Chapter 2 : Pengantar Pakaian

5.2K 406 10
                                    

Istana Shimura, Timur Laut Kekaisaran

Srek... Srek... Srek...

Gesekan halus halaman buku yang di balik, terdengar di sebuah kamar dengan pendar cahaya temaram. Seorang pria paruh baya dengan banyak keriput diwajahnya duduk bersila di atas tatami. Mata hitamnya sibuk meneliti dokumen di atas mejanya.

Tok! Tok! Tok!

"Yang Mulia Perdana Menteri, mereka telah berkumpul. Siap menerima perintah anda!" Lapor seorang utusan. Pria tua yang diketahui seorang Perdana Menteri itu menghentikan kegiatannya sejenak.

"Tunggu di aula!" perintahnya.

"Baik," jawab utusan itu yang kemudian menuju aula.

Merapikan kimono-nya, si Perdana Menteri segera beranjak menuju tempat pertemuan para pengikutnya.

Srek~

Pintu shoji di geser pelan. Menandakan seseorang tengah memasuki ruangan. Semua mata tertuju ke arah pintu masuk, setelahnya mereka berdiri dan membungkuk hormat.

"Hormat pada Yang Mulia Perdana Menteri Kekaisaran~" ucap mereka serentak.

"Duduk!" perintah pria tua itu setelah menyamankan posisi duduknya di atas tatami.

"Yang Mulia, semua prajurit yang telah anda perintahkan telah memenuhi seluruh istana. Mereka siap menjadi mata dan telinga untuk anda," lapor Aburame Torune. Sayap kanan Shimura Danzo.

Sambil meminum arak, Danzo berkata, "Bagus. Pastikan tidak ada satupun celah yang terlewat."

Aburame Torune dan Yamanaka Fuu yang bertugas mengangguk mengerti.

"Selain itu, Yang Mulia... Pangeran Mahkota dan Pangeran Itachi telah bergerak menuju Nadeshiko. Mereka mulai menyelidiki soal kebenaran senjata-senjata itu," lapor Yamanaka Fuu. Sayap kiri Shimura Danzo.

"Putra Mahkota benar-benar panjang akal," kekeh Danzo dengan memutar-mutar cangkir arak.

"Yang Mulia, sekarang bukan saatnya memujinya. Anak buah Pangeran Mahkota telah mengawasi Nadeshiko selama beberapa bulan. Mereka akan tahu bahwa tidak ada senjata di desa itu," ungkap Fuu.

"Jika berita itu tersebar hingga ke pemerintahan, maka Baginda-"

Tak!

Shimura Danzo melempar cangkirnya ke arah Torune. "Kau tidak perlu khawatir soal itu. Sekeras apapun mereka mencari buktinya, mereka tidak akan pernah menemukan apapun!"

"Bisakah kau bisa menyelesaikan masalah itu, Fuu?" tanyanya santai, meminum arak dengan cangkir yang baru.

Fuu terdiam. Menanti perintahnya.

"Selesaikan dengan cara termudah; hancurkan dan lenyapkan," usul Danzo dengan seringai licik. Fuu mengangguk tanda mengerti.

"Lalu, tunggu apa lagi? Nyalakan musiknya dan suruh Geisha masuk!" serunya memulai acara pesta malam itu.

THE GREAT PRINCESS UCHIHA

Disclaimer :
Naruto © Masashi Kishimoto
THE GREAT PRINCESS UCHIHA by Naverschecaniah

Pairing :
SasuFemNaru

Genre :
Hurt / Comfort / Drama / Romance / Historical / Josei / Fanfiction

WARNING !
Non Standard Language, Typo, AU/AR/AH/AT/OC/OOC, Mature, Bash Chara, Death Chara, Canon, Crack, Ext.
Please choose 'Back' or 'Close' if you dislike this fiction!
DON'T LIKE DON'T READ

The Great Princess Uchiha [ FanFict ] - HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang