8. After

729 104 89
                                    

So Eun masih menunggu apa yang hendak disampaikan Myung Soo karena beberapa detik berlalu hanya terhenti pada kata aku, dan ketika detik sepertinya sudah sampai hitungan menit So Eun pun bertanya, “Apa yang ingin kau sampaikan?”

Tapi Myung Soo jadi ragu, “Apa ini tidak terlalu cepat?”

“Myung Soo-ssi…”

“Aku….”

“Yah, kenapa meninggalkanku...” Sung Yeol tiba di dekat mobil Myung Soo namun setelah menyadari ada So Eun ia pun membalikkan badan.

“Aku tak melihat apa pun, katakan saja kalau kalian sudah selesai.” setelah itu Sung Yeol melangkah menjauhi kedua temannya.

So Eun semakin dibuat heran, “Sung Yeol, kenapa kau berbalik dan apa maksud ucapanmu?”

Sebelum Sung Yeol berceloteh macam-macam, Myung Soo segera menjawab pertanyaan So Eun. “Jangan hiraukan dia, level bercandanya memang tinggi, aku hanya ingin mengucapkan semoga kau suka hadiahnya.”

“Oh, kupikir apa…” gumam So Eun, “kalau begitu aku pulang, sekali lagi terima kasih untuk oleh-olehnya.”

Myung Soo sebenarnya tak rela So Eun pergi begitu saja tapi ia tak punya kekuatan untuk menahan gadis itu lebih lama lagi dan akhirnya ia pun hanya bisa merutuki dirinya sendiri.

Hyung, kemarilah, kau jadi naik mobilku?”

Sung Yeol pun kembali menghampiri Myung Soo, “Kau menyeretnya ke sini dan sepertinya tadi serius, apa kau menyatakan perasaan?”

“Tidak.”

Aigoo…membuatku gemas saja, lalu untuk apa mengajaknya kemari?”

“Sudahlah, ayo pulang.”

“Kau ini, kapan akan bertemu dengannya lagi? Proyek sudah selesai.”

Molla.”

Sung Yeol dan Myung Soo sudah ada di dalam mobil tapi sang pengemudi tak jua menyalakan mesin mobilnya.

“Hei, kenapa diam saja?”

Hyung, aku menyukai So Eun.”

“Aish, bocah tengik, aku sudah tahu sejak awal. Tadi kenapa tidak katakan padanya?”

“Aku takut.”

"Ah, ya sudah kalau takut, anggap tadi kau sudah buang kesempatan. Sekarang jalankan mobil karena aku harus segera tiba di rumah.”

“Seperti itu saja?” heran Myung Soo.

“Apanya yang seperti itu saja?”

“Responmu.”

“Memang aku harus memberi respon seperti apa? Selama ini kau terus saja mengelak.”

Myung Soo menghela napas, “Sudah membuang kesempatan artinya harus berusaha menciptakan kesempatan lain…”

“Kau pintar juga, pikirkan saja nanti di rumah. Sekarang ayo pulang dan hati-hati menyetir jangan sambil melamunkan dirinya.”

Mobil akhirnya bergerak maju dan untuk beberapa saat tak ada percakapan namun Sung Yeol yang tak tega melihat raut Myung Soo akhirnya bicara serius juga, “Apa yang kau takutkan?”

“Hmm, banyak hal.”

“Kenapa lebih didominasi oleh hal-hal yang membuatmu takut?”

“Hanya berusaha realistis.”

Sung Yeol menganggukkan kepala, “Keindahan cinta membuat manusia yang merasakannya seperti melayang tapi tetap saja harus realistis. Bagaimana kalau kau selesaikan satu per satu ketakutan itu?”

Broadcasting Romance [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang