Entah kenapa gue mikirin lo dengan kejadian yang bisa dihitung dengan detik
By: Ternama
Sekarang disinilah mereka dirumah devon setelah tadi mereka makan, mereka melanjutkan untuk bermain dirumah devon memang inilah kebiasaan mereka jika libur sekolah main dirumah devon sepuasnya karena memang diantara mereka rumah devon yang sering dijadikan tempat bermain disamping itu pula banyak makanan yang bisa dijadikan cemilan
"Kuy lah sapa yang mau duel sama gue" Ucap Galang yang sudah didepan layar
"Yuk lah" Timpal Rian yang mengambil stik ps
"Si devon mana?" Tanya Aldo yang baru masuk kamar dan membawa beberapa cemilan
"Lagi semedi dikamar mandi noh kayaknya" Jawab Rian yang tidak berpaling dari layar dihadapanya
"Ehh jangan curang anjing" Heboh
Rian"Lo nya aja yang ngga bisa mainnya anjir"
"Berisik amat dah" Ucap Aldo yang sudah duduk di tempat tidur milik devon, namun mata aldo melihat ponsel milik devon yang tergeletak dinakas dan ide jail pun muncul diotaknya, dengan sekejap tangan aldo meraih ponsel milik devon, aldo mencari nama diakun instagram milik devon setelah selesai dengan kegiatannya ia pun kembali dengan cemilannya sebelum devon datang
"Ahh kan gue jadi kalah" Lesu Rian dengan hasil game yang ia mainkan
"Mangkanya berguru sama babang ganteng" Ucap Galang yang membanggakan diri
"Curang lo mah mainnya"
"Orang kalah mah gitu ya ngga do"
"Tau lah" Jawab aldo santai
"Ngapa lo senyum swyum gitu, abis nembak anak orang?" Tanya Galang yang melihat aldo senyum senyum sendiri
"Ntar juga lo tau" Jawab Aldo yang menaik turunkan alisnya dan memakan cemilan ditangannya
"Wetss udah rapi aja lo von mau kemana" Ucap rian yang melihat devon keluar dari kamar mandi
"Jemput bunda"
"Yah terus dedek dianggurin nih bang" Timpal Galang dengan wajah mendramatisir
"Geli anjir" Kata Aldo bergidik ngeri
"Yaudah deh mending kita balik aja"
"Rapihin dulu, balikin semua keasalnya" Perintah devon
"Oh siap"
Setelah semuanya beres mereka pun keluar dari kamar devon, sebenarnya jika mereka masih ingin disini juga tidak masalah buat devon karena memang ia sudah kenal mereka dari jamannya smp jadi devon percaya pada mereka dan rumah mereka pun tidak jauh dari rumahnya tapi mungkin karena berhubung waktu sudah sore jadi mereka pulang
"Gue pamit dulu bro" Sapa Galang yang sudah duduk dimotornya
"Gue juga" Timpal Aldo
"Makasih ya abang" Ucap Rian dengan mengedipkan sebelah matanya
"Hm"
"Gc woy gue tinggal baru tau rasa lo" Teriak Galang pada rian
"Sabar atuh"
Setelah kepergian mereka, devon pun kembali ke bagasi untuk mengambil mobil untuk menjemput sang bunda di butiknya, ya memang maya memiliki butik sendiri dan jika ia berangkat tidak membawa mobil maka supir akan menjemputnya bahkan devon yang menjemputnya seperti sekarang
Setelah menempuh perjalanan yang dibilang cukup jauh akhirnya devon sampai juga di sebuah butik yang terbilang sudah ternama disalah satu kota tersebut, dengan sekali dorongan devon membuka pintu butik banyak orang yang memandang devon dengan tatapan kagum namun devon tidak memperdulikannya dan langsung menuju keruangan sang bunda
"Assalamualaikum" Ucap Devon yang sudah masuk keruangan sang bunda
"Wa'alaikum salam eh udah sampe" Jawab sang bunda
"Lama nunggu bun?"
"Engga paling 10 menitan, yaudah yuk pulang" Jelas maya yang diangguki devon
"Oh iya nanti bunda mau mampir ketoko kue yang disebrang jalan depan sekalian mau silaturahmi"
"Iya bun" Jawab devon yang memasuki mobil dan menjalankannya
"Kamu mau ikut apa nunggu disisni"
"Disini aja" Balas devon, maya pun keluar dan masuk kedalam toko tersebut, setelah beberapa menit devon menunggu akhirnya sang bunda keluar dengan tangan yang menenteng sebuah plastik
Disisi lain adel yang sudah dirumah sejak keluar membeli buku sekarang ia sedang ada dikamar tercintanya menikmati lagu yang sambungkan kedalam earphone, kepala yang bergeleng-gelenh menikmati musik dan mulut yang sesekali ikut bernyanyi sesuai lirik yang ia setel
Namun baru saja ia menyalakan data seluler ada sebuah notif yang muncul di instagramnya sebuah notif yang tidak ia kenal siapa yang mengirimnya, karena rasa penasaran yang menyelimuti akhirnya adel membukanya
Devon_Orsen
HaySetelah membaca notif tersebut adel mengkerutkan keningnya, karena ia merasa tidak asing dengan nama tersebut namun detik kemudian ia mengenali siapa pemilik nama itu, tapi adel tidak menghiraukannya dan melanjutkan mendengarkan musik, namun baru saja ingin melanjutkan ada sebuah panggilan masuk
Rado is calling
Kenapa
Mukanya kusem amat
Lo ganggu tau ngga
Iya maaf, emang lagi ngapain sih
Mau tau aja
Ck, lo ngga main kerumah gue? Gue udah di indo malah lo anggurin kaya jemuran
Gue ngga sempet
Halah gayanya sibuk amat
Udah cuman mau bilang gitu? Kalo udah gue matiin nih telfon
Ehh tunggu, sabar ngapah
Terus apalagi
Berhubung lo ngga kesini jadi gue besok mau kesitu dan inget lo harus stay dirumah jangan kemana mana okey
Hm
Inget jangan kemana mana
Iya bawel ah
Oke by adelkuh
Setelah sambungan terputus adelpun pergi kedapur untuk minum, untuk kegiatan mendengarkan musik pun sudah tidak mood
"Belum tidur de?" Tanya Varo yang juga ingin menuju dapur, Adelpun menggelengkan kepalanya dan duduk di kursi dapur
"Belum ngantuk"
"Udah malem gini belum ngantuk juga" Ucap Varo yang juga ikut duduk didepan adel
"Tadinya mau tidur tapi rado nelfon"
"Malem malem nelfon ngapain?"
"Cuman bilang besok mau kesini"
"Oh gitu, tidur gih udah malem ngga baik anak perawan tidur malem malem"
"Yaudah iya"
Dengan terpaksa adel balik ke kamarnya padahal ia belum merasa ngantuk sama sekali, entah mengapa adel memikirkan kejadian ditoko yang bertemu dengan devon, ia merasa tidak enak meminjam uang di devon ya walaupun adel pasti akan mengembalikan
Lama memikirkan hal tersebut adel pun dihinggapi rasa ngantuk yang membuat dirinya tertidur dan menuju kedalam mimpinya
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian gays buat
Vote and coment 🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince Devon
Teen FictionFollow dulu penulisnya √ Jangan lupa vote dan komen gays√ Rank #8 Ceritaremaja (6-10-2019) Rank #47 Mostwanted (6-10-2019) Rank #172 Random (10-10-2019) "Kenapa lo bisa suka sama gue yang mungkin cewe diluar sana banyak yang lebih baik dari pada gue...