10

20.5K 2.9K 1.4K
                                    


Hari masih pagi ketika Haechan bangun dan menyiapkan sarapan, kamar Hendery dan Mark masih tertutup rapat, kalau Mark, Haechan sudah maklum karena lelaki itu selalu menggunakan waktu paginya untuk tidur karena semalaman hampir tidak tidur. Tetapi rupanya Hendery juga bangun kesiangan pagi ini.

Haechan mengernyitkan keningnya karena tidak biasanya Hendery kesiangan. Setiap hari lelaki itu selalu bangun pagi, sudah mandi dan rapi dengan aroma segar yang menyenangkan lalu duduk di meja dapur, memakan sarapannya bersama Haechan.

Sudah hampir dua minggu berlalu sejak Hendery datang untuk tinggal di apartemen ini. Dan dalam dua minggu itu, banyak sekali kejadian, dan perubahan, terutama bagi Haechan. Selama dua minggu kemarin, Mark selalu bangun pagi sarapan bersama Haechan dan Hendery, kemudian dia mengantar Haechan ke tempat Sera, di sana Haechan menghabiskan waktunya seharian.

Semula Haechan agak canggung ketika berduaan dengan Sera. Tetapi Sera memang memiliki sifat yang sangat ramah dan baik. Setiap hari ketika Haechan datang, dia akan membuat seteko teh mint yang harum dan sepiring kue cokelat yang baru keluar dari panggangan, kemudian mengajak Haechan mengobrol dan mencairkan suasana. Dari mengobrol itulah Sera mengajarkan banyak hal kepada Haechan, semua pengetahuannya tentang dunia fashion di tularkannya, tak lupa dia mengajari cara berjalan, table manner di acara makan malam resmi, cara berbicara, dan bahkan cara memadu padankan pakaian supaya tampil cantik.

Sera selalu menekankan bahwa dia harus berperan sebagai laki-laki penggoda nanti ketika ayah kandung Mark sudah muncul. Pipi Haechan selalu merona merah ketika Sera mengatakan bahwa Haechan harus melemparkan tatapan sensual penuh ajakan kepada Mark setiap saat, juga senyuman nakal, bibir yang merekah penuh godaan.

Sera memang sudah mengajari Haechan semua caranya, dan Haechan menyerapnya, juga belajar sendiri di cermin, memonyong-monyong-kan bibirnya, atau bahkan mencoba mengedip-ngedip genit kepada bayangannya sendiri di depan cermin, yang membuatnya tertawa sendiri di kamar.

Bagaimanapun juga, Haechan masih tidak mampu membayangkan bagaimana caranya dia melakukan itu semua pada Mark. Pipinya selalu merona dan wajahnya terasa panas kalau membayangkan akan mengedip genit kepada Mark, atau menyapukan jemarinya sambil menatap sensual penuh ajakan kepada Mark.
Ah, Ya ampun, bagaimana mungkin dia melakukannya?

Haechan menyiapkan sarapan itu dengan pipi memerah. Kemudian pikirannya berkelana lagi, Sera sudah menyerahkan Haechan kepada Mark kemarin, dan mengatakan bahwa Haechan sudah siap. Yah  mungkin secara teori Haechan sudah siap.... tetapi prakteknya nanti? Entahlah. Yang pasti Haechan akan berusaha sebaik mungkin, dia tidak ingin mengecewakan Mark yang sudah berharap banyak kepadanya.

Cara berpakaian Haechan pun sudah berubah, tiba-tiba saja lemari pakaiannya sudah penuh dengan pakaian-pakaian mahal dari butik ternama, ada rak sepatu khusus yang dibelikan oleh Mark untuk menampung koleksi sepatunya yang tiada duanya, belum lagi susunan aksesoris, tas dan semua perhiasan yang diberikan Mark kepadanya.

Lelaki itu benar-benar boros dan membuang-buang uang. Haechan berpikir akan dikemanakan semua barang itu kalau semua sandiwara ini sudah selesai. Tentu saja semua barang ini hanya pinjaman dan bukan untuk Haechan bukan?

Karena itulah Haechan sangat berhati-hati memakai semua barang itu, berusaha supaya nanti ketika barang itu dikembalikan, kondisinya masih bagus dan sempurna. Haechan benar-benar berhati-hati apalagi mengingat betapa mahalnya harga barang-barang itu.

Pagi ini Haechan mengenakan setelan yang ringan dan elegan. Tampak sangat indah dipakai olehnya, membuat tubuhnya yang mungil tampak berisi.

Sera bilang Haechan terlalu kurus dan harus menambah berat badannya, dan sepertinya selama dua minggu ini, Haechan berhasil menambah berat badannya beberapa kilo sehingga ada bagian-bagian yang mulai terisi dengan indahnya.

Crush in RushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang