6. Skil Basket Adel

220 4 0
                                    

Tanpa disadari pertemuanlah yang membawa kita merubah segalanya

By: Ternama

"Elo mau langsung pulang del" Tanya Dara

"Ngga hari ini gue ada eksul basket" Jelas Adel yang tengah memasukan bukunya

"Emang hari ini jadwalnya del" Tanya Oliv yang diangguki oleh adel

"Wahh dar gimana kalo kita nonton tuh basket kan pasti ada kak devon sama teman temannya yang ganteng"

"Ye pikiran lo tuh isinya cuman cowok semua"

"Mau ngga kalo ngga mau ya gue bisa sendiri sih"

"Ehh tapi boleh juga sih itung itung cuci mata ya ngga del"

"Serah lo gue mau ganti baju dulu"

"Ehh dar gue nyesel deh ngga milih eskul basket tau cowoknya ganteng ganteng mah gue mending ikut" Jelas Oliv yang sudah berjalan menuju lapangan basket

"Si kutu kupret mikirnya cowok mulu" Heran Dara pada Oliv

"Ahh tau lah lo mah ngga asik" Ucap Oliv yang melangkahkan kakinya terlebih dahulu

"Si kampret gue ditinggalin lagi"

Disisi lain Adel yang sudang menggati pakaian khusus tim basket pun langsung menuju ke lapangan

Pritt

Suara priwitan dari pak agus menandakan bahwa eskul basket akan segera dimulai, semua anak eskul yang mendengarnya langsung berlari menuju pak agus untuk berkumpul

"Untuk membuka kegiatan hari ini alangkah baiknya kita berdoa terlebih dahulu, berdoa menurut agama dan kepercayaan masing masing dimulai" Ucap pak agus

"Okeh untuk hari ini karena hari pertama eskul bapak akan memperkenalkan ketua tim basket sekolah kita dan untuk Adel dan Devon silahkan perkenalkan diri kalian"

"Perkenalkan nama saya Devon Orlando Arsenio dari kelas Xl IPA 1"

"Perkenalkan nama saya Adelia Fanarensa dari kelas Xl IPA 2"

"Saya kira perkenalan sudah jelas dan untuk sekarang agar tim basket putra dan putri saling kenal satu sama lain bapak akan tandikan kalian" Jelas pak agus yang diangguki semuanya

"Untuk Adel, farah, anisa, rahma dan rani kalian akan saya tandikan dengan Devon, aldo, galang, rian dan satu lagi galih"

Setelah pembagian tim mereka langsung menuju kedalam arena basket untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu, setelah melakukan pemanasan mereka menempatkan diri masing masing

Pada awal permulaan Devon lah yang menguasai permainan namun Adel tidak akan meloloskan devon begitu saja dan Sekarang Adelah yang mendominasi permainan sampai Adel memasukan bola kedalam ring dan memperoleh poin 1-0

"Yeyy semangat adelkuh" Teriak Oliv yang duduk diluar lapangan bersama dara

Dibabak berikutnya tim Devon tidak ingin kalah ia juga memasukan bola kedalam ring yang merubah poin menjadi 1-2, namun di detik detik terakhir pertandingan adel mencetak poin menjadi 2-2 dari operan rani

"Huhh elo sih harusnya tadi langsung lepar ke devon kan dia udah ada di bahwah jaring" Gerutu Aldo pada rian

"Lo ngga tau sih tuh anak mainnya cepet banget anjir"

"Iya gue juga heran ternyata skil permainan oke juga" Sambung Galang yang tengah istirahat

"Bisa jadi saingan lo tuh von kayaknya" Ucap Aldo namun yang diajak tanya hanya menatap lurus kedepan dengan air mineral di tangannya

"Kelas berapa" Suara singkat yang keluar dari mulut Devon

"Hahh" Jawab rian yang tak tau maksud ucapan devon

"Siapa? dia?" Tanya Galang yang diangguki Devon

"Kayaknya sih kelas sebelah Xl IPA 2"

"Ko gue belum pernah liat mukanya kaya asing gitu" Ucap Aldo

"Katanya sih memang orangnya gitu suka sendiri" Jelas Rian, memang dari keempat cowok tersebut Rianlah yang paling tau kabar ataupun gosip disekolah

"Ehh lo mau kemana von" Teriak Galang yang melihat devon pergi

"Ganti"

"Si doi emang sukanya gitu kuy lah kita susul"

"Ehh tungguin adek dong masa ditinggalin" Suara milik Rian

Disisi lain tepatnya di kursi penonton tengah heboh siapa lagi kalo bukan oliv dan dara

"Wah gila sih lo del bisa nyeimbangi tuh poin sama timnya devon" Binar dara

"Gue gitu juga karena yang lain kali" Jawab adel yang tengah meneguk air mineral pemberian oliv

"Iya deh serah lo"

"Gue mau ganti baju dulu" Ucap adel pada kedua sahabatnya

"Gue juga mau langsung pulang, supir gue udah nunggu" Kata Oliv

"Gue nebeng dong" Pinta dara pada oliv

"Yaudah ayo, del kita duluan yah"

"Iya ati ati"

Setelah kepergian mereka adelpun mengambil tas dan menggendongnya dipunggung sebelahnya dan berjalan menuju ke ruang ganti, setelah beberapa menit berkutat diruang ganti adelpun keluar dari ruang ganti

"Hay" Sapa Rian yang berpapasan dengan adel, namun adel hanya meliriknya sekilas dan melanjutkan berjalan untuk pulang

"Anjir gila cuman dilirik aja" Ucap Galang yang melihat adel tadi

"Dia juga tau kali mana yang ganteng" Sindir Aldo pada Rian

"Kurang ganteng apa gue do, gue kan kembaran zyan malik ya ngga lang"

"Mana mau tuh zyan malik disamain sama lo, anak bayi aja liat lo langsung nangis" Ledek Galang yang membuat ketiganya tertawa, sedangkan Devon ia hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan mereka bertiga

Setelah berjalan dengan canda tawa mereka pun sampai ditempat parkiran, parkiran kini sudah sepi hanya motor mereka berempatlah yang masih ada, Devon, Aldo, Galang, dan Rian pun menghampiri motornya masing-masing dan menjalankan keluar gerbang sekolah untuk pulang kerumahnya masing-masing

"Udah pulang bang" Sapa Maya sang bunda Devon yang melihat putranya

"Iya bun" Jawab devon sambil menyalami tangan sang bunda

"Yaudah cepet mandi terus turun makan malam" Perintah maya yang diangguki Devon

Devon pun pergi menuju kamarnya yang terletak dilantai dua rumahnya, rumah yang sangat luas namun hanya dihuni oleh dirinya, ayah, bunda dan beberapa pembantu, setelah membersihkan diri devon pun tak lupa melangsungkan kewajibannya yaitu sholat

"Ayah mana bun" Ucap Devon yang sudah berada didapur bersama sang bunda

"Ayah belum pulang katanya sih hari ini pulang malem"

"Nih makan bunda udah masak buat kamu" Lanjutnya

Makan malam pun berjalan dengan hikmat, setelah selesai makan malam Devon pun pergi kekamarnya untuk mengerjakan tugas yang diberikan disekolah

Tok tok

"Masuk" Suara berat milik Devon yang menggema dikamarnya

"Ini den madu angetnya" Ujar bi inah yang membawakan madu hangat untuk devon

"Taro dimeja aja bi" Ucap devon yang di angguki bi inah

Setelah semua tugasnya selesai devon pun membereskan semua buku dan mengambil madu hangat yang sudah dibuatkan bi inah, angin malam yang menerpa rambut devon serasa sangat dingin namun beruntung ada madu hangat dari bi inah, seklebat ingatannya menuju pada seorang gadis yang menurutnya menarik, namun dengan cepat Devon kembali sadar dari lamunanya

Jangan lupa tinggalkan jejak untuk
Vote and coment gays 🙏🙏

My Prince DevonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang