Di pagi yang cerah ini yujin datang ke sekolah terlalu cepat akibat siraman air comberan dari papa sianu, sebutan dari yujin untuk papanya. Kurang ajar emang
Saat berjalan di koridor sekolah, yujin melihat 2 orang yang ia kenal sedang jalan berdampingan.
Yujin langsung saja menyusul 2 orang tersebut,
"Oi bek, kok lo jalan sama bidadari sih?" Kata yujin.
Yena dan minju yang ia lihat tadi memanglah sahabat sedari kecil, sama seperti yujin dan yuri.
Cuma bedanya yujin yuri nggas, yena minju lebih ke soft kayak orang pacaran, apa lagi yena dengan tingkah sok imutnya.
"Kan kita sahabatan dari kecil" kata yena memegang bahu minju.
"Jangan pegang pegang!" Sergah yujin menjatuhkan tangan yena dari bahu minju.
"Suka suka gue dong" kata yena.
"Gak bisa, calon gue ini" kata yujin langsung melirik minju.
"Calon bapakmu!" Sergah minju.
"Calon gue, bapak gue mah udah punya istri kak" jawab yujin sok polos.
"Ya siapa juga yang mau sama bapak lo!" Kata minju masih galak.
"Galak amat mba bidadari, nanti ada gledek loh" goda yujin.
"Siapa sih ni orang, kenapa lo bisa temenan sama makhluk kayak gini" kata minju pada yena.
"Maaf, dia emang liar sama cewe. Maklum belum sunat" ucap yena yang dapat toyoran dari yujin.
"Goblok!"
Tiba tiba datang yuri dari arah belakang mereka yang menyapa minju seorang.
"Hai ju" kata yuri.
"Hai beb" jawab yena.
"Plis ya, nama gue yuri. Gak ada unsur beb nya!" Sergah yuri.
Mpus
"Ayo ju" kata yuri menggandeng tangan minju.
Yujin menahan tangan minju yang satunya, membuat yuri dan minju menatap bingung pada tatapan yujin yang dalam.
"Lo balik sama gue nanti, kak" kata yujin tiba tiba.
Minju, yuri, yena cuma melongo mendengar yujin. Semua tahu kalau yujin belum pernah dekat dengan minju lalu tiba tiba mengajak minju pulang bareng.
"Sorry, gue di jemput pacar" kata minju dengan nada sarkas.
Yujin sedikit kaget, tapi ia tak gentar dan tak menunjukkan sisi takutnya.
"Pacar? Bentar lagi juga jadi mantan lo" kata yujin tersenyum miring.
Yujin akan membuat pacar minju menjadi mantan, tak perduli bagaimana pun caranya. Sekali playboy pasti akan tetap playboy.
"Beb joyul, kita duluan aja yuk" kata yena yang melihat yujin dan minju masih pada dunianya.
"Kita? Gue aja! Lo gausah ikutin gue!" Kata yuri lalu berjalan menjauh. Yena buru buru mengejarnya.
Yujin dan minju masih diam di tempat, tangan yujin masih memegang lengan minju.
"Tadi malam lo jawab 'boleh' kak" kata yujin.
"Gue tau lo player, masa gitu aja lo udah percaya sih" kata minju melepaskan pegangan yujin.
"Ohh, jadi lo juga player ya" kata yujin melipat tangan di dada dan menunjukan smirknya.
Minju juga tersenyum miring dan menaikan bahunya acuh.
"Udah deh, gue mau masuk kelas" kata minju berjalan meninggalkan yujin.
Yujin berlari kecil menyamakan langkahnya dengan minju.
"Jadi lo udah punya pacar ya kak?"
"Hmm" yang di jawab gumaman oleh minju.
"Kalo gue jomblo" bohong yujin.
Yujin mengatakan jomblo sambil memberi senyum dimplenya pada minju.
Mereka masih berjalan beriringan, minju melihat yujin yang sedang menoleh padanya tanpa memperhatikan jalan.
Dari sudut mata minju dapat melihat seorang kurir membawa kardus besar hampir menutupi wajahnya.
Minju melihat akan ada tabrakan antar yujin dan kurir, dengan sigap minju menarik kedua lengan yujin mendekat ke arahnya.
Kurir berhasil lewat dengan selamat. Yang ngga selamat disini malah minju, karna minju mentok di dinding dengan tangan yang seperti memeluk yujin.
Yujin yang otak ngerdusnya encer langsung memegang kedua pinggang minju.
Minju menunduk karna yujin semakin mendekatkan wajahnya,
"Cepat atau lambat, lo bakal jadi mantan dari orang yang ngjemput lo nanti kak" bisik yujin pelan tepat di telinga minju.
Minju sedikit merinding karna bisikan yujin. Ia mendorong bahu yujin agar menjauh, tapi yujin menahan diri dan kembali berbisik,
"Secepatnya lo bakal jadi pacar gue"
-----
KAMU SEDANG MEMBACA
Duos || Jinjoo Chaejin
FanfictionSim card hp aja slotnya dua, masa pacar cuma 1.