04

811 220 237
                                    

___________________🗝 04 - Mayat siapa? 🗝____________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___________________
🗝 04 - Mayat siapa? 🗝
____________________

---🗝---

Sohyun terbangun dengan bermandikan keringat dingin. Nafasnya tersengal seolah baru saja kabur dari kejaran sekelompok serigala. Tubuhnya yang dibungkus piyama rumah sakit―pun masih terbaring di atas ranjang bangsalnya. Aneh.

Seingatku semalam aku pergi ke suatu tempat.

Belum genap ingatan Sohyun tentang apa yang terjadi padanya semalam, tiba-tiba ada sesuatu yang mengusik pendengarannya―suara seorang wanita.

Suara itu terdengar seperti sedang memanggil nama Sohyun dari kejauhan.
Namun anehnya, suara itu terdengar makin jelas di telinga.

Sohyun melirik jarum jam yang ada di atas nakas. Jam tujuh pagi kurang sepuluh menit. Sohyun memejamkan matanya lagi. Masih terlalu pagi untuk bangun, pikirnya.

Sohyun-ah..

Mata Sohyun seketika terbuka lalu menarik tubuhnya untuk duduk di atas ranjang. Suara wanita itu terdengar lagi. Suara siapa itu? Tanya Sohyun pada dirinya sendiri.

Refleks, Sohyun langsung beranjak dari ranjang yang berderit kemudian berhambur keluar menuju koridor rumah sakit.

Sejauh ia memandang, tidak ada satupun perawat maupun pasien yang presensinya bisa ia temukan.

Sohyun mempercepat langkahnya tanpa tahu harus kemana. Yang jelas, ia sedang ketakutan sekarang. Sangat.

Di depannya, terdapat dua tangga. Satu tangga menuju lantai empat, sementara tangga lainnya menuju Rooftop. Sohyun menghentikan langkah untuk berpikir sejenak.

Namun belum sempat ia memutuskan harus memilih tangga yang mana, ia dikejutkan dengan munculnya sekelebat hitam yang dengan cepat memasuki sebuah ruangan di ujung koridor lantai lima―ruang baca. Sohyun berkerut kening.

"Aku yang salah lihat atau memang ada orang yang masuk ke ruangan itu?" lagi-lagi Sohyun bermonolog.

Saat pintu ruang baca itu sedikit terbuka, memperlihatkan pendar cahaya kuning seperti lilin, Sohyun jadi semakin yakin bahwa apa yang dilihatnya tadi adalah benar. Ada seseorang yang memasuki ruangan itu.

Sohyun memang tidak sempat melihat wajah dari sosok misterius tadi, tetapi ia yakin bahwa sekelebat hitam tadi adalah seorang wanita.

Sohyun-ah.. deureowa! (*Masuklah!)

Suara wanita itu terdengar lagi. Jelas ada seseorang yang menginginkan Sohyun untuk masuk ke sana dan Sohyun merasa harus tahu siapa wanita itu.

(END) Belongs to The Eternal Ghost!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang