang akan menghancurkan tampuk kekuasaan seorang Perdana Menteri harus rela dibuang dan diasuh oleh seorang pelayan. Perjalanan panjang penuh dengan liku dan luka ia lalui hingga kehilangan sang ibunda diusia 5 t...