♒ ♓ ♈ ♉ ♊ ♋ ♌ ♍ ♎ ♏ ♐ ♑
Tiga belas dari mereka, setelah melakukan banyak diskusi, memutuskan untuk tidak segera pulang ke tempat asalnya. Karena saat ini mereka juga memiliki kehidupan di bumi. Sebagai bagian dari zodiak, mereka akan hidup lebih lama daripada manusia biasa, sehingga mereka bisa pulang ke tempat asalnya kapan saja mereka mau.
Untuk pertama kalinya dalam hidup Jeonghan sejak ingatannya kembali, dia tidak mendapatkan mimpi selama lebih dari dua bulan, dan dia sangat bahagia akan hal itu, karena itu berarti bahwa akhirnya dia telah menemukan semua orang. Dia telah menyelesaikan misi yang telah dia berikan pada dirinya sendiri beberapa tahun yang lalu yang terasa singkat.
Tiga belas dari mereka bertemu sesering mungkin, merayakan ulang tahun, wisuda, dan melakukan kegiatan apapun di bawah matahari. Mingyu mulai membuka kafenya sendiri dimana Jeonghan sesekali membantu memanggang kue, dan Jihoon melanjutkan world tour-nya. Soonyoung dan tiga penari lainnya membuka sekolah tari, di mana mereka mengajar anak-anak kecil cara menghitung ketukan dan menyuruh mereka mengikuti gerakannya.
Wonwoo membuka toko buku tepat di sebelah kafe Mingyu, dan mereka membuang dinding pemisah antara dua bangunan itu, sehingga siapa pun bisa membaca buku bahkan saat mereka sedang meminum kopi. Kafe buku itu dengan cepat berubah menjadi tempat favorit mereka, dan tiga belas dari mereka bahkan dikenal oleh pengunjung tetap di kafe itu.
Jisoo, Seungkwan dan Seokmin mulai melakukan pertunjukan jalanan, melakukannya hanya untuk bersenang-senang, dan Seungcheol merilis album baru, dan dia sibuk melakukan promosi. Groupchat mereka masih ramai seperti sebelumnya, banyak yang mengirim gambar dan pesan acak di sepanjang hari.
Bertahun-tahun telah berlalu, dan saat ketenaran Seungcheol dan Jihoon semakin pudar, saat kafe Mingyu dan Wonwoo sudah diserahkan kepada penerus yang sudah mereka pilih dan dilatih dengan cermat, saat Soonyoung dan tiga lainnya berhenti mengajar di sekolah tari mereka, dan mereka menyerahkannya pada penari yang telah mereka ajar sejak kecil, tiga belas dari mereka mengemas koper mereka, dan pergi untuk melakukan perjalanan berkeliling dunia.
Mereka pergi ke berbagai tempat, mendaki Gunung Fuji, berjalan menelusuri Tembok Besar China, berkeliling di Laut Karibia, dan berkemah di berbagai hutan di Indonesia. Mereka menaiki balon udara di Kanada, melakukan bungee jumping di Florida, dan terjun dengan paralayang di Albania.
Mereka melakukan segala hal yang ada di pikiran mereka, dan saat mereka sudah tidak bisa memikirkan apa pun lagi, dunia telah melupakannya. Semua orang yang mereka kenal sekarang sudah tidak ada di dunia, dan tiga belas dari mereka berbaring di padang rumput yang tenang dimana tidak ada seorang pun yang pernah bertemu dengan mereka sebelumnya, di suatu negara yang tidak dikenal.
Mereka menatap langit malam, dan menunjuk setiap rasi bintang, yaitu teman-teman mereka. Ada ruangan besar yang kosong di langit malam, yang mana adalah tempat yang seharusnya mereka tempati, dan terdapat keheningan untuk beberapa saat ketika Seungkwan menunjuk ruang kosong itu.
"Apakah kita sekarang sudah siap untuk pulang?" Pertanyaan Seungcheol terdengar tenang, dan semua orang membisikkan persetujuan. Mereka berdiri, membentuk lingkaran. Seungcheol memberi perintah, mereka meletakkan telapak tangan kananya di tanah. Mereka saling menggenggam ibu jari orang di sebelah kanan mereka, lalu mereka terdiam lagi.
Cincin mereka bersinar di bawah sinar bulan, simbol-simbol zodiak itu menghadap langit malam. "Kalian siap?" Seungcheol bertanya sekali lagi, hening, lalu semuanya mengangguk. Seungcheol mulai memancarkan cahaya yang redup, lalu mereka semua juga mulai memancarkan cahaya redup mereka.
Cahaya itu semakin terang, dan lebih terang, sampai tidak terlihat apa pun kecuali cahaya yang mereka pancarkan. Ketika cahaya itu meredup, mereka sudah tidak disana lagi. Wujud manusia mereka sudah tidak ada, tidak lagi, sekarang mereka menjadi bintang.
Tiga belas rasi bintang itu menyinari padang rumput itu, dan para astronom mencatat bahwa pada hari itu terdapat tiga belas bintang jatuh, yang mana tidak jatuh ke bumi, tetapi jatuh ke langit.
Tiga tahun setelah itu, rasi bintang zodiak muncul kembali satu per satu, hampir seratus tahun sejak rasi bintang zodiak menghilang dari langit malam. Sekali lagi, para astronom kebingungan, dan mereka tidak ada yang menemukan jawabannya.
Tidak ada yang tersisa di padang rumput itu, tempat dimana ketiga belas dari mereka telah pulang ke tempat asalnya, tapi jika ada orang yang pergi ke Hutan Gotjawal yang ada di Pulau Jeju, Korea, dan mendaki selama berjam-jam, mereka mungkin akan menemukan hamparan yang luas dengan berbagai formasi bebatuan.
Jika mereka cukup memiliki keberanian, dan memasukkan tangannya ke dalam gua kecil yang berasal dari salah satu formasi bebatuan itu, mereka mungkin akan menemukan sebuah kotak.
Kotak kayu yang panjang dan tipis, dengan simbol-simbol zodiak yang terukir di tutupnya.
Original Story by arashianelf
https://archiveofourown.org/works/6808693/chapters/15547042
KAMU SEDANG MEMBACA
A Sky Full of Stars - Seventeen
Fanfiction"Not only do we live among the stars, the stars live within us." ― Neil deGrasse Tyson Original Story by arashianelf https://archiveofourown.org/works/6808693/chapters/15547042 Ps : I got the permission to translate this story into Bahasa Indonesia...