9. It's not Dating Trial

769 86 75
                                    

"Kau serius padaku, 'kan?" tanya So Eun, ia dan Myung Soo kini sudah kembali duduk dalam mobil tapi belum beranjak dari tepian sungai Han.

"Seharusnya pertanyaan itu diajukan tadi sebelum kau menerimaku," jawab Myung Soo yang tangannya masih betah menggenggam tangan So Eun.

So Eun tersipu, "Aku lupa menanyakannya tadi."

"Karena terlalu terkejut, excited atau takut aku berubah pikiran?"

"Hmm, mungkin gabungan ketiganya ditambah lagi...." So Eun malu-malu untuk meneruskan kalimatnya.

"Ditambah apa?"

"Aku memendam perasaan padamu." So Eun langsung memalingkan wajahnya setelah mengatakan ini.

"Kenapa tidak mengatakannya padaku?"

"Mwo? Kau sendiri kenapa baru mengatakannya?" kini So Eun kembali berani menatap Myung Soo.

"Kau sangat ekspresif, lucu." bukan menjawab tapi godaanlah yang dilontarkan Myung Soo.

"Kenapa jadi menggodaku."

Sejenak tak ada pertukaran kata, keduanya bersandar seraya menatap ke depan tapi jemari mereka masih saling bertautan.

"Berusaha memenangkan hatimu adalah tujuan pertamaku, terima kasih sudah membantuku mewujudkannya. Tapi aku sadar betul ini sungguh tujuan pertama bukan terakhir dan ini adalah awal dari segalanya. Aku tahu ke depannya tak akan mudah."

So Eun mengangguk setuju, selama ini pun dirinya banyak pertimbangan, banyak kecemasan namun perasaannya pada Myung Soo bukan menghilang tapi justru kian berkembang.  "Aku mengerti, karena itulah aku mencoba meredam perasaanku tapi ternyata gagal. Jadi saat ini jalani saja dulu, pelan-pelan."

"Apa keberatan jika kita mulai mendiskusikan tentang hubungan ini?"

So Eun tersenyum, "Tidak sama sekali, aku sudah cukup dewasa untuk memahami kalau cinta tetap harus berpijak pada realita dan aku sadar betul profesi yang kita jalani."

Satu tangan Myung Soo mengusap wajah So Eun, ia sangat lega mendengar penuturan gadis itu. Pengalamannya bersama wanita posesif dan tak memahami pekerjaannya telah membuat Myung Soo menutup hati rapat-rapat setelahnya. Kini ia tak perlu khawatir akan adanya ketidakpahaman meski hubungan yang dijalinnya kini sepertinya akan lebih sulit tapi entah kenapa mendengar ucapan So Eun ia bisa optimis.

"Waeyo? Apa aku salah bicara?"

"Tidak, aku lega mendengarnya." Myung Soo kembali duduk seperti posisi semula.

"Kau lega karena aku memahami situasi?"

"Iya."

"Itu karena kita bekerja di bidang yang sama."

"Jadi, tak masalah kalau saat ini kita jalani hubungan diam-diam?" hati-hati Myung Soo bicara, ia sebenarnya sedikit khawatir karena langsung mengatakan hal ini tapi dirinya belum benar-benar siap untuk mempublikasikan kisah cintanya.

"Tak masalah, tapi itu artinya kita harus sangat hati-hati."

"Ne, dan itu akan sulit. Frekuensi pertemuan mungkin hanya sedikit. Tak bisa jalan-jalan dengan bebas, bahkan mungkin tak ada kencan romantis...."

So Eun tertawa mendengarnya.

"Kenapa tertawa?"

"Ayo jalani semaksimal yang kita bisa. Memangnya kencan romantis itu seperti apa? Apa sekarang kurang romantis?"

"Ah itu..." Myung Soo tak tahu harus berkata apa, ia akhirnya hanya menggaruk-garuk kepalanya.

So Eun pun kembali bicara, "Soal frekuensi pertemuan, itu pernah jadi pertimbanganku kenapa aku tak juga menjalin hubungan meski sangat ingin merasakan punya kekasih. Tapi kegiatanku hanya berputar di lokasi syuting dan rumah, itu membuatku mengesampingkan keinginan untuk berkencan. Tapi kini aku ingin mencobanya, ayo bekerja sama dengan baik."

Broadcasting Romance [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang