Bel pulang berbunyi. Seluruh siswa kini sedang bersiap-siap dan merapikan barang-baragnya untuk segera pulang. Sekolah yang sejak pagi sangat ramai dengan suara teriakan (?), anak-anak yang bermain, penuh dengan perbincangan serta pergulatan antara para siswa dengan berbagai alat tulis-menulis kini mulai sepi seiring anak-anak yang pulang ke rumah mereka masing-masing.
Tak terkecuali Alexa. Ia kini sedang merapikan buku-buku dan alat tulisnya ke dalam tas. Namun segera setelah itu, ia kembali berkutat dengan buku yang sebelumnya ia baca. Belum ada gerakan yang menunjukan bahwa dirinya akan segera keluar kelas dan pulang ke rumah. Ia malah membetulkan posisi duduknya, mencari posisi ternyaman untuk melanjutkan membaca buku.
"Al, belom pulang?" tanya Rissa melihat gerak-gerik Alexa yang malah menyibukan diri dengan membaca buku.
"Kalo udah gue gak di sini sekarang." Jawab Alexa logis. Namun sudah tidak seketus sebelumnya. Sepertinya ia sudah bisa mengembalikan suasana hatinya menjadi baik-baik saja, atau bisa dikatakan biasa saja.
"Yaelah, sans aja, kaleee. Belum mau pulang? Hari ini dijemput?" kata Rissa sambil menepuk pelan pundak Alexa.
"Ya." Jawab Alexa singkat bahkan tanpa menoleh kepada lawan bicaranya dan malah tetap fokus pada buku yang tengah dibacanya.
"Oh, yaudah. Gue duluan, ya? Pengen pulang cepat hari ini, ada urusan. Hehe." Pamit Rissa kepada Alexa sambil berdiri dan menggunakan tasnya.
"Hm? Ummm, ok." Akhirnya Alexa merespon dengan menatap dan memberikan ekspresi yang seadanya kepada sahabatnya itu. Rissa lalu melambaikan tangannya dan segera berjalan keluar. Alexa membalas lambaian tersebut dan ikut tersenyum tipis. Sampai di depan pintu kelas Rissa masih melambaikan tangannya kepada Alexa sambil tersenyum lebar. Hal tersebut membuat Alexa ikut tersenyum lebar dengan sebelah bibirnya yang terangkat ke atas.
"Hm? Al, belum pulang?" tanya Bayu yang juga sudah bersiap-siap untuk pulang dengan tas yang sudah bertengger rapi di punggungnya.
"Kalo udah, gua gak di sini!" jawab Alexa logis dengan ekspresinya yang seketika berubah daripada kepada Rissa sebelumnya serta nada bicaranya menjadi lebih ketus dan tidak santai.
"Ya elah, Al. Sans aja, kaleee. Galak amat lo ama gue." Protes Bayu yang menyadari perbedaan perlakuan yang diberikan Alexa kepada Rissa dibandingkan dengan kepadanya barusan sambil memanyunkan bibirnya.
"Haaaahh..." Alexa menghela nafas berat. "Ya. Maaf." Sambungnya. Kembali konsisten dengan nada bicara dan ekspresi datarnya. Melihat haltersebut Andra tertawa ringan, sedangkan Bayu komat-kamit membacakan sumpah serapah untuk Alexa dalam hatinya.
Drrrrrt! Ponsel Alexa bergetar, ada pesan singkat masuk.
Dari : Marissa Cornelia
Al, gue masih di depan, nih. Buruan keluar. Ada cowok nyariin lo.
Demikian isi pesan singkat tersebut.
Hm? Siapa? Tanya Alexa dalam hati.
Alexa lalu memasukan ponselnya ke kantung depan tasnya. Ia lalu memakai tasnya di punggung, menutup bukunya dengan jari telunjuk yang menahan di bagian yang ia baca. Ia kemudian segera berdiri dan hendak berjalan keluar.
"Oh? Udah mau pulang, Al?" tanya Andra melihat Alexa yang sudah berjalan dan kiniberada di depannya.
"Ya. Tapi ada yang nyariin di depan." Jawab Alexa. Lebih panjang dari biasanya.
"Hm? Siapa?" tanya Andra ingin tahu.
"Gak tahu. Rissa yang bilang ada yang nyariin di depan." Jelas Alexa cukup panjang, tak seperti biasanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
When the Ice Fall in Love [Selesai]
Teen Fiction[SEBAGIAN PARTS SUDAH DI-UNPUBLISH] Alexa Aurelia. Seorang siswi SMA yang berdarah campuran Amerika-Indonesia. Ia dikenal dengan julukan Ice Girl di sekolahnya. Namun ia memiliki banyak sekali penggemar yang berusaha dekat dengannya. Tapi tak ada sa...