Kamar

756 138 45
                                    

"K..kapan kita date?"





Yujin mengedipkan matanya 2 kali,

"Ngigo kak? Pacar lo di dalam tu" kata yujin.

"Gue ga pacaran kok"

"Panggil yang tapi ga pacaran? Apalagi mantan gitu"

"Cemburu lo?"

"Cemburu sama jahe untuk apa" kata yujin sok tak peduli.

"Dia emang gitu orangnya"

"Lo nya aja yang ga tegas sama mantan kak"

Yujin ini ga pernah ngaca sepertinya, dia sendiri tak tegas ntah memilih chaewon atau minju.

"Dia ga akan jauhin gue kalau gue belum punya pacar" ucap minju.

Yujin tau minju tengah memberi kode, tapi sekarang dia lagi jual mahal karna sempat cemburu tadi.

"Gue pulang duluan ya kak"

Yujin pamit dan masuk ke mobilnya, minju cuma dia ngliat mobil yujin menjauh.

Yujin selalu bisa membuatnya terbang dan menjatuhkannya di kurun waktu yang dekat.

.
.
.
.

Yujin sedang memikirkan rencana selanjutnya untuk hubungannya dengan minju nanti.

Sekarang ia hanya harus cepat pulang menemui chaewon pacar pertamanya.

Saat yujin baru masuk pagar rumahnya, terlihat sang papa lagi menikmati udara sore sendirian.

"Lah ngapain pa?" Yujin turun dari mobil sambil memencet lock mobilnya.

"Bernafas" jawab papa sian santai.

"Yaiyalah nafas pa!"

"Apa sih datang datang nggas kamu ini"

"Liat apa sih pa?" Yujin mengikuti arah pandang papanya yang menatap langit.

"Dulu mama kamu tinggalnya disana" tunjuk papa ke atas.

"Dimana? Langit? Bidadari kali ah"

"Bukan. Noh di pohon jambu tetangga," jawab papa sian asal.

"Papa mau sok sok puitis jadi gagal kan ni" sambung papa.

"Yaelah, jangan kebanyakan bacot pa" kata yujin.

Sian mendelik ke arah yujin, berani berani mengatai papanya. Yujin nyengir dan minggat dari pandangan papanya sebelum sang papa melempar sendal mahal bermerk lv nya.

.
.
.
.

Baru saja masuk rumah, bau kue semerbak memasuki indra penciuman yujin.

"Sayang" panggil chaewon.

Chaewon tampak ceria melihat yujin dan segera mendekat pada kekasihnya itu,

"Uhh sayang akuuu" yujin memeluk gemas pacarnya karna belum sempat bertemu 2 hari ini.

Yujin mencium sekali pipi chaewon dan menarik chaewon menuju dapur tempat mamanya dan kue berada.

"Eh udah pulang anak mama, gimana?"

"Ohiyaa, juara 2 ma, yang" kata yujin melihat mamanya lalu melihat chaewon.

"Waahh selamat ya" kata mamanya memberi yujin kue yang ia buat tadi.

"Maaf ya sayang cuma juara 2, soalnya cuma kamu juara 1 di hati aku" gombal yujin.

Mama eunbi cuma geleng kepala, kelakuan yujin persis seperti papanya dulu. Sok manis

"Gapapa sayang, cobain dulu kuenya" kata chaewon.

Yujin mengambil sepiring kue dan menarik chaewon ke kamarnya langsung.

"Jangan di apa apainn!" Teriak mama eunbi melihat yujin menggondol anak orang masuk kamar.

Yujin mendudukkan chaewon di kasurnya, ia segera mengambil minuman di dapur dengan secepat kilat.

Saat kembali chaewon sudah bersandar di kepala kasur dan menghidupkan tv kamar yujin.

Yujin segera melompat naik atas kasur dan membawa chaewon ke dalam pelukannya.

"Aduhh" chaewon meringis karna yujin terlalu erat memeluknya.

"Sorry hehe"

Chaewon juga semakin bringsut memeluk yujin.

"Ssamu"

"Iya?"

"Emm, kamu mau jadi yang kedua ga?"

Chaewon mencoba mendorong tubuh yujin agar dapat menatap yujin,

"Maksud kamu apa?" Kata chaewon dengan nada sarkas.

"Maksud aku, kamu jadi nomor 2 di urutan kartu keluarga kita nanti hehe"

Chaewon blushing dan bersembunyi di dada yujin, pelukan yujin adalah pelukan ternyaman. Soalnya yujin ini pacar pertama chaewon.

Iya, pertama. Chaewon ga pernah mau membuka hati untuk orang lain, tapi yujin dengan mudah mengambil perhatian chaewon dan buat chaewon luluh.

"Sayang" panggil yujin pelan.

"Hm?"

"Can i get my kiss?"

Chaewon menggeleng di dalam pelukan yujin.

"Sekali ajaaa" kata yujin merajuk.

Chaewon tak merespon, tapi ia tak bisa menahan senyumnya dari tadi. Layaknya orang baru jatuh cinta, perut chaewon terasa banyak kupu-kupu terbang.

Yujin melepas pelukan mereka dan memegang pipi chaewon. Ia mencium bibir pacarnya dengan lembut.

Dan first kiss chaewon udah pasti yujin. Yujin tak pantas menyakiti hati malaikat polosnya. Yujin punya otak tapi tak ia gunakan, ia lebih mementingkan egonya untuk juga mendapatkan minju.

"Karna 2 lebih baik" kata yujin dalam hati.











-----


Duos || Jinjoo ChaejinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang