09

701 188 259
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__________________09 - Teka-teki mimpi__________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__________________
09 - Teka-teki mimpi
__________________

---🗝---

LAGI. Sohyun membawa kakinya yang gemetar untuk melangkah mundur. Di belakangnya, tidak ada pagar pembatas. Yang artinya, jika ia melangkah mundur sekali lagi, dia akan terjatuh dari balkon yang ada di lantai lima itu.

Sohyun menelan ludah dengan berat, rasanya ia tidak mampu bergerak sedikitpun dari tempatnya berdiri sekarang. Jangankan bergerak untuk menyelamatkan diri, menopang tubuhnya sendiri saja rasanya sudah tak mampu lagi. Satu-satunya yang bisa ia lakukan adalah mengharap belas kasihan dari pria yang sedang menatapnya dengan tatapan nyalang.

"Tolong maafkan aku," ucap Sohyun dengan suara gemetar.

Pria didepannya bergerak mendekati Sohyun. Awalnya, pria itu hanya berjalan lambat tanpa mengatakan apapun. Namun saat tubuhnya berada tepat di hadapan Sohyun, ia berbisik.

"Kau milikku. Nyawamu juga milikku, Gomsunie" (*Honey Bear-ku)

kata pria itu sembari mendorong Sohyun dari balkon.

Salju yang turun pertama kali malam itu menjadi saksi betapa putus asanya Sohyun saat tubuhnya melayang di udara, melewati lantai demi lantai gedung rumah sakit hingga tubuhnya yang mati rasa membentur tumpukan salju di bawah sana.

Cairan kental berwarna merah kehitaman mengalir deras dari kepalanya.

"Andwae!" teriak Sohyun

Ia beranjak dari posisi tidurnya. Keringat dingin membanjiri kepala hingga punggungya.

Mimpi itu lagi, batin Sohyun. Ia segera menyalakan lampu yang ada di atas nakas. Matanya mengitari seantero ruang bangsal. Meneliti setiap sudutnya satu per satu sembari berharap tidak ada orang lain di sana.

(END) Belongs to The Eternal Ghost!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang