Kekasih Halalku

16

Hari ini lesti sudah kembali ke rumah.. Lesti kini yg mendiami suaminya. Bahkan seperti orang asing saja.. Di meja makan saja lesti begitu dingin.

"Umma.. Bisa tolong ambilkan air putih"pinta fildan

Tampa banyak bicara lesti melakukannya dan meletakannya di samping piring fildan"terima kasih.. "

Lesti tak menjawab dia hanya sibuk menyuapi putranya yg mulai makan. Semua merasa ada yg salah dengan kedua pasangan ini. Ayah pun bunda harus memediasi keduanya.

Setelah makan ayah bunda meminta fildan lesti menemuinya di ruang kerja. Keduanya pun menurut saat di ruang kerja ayah memberi tiket umrah sekaligus tiket ke eropa.umrah 10 hari ke eropa 7 hari..

"Ayah rasa kalian perlu mendekatkan diri kalian pada sang pencipta.. Itung-itung ini hadiah pernikahan kalian jangan di tolak.. Kalian jangan khawatirkan adham karna ada kami" ucap ayah

"Tidak ada penolakan titik.. Besok kalian berangkat"sambung umi

Esoknya lesti dan fildan pergi umrah untuk pertama kalinya.. Sebenarnya mereka seharusnya umrah beberapa bulan setelah menikah tapi alhamdulillah lesti langsung isi jadi umrah mereka di tunda hingga saat ini barulah terlaksanakan.

Berat meninggalkan si kecil namun ini perjalanan ibadah umrah pertama setelah menikah.. Bismillah semoga ibadahnya di lancarkan.

Perjalanan cukup jauh dan melelahkan tapi ketika menginjakan kaki di tanah suci lesti fildan tidak merasa lelah sedikit pun. Sampai hotel lesti fildan mengambil wudhu dan salat dhuha waktu mekah.

Di tanah suci lesti dan fildan benar-benar khusu menjalankan ibadah umrahnya. Setiap hari mereka rasakan begitu damai.selama rangkaian ibadah umrah lesti tidak pernah saling tegur dengan fildan. Hingga saat rangkaian ibadah selesai tiba-tiba ketika di masjidil haram ada seseorang yang menitipkan sepasang sandal pada lesti.

Lesti tak mengenal siapa orang itu.. Hanya lelaki itu menitipkan sepasang sandal pria. Ingin bertanya namun lesti kendala bahasa karna sepertinya lelaki itu orang arab.

"Sandal siapa ini.. Kenapa sandal itu di titipkan kepadaku"heran lesti

Tak lama fildan datang"umma ini sandal aba.. Aba mencarinya ke sana kemari ternyata sandal ini ada di tanggan umma"

Lesti terdiam dan tiba-tiba menangis. Tangisnya membuat fildan bingung di dekap sang istri"apa yg membuat km menangis wahai istriku"

"Aba hiks.. Umma banyak sekali dosa.. Umma hiks.. Hiks.. Umma sudah salah menyalahkan Aba hiks hiks hiks setelah apa yg terjadi"lesti teriksa kembali

Fildan memegang wajah istrinya "ketahuilah sandal ini ibaratkan amanah.. Umma tidak salah bersedih, marah, kecewa itu hak umma.. Tapi ingat allah ada bersama kita.. Jangan berlarut-larut merasakan semua itu insya allah ada kebahagian di balik air mata umma. Sudah ya.. Anak adalah amanah untuk kita berdua. Mungkin anak kedua kita belum bisa lahir karna allah lebih menyayangi nya tapi ada adham amanah allah yg lainnya yg harus kita jaga. Bismillah umma.. "

Lesti terisak memeluk sang suami di depan pintu masuk masjidil haram.. Lelaki yg menitipkan sandal itu hanya tersenyum dari kejauhan.

Fildan menggandeng tangan istrinya senyumananya begitu merekah bahagi.

Insya allah sayang.. Biarkan allah yg menjadi saksi Cinta kita berdua. Bismilah ya allah di depan rumahmu hamba berjanji untuk mencintainya seumur hidup hamba amin. Batin fildan

Kesetian jangan di lihat dari seberapa dia sering mengatakatan Cinta padamu.. Tapi kesetiaan di lihat dari seberapa dia sanggup menanggung tanggung jawabnya terhadap pasangannya.

Vote dan coment
Maaf klau agak sedikit gak nyambung soalnya author lagi gabut