Seakan hidup ... hutan ini berdetak.
.
Tiba-tiba, seisi hutan berguncang. Perlahan, ribuan kelembutan turun dari langit, menutupi seisi hutan dengan warna putihnya yang seperti salju--salju yang hangat.
Seketika itu juga, langit hutan menjadi terang benderang seperti kala senja pagi.
Tubuh gadis itu membeku sementara wajahnya terus menengadah ke langit. Kedua netranya kian terpaku pada keajaiban yang sedang ia saksikan, demikian juga dengan serigala yang hendak menyerangnya.
Meski tak lagi dapat melihat, serigala itu dapat merasakannya--sesuatu yang besar yang berada di balik semua keajaiban ini.
Seolah dibungkam oleh ribuan kelembutan yang jatuh dari langit tersebut, gadis itu akhirnya dapat menyaksikkan sendiri alasan mengapa hutan ini disebut sebagai 'Hutan Putih'.
"Siapa dari antara kalian yang berani mengusik tempat peristirahatanku?"
Suara berat itu tiba-tiba mengisi kepalanya, membuat gadis itu sadar kalau saat ini ia sedang berada dekat dengan tebing batu yang menjadi pembatas jantung Hutan Putih.
Dari atas puncak tebing, seekor rusa putih bertanduk indah mulai menampakkan diri. Keempat kakinya ia hentakan dengan keras sementara makhluk itu melompat turun.
Seisi hutan kembali berguncang kala makhluk tersebut mendarat. Kakinya yang besar dan kuat segera menopang tubuhnya untuk berdiri tegak. Tubuhnya yang berkali-kali lipat lebih besar terlihat mengintimidasi, termasuk manik keemasannya yang membara bagai api yang tak pernah padam.
Walau ini pertama kali ia melihat sosoknya, gadis itu langsung tahu siapa makhluk yang berdiri di antara ribuan kelembutan yang melayang turun dari langit tersebut.
Ia tidak menyangka akan bertemu dengan sosok yang selama ini hanya diceritakan di dalam legenda. Namun, di atas itu semua, gadis itu tidak menyangka kalau rusa putih bertanduk indah itu adalah ... Mara.
Terusik akan kehadiran rusa bermata emas tersebut, serigala itu kemudian menggeram.
"Aku ... aku tidak akan tunduk kepada siapa pun!"
Serigala itu mengganti sasarannya. Berpikir dirinya lebih kuat, serigala itu yakin dapat menghabisi rusa tersebut tanpa tahu siapa sebenarnya yang sedang ia lawan saat ini.
Tanpa segan-segan, serigala itu langung menerjang sosok pengganggu barunya tersebut hanya dengan mengandalkan intuisinya.
"Betapa bodohnya ...."
Seberkas cahaya tiba-tiba menyelimuti tubuh rusa tersebut. Kemilaunya begitu menyilaukan. Dan sesaat cahaya itu meredup, rupa lain telah menghantam serigala itu--seekor harimau putih raksasa tiba-tiba muncul dan menekan kepala serigala itu ke tanah.
Namun, walau rupa makhluk tersebut telah berubah, manik keemasannya tetap sama memikatnya seperti pertama kali gadis itu melihatnya.
"Jangan pernah kembali ke hutan ini atau aku akan menghabisimu sekarang juga."
Harimau bermata emas itu lekas membanting tubuh lawannya keras sebagai bentuk peringatan.
Perbedaan kekuatan yang begitu besar membuat serigala itu akhirnya sadar kalau mustahil baginya untuk dapat mengalahkan lawan barunya tersebut. Serigala itu pun langsung menyerah dan segera melarikan diri, pergi meninggalkan hutan.
Seketika, lutut gadis itu melemas. Ketegangan yang sedari tadi menggelayuti tubuhnya dirasa lenyap seiring kepergian serigala tersebut. Jemarinya terkulai lemah dan bilah pedang yang digenggamnya pun terjatuh begitu saja. Gadis itu seharusnya bisa menghela napas lega sekarang. Namun, masih ada yang harus ia lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
White Forest (END)
Fantasy"Tahukah kamu kenapa hutan ini disebut sebagai 'Hutan Putih'?" . Kisah yang hampir terlupakan itu muncul di dalam ingatanku seolah-olah memberitahuku hal penting apa yang terlewatkan olehku ... dan kini saatnya aku mendapatkannya kembali! ...