23. Dua Cowok

78 4 0
                                    

Jangan lupa vote and comen gays
Selamat membaca

Entah mengapa sejak kepergian adel tadi devon merasakan sedikit khawatir oleh karena itu ia memutuskan untuk mengejar adel dengan suruhan dari ibu ijah dan penjelasan dari cila yang memangini bukan salah adel sepenuhnya, dan entah rasa apa yang sedang ia rasakan, biasanya ia akan merasa biasa saja jika berkata sarkas pada siapapun kecuali pada keluarganya

Motor hitam yang dikendarai devon melaju dengan kecepatan rendah, dengan mata yang terus melihat kearah pinggir jalan berharap masih ada adel disana, namun hasilnya nihil, yang dilihat hanyalah beberapa anak anak kecil. Akhirnya devon memutuskan untuk pergi kerumah adel langsung, untuk mengecek apakah dia sudah sampai atau belum. Beberapa menit kemudian devon pun sampai dirumah milik adel, dengan cepat ia turun dari motor dan langsung memencet bel rumah tersebut

"Cari siapa ya" Ucap Varo yang membukakan pintu

"Adelnya ada bang?" Tanya Devon yang melihat tampang varo yang sepertinya adalah abang dari adel

"Oh adel, bentar yah" Ucap varo

"Dek nih ada temennya" Teriak varo yang menggema diseluruh ruangan

"Kerjaan lo teriak- teriak mulu" Sewot adel yang turun dari lantai dua

"Biarin lah, noh ada yang cariin lo didepan" Ucap varo yang membuat adel bingung, pasalnya hari ini sepertinya ia tidak janjian kepada para sahabatnya

"Siapa?"

"Liat sendiri aja" Jawab varo yang sudah menghadap ke layar TV lengkap dengan cemilannya

"Iss awas aja lo" Balas adel, akhirnya adelnpun keluar untuk menengok siapa yang mencarinya didepan, setelah sampai didepan ia melihat punggung tegap seorang cowok yang berdiri membelakanginya, namun adel tau siapa orangnya

"Ngapain" Jawab adel dengan nada ketusnya yang membuat devon berbalik badan

"Gue cuman mau mastiin kalo lo selamat" Jawab devon dengan santainya

"Dan gue udah selamat" Balas adel yang masih berdiri diambang pintu

"Naik apa" Tanya devon dengan nada yang seperti bukan pertanyaan melainkan pernyataan

"Mau naik ataupun jalan kaki itu bukan urusan lo" Balas adel "Kalo udah ngga ada yang penting mending balik aja, gue sibuk" Lanjutnya dan langsung menutup pintu, karena jika ia melihat devon terlalu lama, itu akan membuat dirinya semakin marah

"Ko ngga disuruh masuk?" Tanya Varo yang masih Setia pada posisinya

"Cuman orang minta sumbangan" Jawab adel yang sudah duduk disamping varo

"Orang minta sumbangan masa kenal lo sih" Tanya varo dengan wajah bingungnya

"Sok kenal kali" Balas adel santai

Tingg

Devon
Bsk gue jmpt

Satu pesan yang membuat mood adel semakin buruk dan malas untuk membalasnya

"Dapet juara satu makan-makan kali dek" Sindir varo pada adel

"Idih ogah banget, lo aja janjiin ice cream buat gue, sampe sekarang tuh belum dibeliin" Balas adel yang membuat varo garuk kepala

"Masih inget aja" Ucap varo "Yaudah nanti gue beliin, tapi kalo keinget" Lanjutnya dengan cengiran bodohnya

"Alah paling juga lupa, udahlah gue keatas dulu" Balas adel yang langsung melesat kekamar tercintanya

Setelah sampai dikamar, adelpun menaruh ponsel berwarna rose goldnya diatas meja, setelahnya adel masuk kekamar mandi untuk membasuh muka dan kaki untuk tidur

My Prince DevonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang