19. Berangkat Bersama

197 1 0
                                    

"Siang amat bangunnya" Kata varo yang melihat adel bergabung sarapan dengannya

"Apaan sih, biasanya juga jam segini" Jawab adel yang sedang mengoleskan selai coklat diroti miliknya

"Itu loh dek didepan ada orang katanya mau jemput kamu berangkat" Ucapan sang bunda membuatnya berhenti mengunyah roti didalam mulutnya

"Siapa bun?" Tanya adel dengan perasaan was wasnya pasalnya semalam ia hampir saja tidak bisa tidur karena memikirkan ucapan devon yang akan menjembutnya, semoga saja bukan dia

"Namanya devon, kalo ngga salah yang waktu itu kamu bawa kesini" Bahu adel merosot seketika mendengar nama tersebut, ternyata doanya tidak terkabulkan

"Ko abang ngga tau bun, pasti pacar lo ya" Selidik varo memicingkan matanya

"Idih siapa juga yang pacaran sama tuh orang"

"Adek jangan gitu, lagian cakep ko anaknya" Tutur Ana yang membuat adel melongo

"Udahlah bun adek berangkat dulu" Pamit adel yang langsung mengacir kedepan

Ternyata benar perkataan dari sang bundanya, terbukti sekarang ia melihat devon tengah berdiri disamping mobil berwarna hitam dengan tangan yang sedang memainkan hendphone miliknya, dengan malas adelpun menghampirinya

"Adel" Teriak sang bunda membuat dirinya berhenti dan menoleh kearahnya

"Ini hp kamu ketinggalan" Adelpun lari untuk menggambilnya

"Makasih bunda" Ucap adel dengan senyuman

"Saya ijin berangkat sama adel tan" Suara berat milik devon membuat adel menengok kesamping, sejak kapan cowok jangkung ini berada dibelakangnya

"Iya ati ati yah nak" Ucap bunda yang diangguki devon

Setelah berpamitan devon dan adelpun berjalan menuju mobil yang terparkir dihalaman rumahnya diikuti dengan devon

"Ngapain sih lo jemput gue segala" Sewot adel ditengah perjalanan tapi respon devon hanyalah melirik adel sekilas dan itu membuat dirinya semakin emosi

"Bisu ya lo, kalo orang ngomong tuh dijawab" Ucap adel kembali

"Masih perlu gue jawab?" Apan ini rasanya sekarang ia ingin meloncat dari mobil saja

"Ngga perlu" Ketus adel dan mengalihkan pandangannya kearah jendela mobil, jauh lebih baik jika ia tidak memandang wajah devon

"Siapa tuh yang berangkat bareng bebeb gue" Ucap seorang siswa dari kalangan kelas Xll yang bernama shiren

"Iya sok cantik banget" Jawab cewek disampingnya

"Cantikan juga gue, ko mau sih devon sama cewek kumel kaya dia" Ucap shiren kembali

Ahh! Rasanya adel lupa siapa devon sebenarnya dan para fans fanatik dari kaum hawa, bukannya disini adel tidak berani untuk melawan mereka, melainkan ia masih ingin menjaga nama baiknya dan juga ia rasa disini tidak ada hubungan dengan devon

Dengan cepat adel melangkahkan kakinya menuju kelas mengihiraukan suara iblis dipagi hari yang mood adel sendiri sudah hancur

"Woy bro cepet juga lo ternyata" Sapa galang yang melihat dengan siapa devon berangkat

"Iyalah, emangnya elo nembak cewe aja sampe ngompol" Jawab Aldo mengejek, memang benar dan kejadian tersebut berlangsung saat ia masih duduk di bangku smp

"Sialan lo, main buka kartu aja" Perkataan galang membuat ketiganya tertawa keras, pasalnya mereka melihat wajah galang yang sudah menahan malu takut jika ada yang mendengarnya

My Prince DevonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang