[FANTASY] - [Horror-Romance]
Kim So Hyun, penderita Agoraphobia yang memimpikan pekerjaan sebagai seorang jurnalis itu──akhirnya menerima panggilan wawancara kerja di kota Daegu.
Namun, alih-alih memperoleh pekerjaan yang diimpikan, ia malah terjeb...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
______________ 11. Kilas Balik ______________
---🗝---
Dongjak Medical Center, 1720.
Dokter Hyera sedang duduk menghadap meja kayunya sambil menulis beberapa data pasien di sebuah buku catatan bersampul coklat.
Rambutnya dibiarkan tergerai dengan hanbook putih yang membungkus tubuh kurusnya.
Ia melirik Irene dengan gugup, buru-buru ia menutup buku catatannya, sebelum mempersilahkan Irene, dokter pengganti sekaligus sahabat terbaiknya untuk duduk.
"Bagaimana hasil pemeriksaan darah pendonor bernama Kim Taehyung?" tanya Hyera.
Irene tersenyum simpul, "hasilnya positif, AB. Sesuai dengan golongan darah Sohyun."
Hyera menghela nafas lega, "syukurlah. Kalau begitu bisakah aku bertemu dengannya secara langsung?"
"Tentu. Aku akan memintanya untuk menemuimu," ucap dokter Irene sembari beranjak dari duduknya.
Sementara dokter Irene keluar dari ruangan, benak Hyera dirundung pikiran kacau. Ia ingin segera menyelamatkan putrinya yang terkena penyakit gagal ginjal. Namun ia juga tahu bahwa tidak akan mudah membujuk seseorang yang bahkan belum pernah ia temui untuk mendonorkan ginjalnya.
Tetapi mau tidak mau ia harus mendengarkan dokter Irene yang mengatakan bahwa, jika Sohyun tidak segera mendapatkan ginjal baru, ia akan mati.
---🗝---
PRIA berseragam SMA yang tidak ramah itu mendudukkan diri di salah satu kursi kayu bersandaran rendah-yang menghadap ke arah Hyera.
"Kudengar kau datang ke rumah sakit ini untuk mendonorkan darah?" tanya Hyera.
"Tidak perlu basa-basi, katakan saja ada apa kau memanggilku kemari?" sahut pria berseragam itu dengan tampang culas.
