3. Ketua Basket

288 3 0
                                    

Selagi kita bisa maka berusahalah jangan menggantungkan diri pada orang lain

By: Ternama

Setelah sampai diruangan khusus olahraga sesuai apa yang diperintahkan oleh pak agus adel pun segera masuk keruangan tersebut

Tok tok

"Permisi pak"

"Oh kamu ayo silahkan masuk" Jawab Pak Agus yang diangguki oleh Adel, namun adel menangkap sosok seorang laki-laki dari belakang tapi tak dihiraukan oleh adel

"Nah sekarang sudah lengkap, bapak disini selaku guru olahraga dan pembimbing eskul basket bapak menginginkan kalian berdua untuk menjadi ketua tim basket"

"Untuk kamu Adel, kamu akan memimpin tim basket putri karena bapak sudah mempercayai skil dan bakat kamu dibasket cukup bagus, sementara untuk Devon bapak sudah tidak ragu juga dengan kamu karena dari kelas satu kamu sudah menonjolkan bakat kamu di basket dengan sangat pesat" Jelas Pak Agus

"Dan untuk kalian berdua harus mengisi formulir ini untuk bukti bahwa kalian menyetujui menjadi ketua tim basket masing masing dan dikumpulkan paling lambat besok pagi,Kalo begitu silahkan kalian bisa pulang sekarang" Lanjut Pak Agus yang diangguki keduanya

Setelah selesai urusannya dengan pak agus mereka berdua keluar dari ruangan tersebut, mamun mereka berpisah karena Devon mengarah pada tempat pakiran dan Adel mengarah langsung pada gerbang sekolah

Disinilah Adel sekarang didepan gerbang sekolah yang menunggu kendaraan untuk menjemputnya pulang tapi bukanlah sebuah mobil dengan supir yang mengendarai melainkan sebuah ojek online yang akan menjemputnya, inilah kebiasaan Adel jika semua siswa akan dijemput maka adel lebih baik naik angkot ataupun ojek online, bukan karena Adel dari keluarga rendah melainkan ia lebih suka dengan kehidupan mandiri prinsip yang ditanamkan adel adalah selagi kita bisa maka berusahalah jangan menggantunggkan diri pada orang lain

Brum Brum

Suara deruman motor milik Devon menggema ditelinga milik adel, Devon yang mengendarai motor ninja hitamnya keluar dari pintu gerbang langsung melesat begitu saja membelah jalan sore yang mulai memunculkan sinar jingganya, namun suara hanya direspospon dengan lirikan mata saja karena sekarang ini yang sedang ia tunggu adalah tukang ojek online

"Bunda adel pulang" Suara yang menggema keseluruh ruangan

"Ehh udah pulang sayang, tumben ko pulangnya terlat" Kata sang bunda yang tengah duduk disofa sambil menonton TV

"Iya tadi ada urusan, adel dipilih jadi ketua tim basket putri jadi terlat" Jelas adel sambil mencopot sepatu sekolahnya

"Wah bagus dong" Heboh sang bunda yang mengalihkan pandangannya dari TV

"Bagus apanya malahan adel ngga mau jadi ketua tim basket"

"Kenapa emang?"

"Cape bun belum ngurusin tugas, apalagi nanti kalo ada perlombaan lebih cape lagi"

"Sesuatu kalo dijalani dengan baik dan ikhlas akan lebih ringan, mangkanya jangan dibuat beban jalanin aja dulu nanti lama lama juga terbiasa de" Jelas sang bunda sambil mengelus putri kesayangannya itu

"Iya bunda, yaudah adel ke atas dulu mau mandi badannya udah lengket" Pamit adel pada sang bunda

Baru sampai beberapa tangga adel berpapasan dengan seorang yang menurutnya sangat menyebalkan siapa lagi kalo bukan Varo

"Udah pulang loh de" Sapa Varo yang membawa segelas susu

"Keliatannya gimana"

"Ya udah disini berarti udah pulang dong" Jawab Varo yang sepertinya berfikir

My Prince DevonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang