21. Final

158 4 0
                                    

Hari ini adalah hari kedua pertandingan dan juga hari penentu siapa pemenang dari pertandingan tersebut, pastinya yang menang bisa membanggakan nama sekolah mereka

Jam masih menunjukan pukul 06.00 tapi gadis dengan seragam jersey dan jaket berwarna biru mint yang melekat ditubuhnya keluar dari halaman rumah dengan muka yang sudah ditekuk, alasan utamanya adalah seorang cowok yang sudah menunggu dengan tampang datarnya yang menyender pada motor hitam miliknya siapa lagi kalau bukan seorang Devon Arsenio Orlando, satu nama yang entah mengapa sangat dibenci oleh adel

"Buruan" Perintah adel yang langsung merebut helm yang sudah dibawa oleh devon

"Bunda lo mana?" Tanya devon yang sudah berhadapan dengan adel

"Ngga perlu ijin, tinggal jalan aja" Jawab adel cuek, devon pun hanya menurutinya dan langsung menancapkan gas menuju kesekolah mereka

"Nih" Ucap adel yang menyerahkan helm pada devon

"Tunggu" Cekal devon yang melihat adel hendak pergi

"Apa" Jawab adel dengan nada ketusnya sambil menepis tangan devon, namun devon kembalj mencekalnya dan membawa pergi

"Lepasin" Ucap adel yang berusaha melepas tangan devon

"Lo budek ya, gue bilang lepas ya lepas!" Teriak adel yang membuat devon berhenti, suasana sekolah masih sepi mengingat ia berangkat sangat pagi

"Diem gue ngga suka dibantah" Bukannya melonggar cekalan tangan itu malah semakin kuat membuat adel meringis merasakan nyeri

"Duduk" Perintah devon yang sudah berada dikantin, adelpun hanya mematuhinya karena yang dirasakan sekarang adalah nyeri dipergelangan tangannya

Setelah menunggu beberapa menit devon pun kembali ke meja yang ditempati adel, devon sempat melihat dari jauh bahwa adel sedang meniup pergelangan tangan yang terlihat memerah akibat dirinya

"Makan" Serah devon yang membawakan semangkuk bubur ayam dan sebotol air mineral

"Gue ngga laper" Jawab adel dengan ketus

"Isi tenaga lo buat pertandingan nanti" Ucap devon yang membuat adel lupa bahwa hari ia akan kembali bertanding, mau tidak mau ia memakan bubur tersebut

"Jangan suka ngelawan kalo lagi sama gue" Ucap devon kembali, adel yang sedang makan sesekali meniup tangannya pun hanya mendongak sekilas dan melanjutkan makannya

Keadaan kantin semakin lama semakin ramai, adel pun segera menghabiskan sarapan paginya karena ia tidak mau jika berurusan dengan para fans dari devon

"Jangan berani dekat sama lucas" Ucap devon yang seperti perintah, adel yang hendak berjalan pun hanya berhenti tidak menghiraukanya dan langsung melanjutkan jalannya menuju lapangan

"Dari mana aja lo kita cari dari tadi juga" Tanya oliv yang melihat adel ikut duduk bergabung dengan kedua temannya dipinggir lapangan

"Kantin" Jawab adel

"Kenapa lo, masih pagi udah ditekuk aja tuh muka" Tanya dara

"Gue lagi kesel sama cowok pujaan lo semua" Jelas adel yang membuat oliv dan dara saling tatap

"Cowok pujaan kita berdua? Emangnya siapa del" Tanya oliv yang bingung dengan perkataan adel

"Mana lagi kalo bukan devon" Jawab adel pada kedua sahabatnya

"Oh si devon, emang lo diapain sama dia, ngga sampe yang anu-anu itu kan del?" Ucap dara yang membuat adel menjitaknya

"Ambigu lo" Balas adel tak trima

My Prince DevonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang