17. Bendera Perang

181 2 0
                                    

Disinilah adel sekarang tepatnya diperpustakaan SMA Merpati, tempat kedua paling adel sukai setelah kantin karena menurutnya perpustakaan adalah surga dunia yang memiliki berbagai macam jenis buku, sendari tadi kaki jenjangnya menyusuri lorong demi lorong untuk mencari sebuah buku yang menarik untuk dibaca, mata bermanik hitam itu pun tertuju pada sebuah buku yang bersender dideretan rak yang paling tinggi

"Duh tinggi banget lagi" Gerutu adel yang berusaha meraih buku tersebut,bukan karena tubuhnya yang pendek melainkan raknya saja yang terlalu tinggi

"Ck mana sepi lagi" Matanya menyusuri seluruh ruangan tapi hanya ada beberapa siswa itu pun ukuran tubuhnya lebih pendek mana mungkin ia meminta bantuan pada orang itu

"Nah pake ini aja kali" Ucapnya yang sudah memegang sapu

Dengan susah payah adel menyodok buku tersebut agar jatuh dari tempatnya, bahkan keringat dipelipisnya sudah mulai turun tapi ia masih berusaha sampai pada akhirnya

"Yes"

"Awss" Ringis seseorang dengan suara beratnya dari balik rak lemari yang membuat adel kaget karena buku yang ia ambil dengan susah payah malah jatuh kearah lain

"Lo" Kaget adel yang sudah didepan cowok tersebut yang ternyata adalah devon

"Ini punya lo?" Tanya devon dengan tangan yang menunjukan sebuah novel yang menimpa dirinya

"Iya" Jawab adel setenang mungkin pasalnya ia takut jika cowok didepannya akan marah

"Kalo ngga bisa ngambil minta tolong jangan pake sapu" Ucap devon yang melihat sapu ditangan adel

"Iya sory, bawa sini buku gue" Ucap adel yang langsung merebut novel dari tangan devon, namun devon langsung mencekal tangan adel dan membawa tubuhnya lebih dekat

"Jangan coba deket sama cowok yang tadi pagi" Ucap devon penuh dengan penakan dan menatap adel tajam yang membuat dirinya sempat meronta seketika bungkam

"Bukan urusan lo" Balas adel ketus dan langsung menyetak cekalan devon dan langsung pergi meninggalkannya

Ditengah koridor adel memikirkan perkataan yang terlontar dari mulut devon, berjuta pertanyaan menghinggapi fikirannya sekarang, mengapa devon mengucapkan kalimat tersebut dengan penuh penekanan dan dengan mimik muka yang begitu menyeramkan

"Woy" Kaget Rado yang datang bersama dara dan oliv

"Ngagetin orang aja" Kesal adel

"Lagian ngapain lo jalan kaya orang linglung gitu? sendirian lagi" Tanya dara yang sudah berada disisi kanan adel

"Ngga papa"

"Gak percaya gue" Ujar oliv yang diangguki ketiganya

"Ck, iya ntar gue ceritain" Pasrah adel, kalian tau sendiri kan gimana tingkat kekepoan mereka

"Oke nanti malam kita kerumah lo, lo ceritain tuh semuanya sama sekalian cowok yang nganterin lo tadi pagi" Ujar oliv

"Hm"

"Gue mah ngga ikutan takut dosa gosipin orang" Kata rado

"Siapa juga yang ngajakin elo dodol" Timpal dara yang membuat ketiganya tertawa

🍁🍁🍁

"Mau gue anterin pulang ngga?" Tawar rado yang sudah menggendong tas dipunggungnya

"Ngga usah, gue ada jam latihan basket" Jawab adel yang tengah memasukan buku kedalam tas nya, sedangkan oliv dan dara ia sudah pulang lebih dulu

My Prince DevonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang