A Sky Full of Stars - Virgo

393 83 4
                                    

♒ ♓ ♈ ♉ ♊ ♋ ♌ -♍- ♎ ♏ ♐ ♑

Seokmin sudah terbiasa dengan ingatannya, dia sering memulai hal-hal gila atau sesuatu yang berisik dengan Seungkwan. Sifatnya sangat terbalik dengan sifat tenang Wonwoo, dan Jeonghan selalu menerima mereka dengan senang hati.

Hari-hari mereka terlalui dengan Jeonghan yang mendapat mimpi tentang Virgo, dia mulai mendapatkannya sekitar seminggu setelah Seokmin mendapatkan ingatannya kembali. Di dalam mimpinya terlihat sangat gelap, dan hanya ada satu orang yang sedang bermain piano. Jeonghan bertanya-tanya apa yang Virgo lakukan, apakah dia juga seorang musisi seperti Jisoo.

Seiring berlalunya hari, Jeonghan menyadari bahwa mimpi ini berbeda. Dia tidak bisa melihat apa pun. Hanya ada suara piano yang sedang dimainkan, dan lagu yang dimainkan berbeda setiap dia mendapat mimpinya. Teman-temannya juga bingung, mereka tidak bisa membantunya.

Tidak, sampai akhirnya mereka masuk ke sebuah toko musik pada suatu hari karena Chan ingin membeli album Michael Jackson, yang akhirnya membuat Jeonghan menyadari siapa Virgo sebenarnya. Dia mendengarkan salah satu musik klasik, dan ketika salah satu lagu dimainkan, dia langsung mengenali lagu itu.

Dia melihat daftar lagu, mengarahkan matanya ke bawah. Saat musik dimainkan, dia menghitung jumlah lagu yang didengarnya sebelum lagu ini muncul, dan akhirnya dia menemukan judul lagu tersebut. Dia mencatat nama pianis dan judul lagunya, lalu dia pergi untuk memberitahu yang lain tentang itu.





Ketika mereka sampai di apartemen, dia langsung membuka laptopnya dan mencari tentang Woozi 20 di Google. Dia tahu bahwa Woozi, yang memiliki nama asli Lee Jihoon, adalah seorang musisi ajaib, dia setahun lebih muda darinya, dan sudah memiliki pertunjukan piano sendiri hanya dalam dua bulan.

Setelah berbicara dengan yang lain dan mengecek apakah mereka tidak memiliki kegiatan, dia mendapat balasan positif dan membeli tujuh tiket untuk pertunjukan itu. Jisoo akan kembali ke Korea sekitar sebulan lagi untuk mengunjunginya, jadi semuanya berjalan lancar.





Minggu berikutnya berlalu dengan hal-hal tidak jelas, Jeonghan berhasil menghentikan Seungkwan yang hampir dua kali membakar apartemennya, dan Chan hampir merusak hadiah yang diberikan ibu Jeonghan, yang berupa set porselen yang sangat bagus.

Jisoo tiba di Korea tanpa banyak keriuhan, dan pertemuan pertamanya dengan Minghao dan Seokmin berjalan dengan baik. Beberapa hari berikutnya dihabiskan untuk memastikan bahwa yang lebih muda memiliki pakaian yang sesuai untuk digunakan dalam menghadiri pertunjukan.

(Jeonghan terkejut saat Seungkwan berteriak melihat pakaian yang dipakai Seokmin.)





Pada saat malam pertunjukan, mereka semua bertemu di pintu masuk menuju ruang konser dimana pertunjukan itu diadakan, dan mereka memasukinya bersama. Aula ini perlahan dipenuhi dengan orang-orang, dan terdapat piano mewah di atas panggung.

Seungkwan, Seokmin dan Chan sedang mengobrol, dan sesekali yang lainnya juga ikut menimpali. Akhirnya, lampu meredup, dan Lee Jihoon berjalan ke atas panggung. Jeonghan melihat pergelangan tangannya, dan tersenyum ketika dia melihat jarum kompasnya menunjuk lurus ke arah sang pianis, dan tanda Virgo bersinar biru pucat.

Woozi memainkan pianonya dengan menampilkan lagu yang ada dalam salah satu mimpi Jeonghan, tangannya seolah melayang melintasi papan tuts. Dua jam berikutnya mereka habiskan dengan menonton pertunjukan dengan mata terbelalak keheranan saat sang pianis berambut merah muda itu seakan menciptakan sihir, dan pada akhir pertunjukan Jisoo menjadi banyak bicara karena melihat keahliannya.





Jeonghan melakukan kesepakatan dengan orang tuanya, dan orang tuanya mendapatkan kartu backstage untuk mereka, dan karena itu Jeonghan langsung menuju pintu masuk staf yang dia bisa temukan. Kotak kayu di dalam ranselnya berbenturan dengan punggungnya sesekali ketika dia bergerak, dan enam temannya mengikutinya.

A Sky Full of Stars - SeventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang