♒ ♓ ♈ -♉- ♊ ♋ ♌ ♍ ♎ ♏ ♐ ♑
Junhwi dan Mingyu dengan mudah menyesuaikan dirinya dengan kelompok yang sekarang beranggotakan sepuluh orang itu, dan Jihoon sangat suka mem-bully Mingyu, begitu juga dengan Chan dan Seungkwan. Jeonghan menghargai kehadiran Junhwi yang sangat tenang, dia entah bagaimana selalu menunjukkan kepeduliannya kepada orang lain, entah itu hanya dengan memberi mereka makanan ringan, atau hanya memastikan bahwa mereka meminum cukup air.
Junhwi juga mengambil alih tugas memasak setelah dia tahu bahwa mereka terlalu sering makan makanan instan. Oleh karena itu, mereka selalu disuguhi makanan rumahan setiap kali orang China itu datang, dan dia selalu menyimpan sisa makanan dan hidangan tambahan di kulkas agar mereka bisa memanaskannya di microwave jika mereka lapar. Sungguh, dia adalah sosok ibu yang lebih baik daripada Jeonghan.
Mimpinya datang lagi seiring berjalannya waktu, dan mimpi Jeonghan berikutnya menunjukkan sebuah studio tari, di mana dia bisa mendengar suara sepatu yang berdecit. Chan terlihat sangat bersemangat saat Jeonghan memberitahu mereka tentang itu, begitu juga dengan Myungho dan Junhwi.
Faktanya Myungho juga keluar untuk menari di suatu malam, sebelum dia mengenal Junhwi, saat Chan berbicara tentang kompetisi yang akan datang yang ingin dia coba. Myungho mulai bertanya pada Chan tentang detailnya, dan Chan bertanya, dia terkejut, mengetahui bahwa Myungho juga seorang penari.
Myungho mengangguk malu-malu, dan Chan sekali lagi memesan sebuah studio untuk melihat Myungho menunjukkan pada mereka tariannya. Myungho menagatakan bahwa dia mahir terutama dalam melakukan b-boying, dengan campuran beberapa seni bela diri, dan mereka semua terkesan ketika Myungho memutar-mutar badannya di depan mereka.
Kompetisinya, setelah menyelidikinya lebih lanjut, terlihat lebih ke jenis kompetisi langsung, Chan dan Myungho memutuskan untuk berpasangan. Bulan-bulan berlalu, persiapan mereka semakin matang, dan ketika Junhwi bertanya apakah dia bisa bergabung, mereka menerimanya dengan senang hati, dan dengan cepat dia ditambahkan ke dalam rutinitas teratur yang sudah mereka jalani.
Jeonghan, Jisoo, Jihoon dan Wonwoo memberi mereka dukungan penuh, sedangkan Seungkwan, Mingyu dan Seokmin di sana menyoraki mereka dengan sangat antusias. Beberapa dari mereka belum pernah melihat kompetisi tari secara langsung, tapi mereka sangat menantikan untuk melihat tiga penari di dalam kelompok mereka bersinar di atas panggung. Jisoo membuat Wonwoo dan Jeonghan berjanji untuk merekam tarian mereka dan mengirimkannya kepadanya.
Selama itu pula, mimpi Jeonghan perlahan menjadi semakin rinci, dan dia mendapatkan lebih banyak petunjuk tentang studio yang ada di dalam mimpinya. Satu, studio itu pasti ada di Korea, dua, siapa pun yang mereka cari, orang itu mungkin adalah sosok yang sangat pekerja keras, yang Jeonghan ketahui dari fakta bahwa dalam salah satu mimpinya, jam di studio itu menunjukkan lima belas menit menuju jam tiga pagi.
Chan, Myungho dan Junhwi sering datang ke apartemen Jeonghan pada larut malam, mereka berkeringat dan teregah-engah karena menari. Jeonghan menyuruh mereka satu per satu masuk ke kamar mandi lalu memberikan pakaian mereka.
(Pakaian semua orang di groupnya telah pindah di apartemennya, dan mereka meletakkannya di tempat aneh di sekitar apartemen Jeonghan. Jeonghan menemukan Chan meletakkan pakaiannya di lemari Seungkwan, sedangkan Myungho dan Junhwi meletakkannya di salah satu laci dapur. Saat ini, Jeonghan bahkan tidak terkejut lagi. Dia menemukan setumpuk pakaian Seokmin di belakang TV nya.)
Setelah mereka keluar dari kamar mandi, Jeonghan membiarkan mereka terbaring di kasur yang dia letakkan di ruang tamu. Mereka tertidur kurang dari satu menit.
Keinginan mereka untuk menampilkan yang terbaik dalam kompetisi itu membuat mereka stress, dan Jeonghan sering menemukan dirinya berada di studio tari mereka, memberi makan para orang bodoh itu dan memastikan bahwa mereka cukup minum dan cukup beristirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Sky Full of Stars - Seventeen
Fanfiction"Not only do we live among the stars, the stars live within us." ― Neil deGrasse Tyson Original Story by arashianelf https://archiveofourown.org/works/6808693/chapters/15547042 Ps : I got the permission to translate this story into Bahasa Indonesia...