09

19.6K 2.9K 506
                                    

Haechan benar benar terkejut dan tak menyangka kalau Sera bukanlah perempuan tulen, oh ya ampun tiba-tiba saja Haechan merasa kagum, bagaimana bisa Sera yang bukan perempuan tulen tampak begitu cantik?

Mark sendiri mengamati reaksi Haechan dan tersenyum geli, "Jangan merasa rendah diri, walau tidak menjadi perempuan tapi kamu juga cukup cantik. Sera memang selalu berusaha lebih cantik dari siapapun di dunia ini, tapi dia sahabat yang baik dan dia akan membantumu."

"Membantuku?"

"Ya. Akan kujelaskan nanti, yang jelas, beberapa hari ini kau akan sering bertemu dengannya."

Haechan menatap Mark, tetapi lelaki itu tampaknya sudah menghentikan pembahasan mereka tentang Sera. Pada akhirnya Haechan hanya terdiam, menyimpan pertanyaan dalam benaknya. Nanti. Gumamnya dalam hati, nanti pasti Mark akan menjelaskan kepadanya. Dam sekarang seperti yang diminta Mark. Haechan akan menuruti rencana Mark -dia bertekad menjadi pelayan yang baik untuk Mark.

Tanpa disadari oleh Haechan, Mark beberapa kali melirik penampilan laki-laki itu, lalu tidak bisa menahan kepuasan dalam hatinya atas penampilan Haechan.

Haechan itu cantik dan manis, hanya tidak terpoles. Kecantikannya lugu dan polos, lebih seperti anak kecil yang membuat siapapun ingin melindunginya.

Mark mengerutkan keningnya, Kenapa dia berpikiran seperti itu? Ingin melindungi Haechan? Lelaki itu langsung berusaha membuang pikirannya dan mencoba fokus. Dia harus tetap pada rencananya semula, dia akan menggunakan Haechan sebagai tameng sekaligus sebagai alat pembalasan dendam kepada ayah kandungnya.

Dengan tenang Mark membelokkan mobilnya menuju salah satu pusat perbelanjaan terbaru di pusat kota, yang katanya terbesar di Korea. Setelah membantu Haechan turun, Mark menyerahkan mobilnya kepada petugas valey parkir. Mereka lalu berjalan bersisian memasuki pintu utama pusat perbelanjaan itu.

Mark melirik Haechan dan sekali lagi tidak bisa menahan senyumnya melihat pemuda polos itu hampir saja ternganga melihat keindahan tempat yang mereka kunjungi. Semuanya memang begitu besar, dari pilar dan tembok-tembok yang sangat tinggi sampai tanaman palem raksasa di dalam pot elegan yang ada di sudut-sudut tertentu.

"Kita ke salon yang itu dulu." dengan lembut Mark menghela Haechan dan membawanya ke sebuah salon terkenal.

Mark jarang ke salon, tetapi dia tahu mana salon yang baik mana yang tidak. Mantan-mantan kekasihnya dulu kebanyakan selalu membicarakan salon-salon langganan mereka, ada yang bilang salon A bagus sayang finishing touchnya jelek, ada yang bilang salon B pelayanannya tidak memuaskan dan sebagainya. Pada akhirnya, Mark bisa menarik kesimpulan salon mana yang bisa dipercaya untuk mengubah model rambut Haechan.

Oh sebenarnya tidak ada yang salah dengan model rambut Haechan, pemuda itu cukup beruntung memiliki rambut yang hitam, sehat dan halus dan lembut. Tetapi tidak ada model khusus untuk rambut-nya.

Hanya di potong biasa. Mark yakin stylist di salon ini bisa sedikit membuat gaya rambut Haechan lebih modern.

Ketika mereka masuk, salah satu pegawai salon berseragam hitam langsung menyambut mereka dengan ramah, Mark mengatakan apa maksudnya kepada pegawai itu dan kemudian Haechan dihela masuk ke bagian dalam, sementara Mark sendiri duduk di ruang tunggu, menunggu hasilnya dengan penasaran.

[•]

"Rambut anda sangat indah, halus dan hitam, sayang hanya dipotong seperti ini, jadi kesannya tipis dan membosankan." Seorang stylist laki-laki yang agak gemulai menyentuh helaian rambut Haechan dari belakang, lelaki itu sekarang duduk di kursi tinggi di belakang Haechan yang duduk di kursinya sendiri dan menghadap kaca yang sangat besar.

Crush in RushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang