____________
🗝Meeting🗝
April 2019
Dongjak-gu, Korea Selatan
8:04 PMTIRAI katun putih tersingkap oleh kerasnya hembusan angin malam──yang menerobos masuk ke sebuah bangsal melalui bingkai jendela. Mempersilahkan pendar cahaya bulan bergabung bersama aroma anyir untuk menjemput Kim So Hyun dari tidur panjangnya.
So Hyun membuka matanya perlahan. Hidungnya yang mungil mengernyit──demi mempersempit rasa mualnya akibat aroma aneh yang menyengat Indra penciumannya.
"Taehyung-ah?" panggil So Hyun lirih.
Tidak ada jawaban. Sontak ia menarik tubuhnya hingga terduduk di atas ranjang yang berdecit. Matanya berkeliling mengitari setiap sudut bangsal kumuh itu.
Nihil. Seseorang yang ia cari tidak ada di mana pun. Membuat rambut di Tengkuknya meremang──menyuntikkan rasa takut ke sekujur tubuhnya.
Kenapa aku kembali ke bangsal ini? Dimana Taehyung? batinnya.
Ia lantas menurunkan kedua kakinya ke lantai di samping ranjang; meraih tiang infus dengan selang yang masih tertanam di lengan kirinya; meringis sejenak akibat rasa pusing yang luar biasa dibagian belakang kepala──lalu melangkah mengabaikan kebas di telapak kaki menuju ke jendela.
So Hyun, dengan sepasang manik almondnya itu memandang jauh ke luar jendela. Disana, ada sebuah gedung yang persis sama dengan gedung yang saat ini mengurungnya. Bedanya, gedung diseberang sana memiliki satu buah balkon──yang tengah menjadi pusat perhatiannya. Ia menyipit.
"Sial! Terlalu gelap!" umpatnya.
Merasa tak mampu menemukan apa yang tengah ia cari di luar sana, ia lantas meraih daun jendela yang terbuka lebar──kemudian menutupnya. Ia masih terlalu waras untuk membiarkan tubuhnya dilahap angin dan menjadikannya beku. Tidak. Itu bukan cara mati yang keren, pikirnya.
Kini pandangannya kembali menyisir ke sekeliling bangsal. Tiba-tiba ia terhenyak ketika tanpa sengaja menangkap refleksi dirinya di cermin. Meski dengan lampu bangsal yang terlampau temaram, ia masih bisa melihat dengan jelas betapa mengerikan bayangan dirinya di cermin.
Rambut sebahu-nya berantakan, wajahnya dihiasi beberapa memar, bahkan sudut bibirnya berdarah. Namun bukan itu yang membuat matanya kini terbelalak. Melainkan karena piyama biru yang dikenakan nya itu sudah dipenuhi oleh noda merah berbau anyir. Darah! Pekiknya dalam diam.
Ia segera menyingkap atasan piyamanya, mencari luka yang mungkin menjadi sumber dari darah di bajunya. Namun tidak ada luka sayat apa pun di sana. Hanya beberapa gurat memar yang membiru di kanan kiri perut cekungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) Belongs to The Eternal Ghost!
Fanfic[FANTASY] - [Horror-Romance] Kim So Hyun, penderita Agoraphobia yang memimpikan pekerjaan sebagai seorang jurnalis itu──akhirnya menerima panggilan wawancara kerja di kota Daegu. Namun, alih-alih memperoleh pekerjaan yang diimpikan, ia malah terjeb...