-♒- ♓ ♈ ♉ ♊ ♋ ♌ ♍ ♎ ♏ ♐ ♑
Saat mimpi tidak kunjung datang selama seminggu, Jeonghan tidak terlalu memikirkannya. Butuh waktu hampir sebulan sebelum mimpi tentang Cancer datang, jadi kali ini kejadiannya mungkin akan sama. Namun, setelah satu setengah bulan berlalu tanpa mendapatkan mimpi, saat itulah Jeonghan mulai khawatir.
Semua temannya sibuk dengan sekolahnya dan kegiatan lainnya, tapi Jeonghan tahu bahwa mereka semua juga mulai merasa gelisah pada fakta bahwa mereka masih harus menemukan dua orang lagi. Setiap kali mereka berkumpul, mereka menatapnya dengan tatapan bertanya, tapi Jeonghan hanya menggelengkan kepala sebagai balasannya.
Mereka datang ke sekolah seperti biasanya, tapi Jeonghan semakin terganggu dengan fakta bahwa sudah hampir dua bulan berlalu sejak mereka menemukan Taurus, dan dia masih belum mendapatkan mimpinya. Dia bertanya-tanya apa yang sedang terjadi saat dia berjalan pulang ke apartemennya, apakah mereka sedang kesulitan menemukan yang lain.
Groupchat mereka sangat ramai, dan ponsel Jeonghan terus berdering, anak-anak saling membicarakan tentang hari mereka, tentang hal-hal yang mereka temui dan mereka lakukan dan yang lainnya. Saling beradu argumen pun sudah menjadi hal biasa bagi mereka, tetapi antara Wonwoo, Jisoo, Jihoon dan Jeonghan, tidak ada yang marah hingga menjadi perkelahian yang nyata.
Mereka sibuk untuk sementara waktu, membantu Jisoo menetap di apartemen barunya. Jeonghan bercanda saat mengatakan bahwa mereka bisa berhenti berkeliaran terlalu sering di apartemennya, tetapi dia tidak terkejut saat Jisoo malah datang ke apartemennya. Jeonghan memang berencana untuk mengadakan pesta sambutan apartemen baru Jisoo di apartemen Jisoo.
Pesta itu dihadiri oleh kesebelas orang dari mereka, dan meskipun hanya dihadiri sedikit orang, itu adalah pesta paling heboh yang pernah dihadiri Jeonghan selama bertahun-tahun dia telah menghadiri banyak pesta.
Dia harus mengontrol volume mereka berkali-kali, dia menyaksikan Soonyoung, Chan dan Myungho menari di tengah ruang tamu dengan diiringi lagu hiphop bahkan Junhwi melihat mereka dengan tatapan penuh kasih sayang, sedangkan Seungkwan dan Seokmin menyanyikan lagu dari girlgroup, dan Jisoo sesekali bergabung.
Wonwoo dan Mingyu sedang bermesraan di sudut ruangan, tetapi Jeonghan tidak tega untuk menyuruh mereka untuk berhenti, mengingat bahwa dia adalah satu-satunya orang yang masih tersadar di ruangan itu, Jihoon terkapar di salah satu kamar. Jeonghan terus mengawasi pasangan itu, karena jika mereka melakukan hal yang lebih jauh, dia harus memisahkan mereka. Atau setidaknya menyuruh mereka pindah ke ruangan lain.
Tidak lama kemudian, semua orang tertidur, keempat penari itu terkapar di lantai ruang tamu, Wonwoo dan Mingyu tetap di sudut ruangan dimana mereka saling berkerumun, dan ketiga orang yang menari dengan diiringi lagu girlgroup tadi terkapar di dekat empat orang tadi. Jeonghan menggelengkan kepalanya, lalu tersenyum, dan mematikan musiknya.
Dia membersihkan ruangan itu sebisanya, sebelum dia mengambil selimut untuk menyelimuti mereka semua. (Dia harus mencari di tiga ruangan berbentuk kotak yang disebut 'Kamar tidur' sebelum akhirnya dia bisa menemukan selimut. Kenapa Jisoo menggunakan banyak bantal, dia tidak ingin tahu alasannya. Mungkin itu terasa nyaman baginya jika menggunakan banyak bantal?)
Setelah dia melakukan semua itu, dia mematikan lampu dan pergi untuk bergabung dengan Jihoon di kamar tidur, karena, kenapa dia harus tidur di lantai jika masih ada tempat tidur yang sangat nyaman di kamar sebelah?
Dia bangun keesokan paginya dan apartemennya terasa sepi. Jihoon masih tertidur di sampingnya, dan Jeonghan bangun dari tempat tidur dan berjalan ke dapur. Semua orang masih tertidur, dan dia mulai menyiapkan sarapan yang berminyak dan obat pereda sakit kepala karena sudah dipastikan jika mereka semua mabuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Sky Full of Stars - Seventeen
Fanfiction"Not only do we live among the stars, the stars live within us." ― Neil deGrasse Tyson Original Story by arashianelf https://archiveofourown.org/works/6808693/chapters/15547042 Ps : I got the permission to translate this story into Bahasa Indonesia...