1. The Helping Hands
2. The Mistake
3. The Distraction
4. The Erratic Spinning
5. The Viewers1. The Helping Hands
Ketika Libra jatuh, Sirius dan Polaris berdiri di sana cukup lama, cukup lama sehingga para rasi bintang datang untuk menemui mereka. "Sirius? Polaris?" rasi bintang muda memanggil mereka, dan dua pemimpin Langit Utara dan Langit Selatan itu berbalik.
"Iya?" Sirius menjawabnya. Dua rasi bintang yang ada di depan mereka terlihat gelisah, jelas sedang memiliki sesuatu di pikiran mereka. "Kami bertanya-tanya apakah kalian akan mengizinkan kami untuk membantu para rasi bintang zodiak itu," kata Lynx ragu-ragu, dan Ophiuchus mengangguk setuju dengan malu-malu.
Sirius dan Polaris tersenyum ramah kepada mereka. "Tentu saja kami akan mengizinkannya. Bagaimanapun juga, mereka adalah keluarga pertama kalian, bagaimana bisa kami menolak hal itu?" kata Polaris.
Kedua rasi bintang itu bercahaya, menunjukkan betapa senangnya mereka karena telah mendapatkan izin.
Polaris mengambil kompasnya dan memberikannya kepada Ophiuchus, lalu berkata, "Ini adalah separuh dari kompas yang kuberikan pada Libra. Kompas ini akan membawa Libra ke rasi bintang yang paling dekat keberadaannya dengannya, dan tugasmu adalah membantunya. Gunakan kolam aura untuk membantu pekerjaanmu. Bahkan rasi bintang dan bintang yang telah jatuh pun masih memiliki auranya. Ini akan cukup berguna untuk membantumu dalam menemukan keberadaan mereka dan mengarahkan Libra agar bisa bertemu dengan mereka."
Sementara itu, Sirius menunjukkan kepada Lynx pekerjaannya. "Kolam ini akan menunjukkan kepadamu lokasi dimana Libra akan bertemu dengan rasi bintang yang lainnya. Temukan saja aura yang kamu inginkan dengan kolam aura ini, dan sampaikan informasi itu ke kolam yang itu. Waktu disini berbeda dengan disana, jadi kamu akan memiliki kekuatan untuk mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan.”
"Libra akan menerima lokasinya di dalam mimpinya, jadi kamu harus sespesifik mungkin untuk membantunya. Ophiuchus akan memiliki kompas milik Polaris, dan kalian berdua memiliki akses untuk menuju ke kolam aura. Kuharap, kalian berdua akan membantu mereka pulang lebih cepat."
Kedua rasi bintang muda itu mengangguk dengan semangat, dan mulai bekerja, sementara Polaris dan Sirius pergi untuk melakukan pekerjaan mereka sendiri, yaitu mengarahkan rasi bintang dan bintang lain ke posisi yang tepat.
2. The Mistake
"Oh tidak." Mendengar itu, Lynx mendongak dari tempat dia memfokuskan dirinya pada kolam auranya sendiri, matanya menyipit saat menatap Ophiuchus, yang berdiri di depan kolam aura dengan meremas tangannya sendiri.
"Ada apa, Ophi? Apa yang sedang kamu lakukan sekarang?" Lynx bertanya, dan Ophiuchus menoleh menatap Lynx. "Apa kamu ingat kalau aku pernah mengatakan jika aku telah menemukan Cancer? Aku mungkin telah melakukan kesalahan." Beberapa kata terakhir yang keluar hanya terdengar seperti gumaman, dan Lynx menghampirinya.
"Apa maksudmu?" Lynx melihat ke dalam kolam aura. "Aku menemukan seseorang yang auranya benar-benar mirip dengan Cancer, jadi kupikir dia adalah Cancer ... aku juga sudah merasa sangat yakin." Ophiuchus terdengar sedih, dan Lynx menghela nafas.
"Cepat dan temukan Cancer, bodoh. Kamu beruntung aku belum mengirimkan mimpi kepada Libra."
(Headcanon, seseorang dengan aura yang ssam, yaitu Cancer yang lama, telah terlahir kembali.)
3. The Distraction
"Lynx, Ophi!" Ursa Major berlari menghampiri dua rasi bintang yang sibuk itu. "Ada apa, Major? Ophi dan aku sibuk," kata Lynx, berusaha fokus.
"Oh ..." Ursa Major kehilangan semangat dan merasa kecewa. "Dan aku baru saja menemukan tempat meteor surfing yang baru ..."
