"Oy, cicak! Bagus juga tadi lo presentasinya. Good! Salut, deh!" Kata Rissa pada Bayu sambil mengacungkan jempolnya.
"Emang! Lo aja yang baru nyadar kalau gue ini cowok yang baik hati, arif, nan bijaksana. Memiliki kepandaian luar biasa serta pengetahuan yang tiada tara. Dengan anugerah ketampanan yang tidak tertandingi oleh makhluk seisi bumi." Cerocos Bayu narsis sambil menunjukan ekspresi yang sangat dibuat-buat.
"Ya ampuuuuunnnn, panjang amat, dah. Terserah lo deh, Bayu. Cowok yang baik hati, arif, nan bijaksana. Memiliki kepandaian luar biasa serta pengetahuan yang tiada tara. Dengan anugerah ketampanan yang tidak tertandingi oleh makhluk seisi bumi. Terserah, lo! Iya-in aja deh, biar cepet!" Kata Rissa, mengutip kembali kalimat super-dramatis yang diucapkan Bayu sebelumnya.
"Woaah! Lo ngutip semua perkataan gue, Riss? Tepat, benar, tanpa celah. Gue salut ama daya ingat, lo! Hahaha." Sahut Bayu.
"Ya iyalah, gue itu emang cewek cantik sebenua antartik yang membuat para cowok tak mampu berkutik sehingga selalu melirik. Dengan kecerdasan dan kepandaian yang tak mampu ditandingi oleh seisi bumi. Jelas aja gue, inget! Wleee!" Jawab Rissa tak kalah narsis. Ia bahkan ikut-ikutan memuji diri sendiri dengan kalimat yang dramatis dan lebay.
"Hahaha, ecieeeeee... Kompak banget, sih. Cocok, deh! Jangan-jangan jodoh. Hahaha." Ejek Bimo pada Rissa dan Bayu yang kompak memuji diri sendiri dengan narsis.
"Aaaamiiiiinnn..." Sahut teman-temannya yang lain. Radith yang paling semangat.
"Hah? Apaan, sih?" Sahut Rissa dan Bayu bersamaan.
"Ecieeee, kompak bener, dah. Hahaha." Ejek Bimo, sekali lagi.
"Beneran, deh. Beneran jodoh kayaknya. Ck ck ck. Kiamat udah dekat." Cerocos Daffa tiba-tiba.
"Maksudnya!?" Tanya Rissa dan Bayu bersamaan, lagi.
"Tuh, kan. Bener-bener. Kiamat udah dekat. Mohon ampuni dosaku, Tuhan." Kata Daffa dramatis.
"Apaan sih, Daffa!?" Teriak Bayu dan Rissa, bersamaan.
"Lo ngapain dah ngikutin perkataan gue mulu!? Gak kreatif! Dasar cewek tomat! Huh!" Kata Bayu pada Rissa, lalu memalingkan wajahnya.
"Apaan!? Yang ada juga elo yang ngikutin perkataan gue melulu! Dasar cicak! Huh!" Rissa membalas perkataan Bayu, lalu ikut-ikutan memalingkan wajahnya sambil menyilangkan tangannya di dada dengan bibir yang mengerucut.
"Alhamdulillahirabbil 'alamin. Kiamat gak jadi, udah ditunda. Alhamdulillah, lega, lega. Berantem terus deh kalian. Jangan akur, jangan baikan, musuhan aja terus. Kalo kalian sampe beneran pacaran, dunia kiamat. Tomat dan Cicak bersatu. It's not good." Celoteh Daffa kemudian.
"Gaje! Huh!" Kata Bayu dan Rissa bersamaan. Keduanya lalu pergi ke luar kelas.
Teman-temannya hanya tertawa geli melihat tingkah Bayu dan Rissa.
"Kemana?" Tanya Alexa kemudian, pada Rissa tentunya.
"Mau ke mana, Bay?" Tanya Andra pada Bayu setelahnya.
"Kantin." Jawab Rissa dan Bayu, bersamaan.
"Iiiiihhh, lagi-lagi samaan. Huh!" Rissa lalu berjalan dengan cepat menuju kantin, meninggalkan Bayu di belakangnya.
"Resek! Emang gue yang mau? Dasar tomat! Huh!" Bayu lalu melangkah juga, menuju kantin.
~ ~ ~
"Dasar Bayu cicak! Nyebelin banget!" Omel Rissa sambil meminum teh botol yang baru saja ia beli.
"Woy cewek bar-bar! Sendirian aja, lo? Temen bar-bar lo yang satunya mana? Gak ada perlindungan, dong! Hahaha." Ejek Nana and the genk pada Rissa.
KAMU SEDANG MEMBACA
When the Ice Fall in Love [Selesai]
Novela Juvenil[SEBAGIAN PARTS SUDAH DI-UNPUBLISH] Alexa Aurelia. Seorang siswi SMA yang berdarah campuran Amerika-Indonesia. Ia dikenal dengan julukan Ice Girl di sekolahnya. Namun ia memiliki banyak sekali penggemar yang berusaha dekat dengannya. Tapi tak ada sa...