The Great Princess Uchiha
Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto
Story by: Datekoii Dewii
Warning : EYD Error, Typos, AU, Gender Switch, Death Chara, Mature, Bash Chara, ect.Don't Like Don't Read
***
Sebuah kereta kuda baru saja melewati gerbang utama menuju Istana Uchiha dan berhenti tepat didepan pintu masuk Istana megah itu.
Seorang gadis mengintip malu-malu lewat jendela kecil dari dalam kereta yang telah membawanya hampir satu Minggu lamanya.
Mata indahnya meneliti setiap sudut istana megah itu dengan pandangan rindu seolah lama waktunya ia tak menjamahkan kedua kakinya didalam sana.
"Kau tidak keluar?"
Tak ada sahutan, bibir dengan gincu sugar itu tertutup rapat. Mengabaikan atensi pria yang juga telah satu Minggu duduk bersamanya.
"Aku harap kau tidak akan menyesal."
Gadis bersurai emas itu menutup jendelanya dengan pelan, kemudian dengan anggun menoleh menatap wajah pria disampingnya.
"Aku, tidak!" Ucapnya penuh keyakinan diiringi senyum manis.
"Begitu kau melangkahkan kakimu ke sana, tidak ada jalan untuk kembali."
Si gadis tetap mempertahankan senyumnya, namun kali ini tatapannya ia bawa kembali keluar jendela. "Aku tidak akan menyesal." Ucapnya dengan keyakinan yang sama, saat ia memutuskan kembali ke istana yang hampir 3 tahun dihuninya itu.
Pria tua itu mengangguk mengerti, "Ya, karena kau adalah gadis yang diramalkan." Ucapnya lalu melangkah turun untuk membukakan pintu bagi si gadis.
Uchikake sutra dengan warna putih dengan aksen bangau bersulam emas terlihat menyembul dari pintu kereta. Sepasang kaki berbalut geta menapak indah di rerumputan hijau milik Tuan rumah Uchiha.
Beberapa pengawal ataupun penjaga pintu menunduk hormat saat melihat siapa gerangan yang menggandeng tangan gadis yang baru saja dituntunnya turun itu.
"Mulai sekarang kau akan menghadapi pertempuran yang panjang."
"Aku tahu." Jawab si gadis, saat keduanya berjalan menuju aula utama.
Si pria mengangguk, "Demi Ibu, Desa, rakyat dan demi balas dendam-mu." Tambah si pria.
Gadis itu tertawa kecil, "Aku tahu, Pak Tua Mesum! Ini demi Ibu-" jeda sejenak, gadis itu menggenggam erat liontin kristal sapphire-nya saat mengatakan Ibu.
"-Desa ku yang hancur, dan rakyat yang menderita." Ucapnya untuk yang terakhir kali sebelum dengan mantab memasuki aula utama.
.
.
.Sasuke sedang dipersiapkan saat Itachi datang untuk menjemputnya. Namun tidak seperti seseorang yang akan memilih pasangan sehidup semati yang akan berseri-seri bahagia. Lain cerita dengan Sasuke yang justru terlihat dingin, kosong, pucat, dan aura suram yang kuat.
"Kau sudah siap, adikku?" Tanya Itachi lembut setelah ia sampai tepat disebelah adiknya.
Hening. Itachi menghela nafas ringan. Apa yang ia harapkan? Bukankah hampir selama 3 bulan ia selalu mendapat respon yang sama?!
"Sasuke?" Panggil Itachi kalem, memposisikan duduknya agar dapat berbicara dengan nyaman.
Sasuke bergeming.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Great Princess Uchiha [ FanFict ] - HIATUS
Tarihi KurguSebuah ramalan tentang seorang gadis yang akan menghancurkan tampuk kekuasaan seorang Perdana Menteri harus rela dibuang dan diasuh oleh seorang pelayan. Perjalanan panjang penuh dengan liku dan luka ia lalui hingga kehilangan sang ibunda diusia 5 t...