Ophiuchus segera mendongak dari kolam aura dan kompasnya saat dia mendengar kata 'meteor surfing'. "Meteor surfing? Di mana?"
"Tidak, Ophi. Aku masih harus memberikan Libra mimpi untuk menemukan Aquarius." Lynx tidak setuju, dan Ophiuchus merengek.
"Tapi ini meteor surfing! Kamu tahu betapa jarangnya menemukan tempat surfing yang bagus! Lagipula, Libra akan menemukan Aquarius ketika Aquarius menjadi tetangga sebelahnya, itu adalah suatu keharusan bahwa mereka akan bertemu! Kamu bisa memberikan mimpi pada Libra nanti saja!" Ophiuchus memohon.
Lynx berdiri di sana, merenung, sebelum akhirnya dia menghela nafas. "Aku akan berselancar tiga kali. Tidak lebih, tidak kurang. Lalu kita akan kembali untuk melanjutkan pekerjaan kita, mengerti?"
Ophiuchus dan Ursa Major sama-sama kembali bersemangat, dan Lynx mengikuti keduanya dengan langkah tenang, menatap dengan tatapan bersalah dan khawatir pada dua kolam aura itu saat dia berjalan menjauh.
"Ah, baiklah. Tiga kali tidak akan merugikan.” Itulah yang Lynx pikirkan, dan dia menyusul dua rasi bintang lainnya dengan cepat.
4. The Erratic Spinning
"Lynx?" Ophiuchus memanggilnya, dia terdengar bingung. "Hmm?" Lynx bersenandung, meyakinkan Ophiuchus bahwa dia menanggapinya.
"Aku menemukan Scorpio beberapa waktu yang lalu, kan?" Ophiuchus berkata, dan Lynx bersenandung untuk mengiyakan."Tapi aku baru saja menemukan Mini, dan keberadaan mereka berdua memiliki jarak yang sama dari Libra," lanjut Ophiuchus, dia terjebak di antara keduanya. "Sekarang aku tidak tahu harus memilih yang mana." Kata-kata itu diucapkan dengan nada bingung, dan Lynx bersenandung dengan serius.
"Kirimkan aku detail aura mereka, aku akan melihat dimana mereka akan bertemu Libra dan mungkin kita bisa memutuskannya nanti." Ophiuchus segera melakukannya, dan Lynx segera mentransfer data ke kolam aura Sirius, dan mengerutkan kening.
"... Mereka akan bertemu di tempat yang sama. Bagaimana sekarang?" Lynx angkat bicara, dan Ophiuchus mengerang. "Baiklah, ayo pilih Scorpio lebih dulu. Cancer sudah mengenalnya, ditambah lagi aku sudah membuat kompasnya menunjuk ke arahnya.""Mereka akan bertemu Libra di Dioscuri Cafe ... dimana Mini berada," Lynx mengerutkan kening menatap kolam renang. "Tidak bisakah kamu mengubah jarum kompas itu agar menunjuk ke arah keduanya?"
"Aku tidak bisa! Kompas Polaris hanya dimaksudkan untuk menunjuk ke satu arah!" Ophiuchus berseru.
"Yah, terserah dirimu. Aku tidak bisa membantumu untuk yang itu." Jawaban Lynx disambut dengan helaan nafas putus asa.
5. The Viewers
"Hei, Joshua memposting vlog baru hari ini! Kamu sudah menontonnya?" seorang gadis bertanya kepada temannya, yang mengangguk dengan antusias.
"Ya, sudah! Aku tidak menyangka dia akan pindah ke Korea!" gadis lainnya menjawab, dan gadis pertama mendengus. "Aku tidak terkejut. Apakah kamu melihat orang-orang yang bergaul dengannya? Mereka semua sangat menawan!"
"Ya, aku juga berpikir begitu. Menurutmu apakah mereka akan sering muncul di video Joshua yang lain nantinya? Aku tidak keberatan untuk menontonnya," kata gadis yang lain.
"Yah, aku sungguh berharap begitu!" kata gadis yang pertama, dan keduanya tertawa, sebelum beralih ke topik lain.Original Story by arashianelf
https://archiveofourown.org/works/6808693/chapters/15547042
KAMU SEDANG MEMBACA
A Sky Full of Stars - Seventeen
Fanfiction"Not only do we live among the stars, the stars live within us." ― Neil deGrasse Tyson Original Story by arashianelf https://archiveofourown.org/works/6808693/chapters/15547042 Ps : I got the permission to translate this story into Bahasa Indonesia...